Agent Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Leptospirosis
26
kasus Leptospirosis di Jakarta lebih banyak tersebar di wilayah dengan rata-rata ketinggian air genangan akibat banjir yang lebih tinggi yaitu
antara 51-100 cm. b. Keberadaan Sampah
Adanya kumpulan sampah di sekitar rumah akan menjadi tempat yang disenangi tikus. Keberadaan sampah terutama sampah
sisa –sisa makanan yang diletakkan ditempat sampah yang tidak
memenuhi syarat tertutup kkan bahwa sebagian besar rumah
responden terdapat sampah yaitus sebanyak 73,2, berdasarkan
analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara adanya sampah dalam rumah dengan kejadian Leptospirosis p=0,000 dan OR 8,46
c. Tatanan Rumah Depkes RI 2000 dalam Armandari 2005 menyebutkan bahwa
keadaan dalam rumah harus bersih dan teratur artinya rumah tertata dengan baik, rapi, tidak terdapat tumpukan barang, tidak terdapat baju
bergelantungan perabotan tersusun rapi dan bersih. Peraturan Pemerintah no. 81 tahun 2012 menyebutkan bahwa adanya tumpukan
barang-barang bisa mengakibatkan perkembangan habitat tikus. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Armandari 2005 yang
menunjukkan bahwa sebagian besar responden 93 tatanan rumahnya tidak memenuhi syarat. penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Ramadani 2010 yang menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Leptosporosis memiliki tatanan rumah tidak rapi yaitu sebanyak 71,8
27
Penelitian Ramadani 2010 menunjukkan bahwa Penataan Perabot rumah yang semrawuttidak rapi berhubungan dengan kejadian
Leptospirosis yaitu dengan nilai p-value sebesar 0,013 d. Curah hujan
Hujan deras akan menyebabkan banjir sehingga meningkatkan risiko Leptospirosis dengan membawa bakteri dan binatang lebih dekat
dengan manusia. Bakteri akan cepat lebih cepat menyebar bila bercampur dengan air banjir. Curah hujan yang tinggi akan
meningkatkan paparan bakteri Leptospira pada manusia lewat air, tanah yang terkontaminasi Chin, 2009.
Hasil penelitian Rejeki, 2005 menunjukkan bahwa tingginya curah hujan berisiko terkena Leptospirosis sebesar 37 kali dibandingkan
dengan curah hujan rendah. e. Ketersediaan Air Bersih
Depkes RI 2013 menyebutkan bahwa tujuan penyehatan lingkungan
adalah untuk
mengatur tatalaksana
penyediaan, pengawasan, dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi. Adanya air
bersih akan membantu menurunkan risisko terjadinya penyakit menular seperti diare, typus, scabies, Leptospirosis dan penyakit lainnya.
Tidak tersedianya air bersih dapat ditandai dengan masih digunakannya air genangan banjir atau air sungai untuk keperluan
sehari-hari seperti mandi dan mencuci, memasak dan minum. Seperti yang telah diketahui bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh manusia