Hasil Penelitian Analisa Data
Untuk data persepsi iklim kelas diperoleh p = 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data persepsi iklim kelas terdistribusi
normal. Selanjutnya, untuk data penggunaan strategi self-regulated learning diperoleh p = 0,200. Hasil ini juga menunjukkan bahwa penyebaran data
penggunaan strategi self-regulated learning terdistribusi normal. 2
Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian, yaitu variabel strategi self-regulated learning dan variabel persepsi iklim kelas memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan analisa varians ANAVA dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 for windows. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Linearitas Hubungan Kedua Varibel
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Strategi SRL Persepsi
Iklim Kelas Combined 22851.928
60 380.865
2.520 .000
Linearity 12131.939 1
12131.939 80.274
.000 Deviation from Linearity 10719.989
59 181.695
1.202 .205
Within Groups 15717.684
104 151.132
Total 38569.612
164 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hubungan antara persepsi
iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning adalah hubungan linear dengan p = 0,001 karena syarat hubungan linear adalah p
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi iklim kelas dan variabel strategi self-regulated learning memiliki hubungan yang linear.
b. Hasil Analisa Data
1 Uji Hipotesis
Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh persepsi iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning siswa kelas X dan
XI unggulan pada SMA Negeri 3 Medan. Ha
: Terdapat pengaruh persepsi iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning siswa kelas X dan XI unggulan
pada SMA Negeri 3 Medan. Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode analisa data yang
digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa uji regresi linear dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Hasil uji
hipotesis ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 12. Uji Regresi Linear
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Regression 12131.939
1 12131.939
74.799 .000
a
Residual 26437.673
163 162.194
Total 38569.612
164 Berdasarkan hasil pengujian statistik, diperoleh nilai sig. antara
pengaruh persepsi iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning kelas X dan XI unggulan pada SMA Negeri 3 Medan adalah sebesar
0.001 dengan taraf signifikansi 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa 0.001 0.05, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hipotesa nol Ho ditolak dan
hipotesa alternatif Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh antara persepsi iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning
kelas X dan XI unggulan pada SMA Negeri 3 Medan. Untuk menjawab seberapa besar sumbangan yang diberikan persepsi
iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning kelas X dan XI unggulan pada SMA Negeri 3 Medan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 13. Besar Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi
Self-Regulated Learning Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.561
a
.315 .310
12.736 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilhat bahwa R Square sebesar 0.315
yang menunjukkan seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel persepsi iklim kelas terhadap penggunaan strategi self-regulated learning.
Dengan kata lain, sumbangan yang diberikan sebesar 31,5, sedangkan 68,5 lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kemudian,
persamaan regresi kedua variabel di dapat berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 14. Persamaan Regresi Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi
Self-Regulated Learning
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 42.174
8.324 5.067
.000 IklimKelas
.565 .065
.561 8.649
.000
Pada tabel di atas, persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah Y 42.174 + 0.565 X. Artinya setiap penambahan satu satuan skor variabel
persepsi iklim kelas X, maka nilai penggunaan strategi self-regulated learning Y akan bertambah sebesar 0.565, dengan kata lain semakin positif
persepsi siswa terhadap iklim kelas maka semakin tinggi pula penggunaan strategi self-regulated learning siswa.
c. Kategorisasi
Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kritera kategorisasi persepsi iklim kelas dan penggunaan strategi self-regulated learning yang digunakan dalam
penelitian ini dibagi dua kategori. 1
Gambaran Skor Persepsi Iklim Kelas Skala WIHIC What Is Happening In this Class? terdiri dari 45 aitem
dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 0 sampai 4. Dari skala WIHIC What Is Happening In this Class? yang diisi oleh subjek maka
diperoleh gambaran skor empirik dan hipotetik seperti di bawah ini :
Tabel 15. Gambaran Skor Mean Empirik dan Mean Hipotetik Persepsi Iklim Kelas
N Minimum
Maximum Mean
SD Empirik
165 84
161 126.56
15.230 Hipotetik
165 180
90 30
Berdasarkan hasil penelitian, di dapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel persepsi iklim kelas yang
menunjukkan µe µt yaitu 126,56 90 sehingga dapat disimpulkan bahwa skor mean persepsi iklim kelas pada subjek penelitian berada di atas rata-rata
skor mean persepsi iklim kelas pada umumnya.
Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan persepsi iklim kelas pada siswa kelas X
dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan menjadi 2 kategori yaitu positif dan negatif. Sebelum mengkategorisasi, terlebih dahulu ditentukan standar error
pengukuran Se yang akan memberikan kecermatan hasil pengukuran, karena akan dapat menentukan fluktuasi dari skala WIHIC What Is
Happening In this Class? pada kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan. Berikut rumusan standar eror pengukuran Azwar, 2007 :
Se = Sx √ 1-rxx’
Keterangan : Se = Standard error dalam pengukuran
Sx = Standard deviasi skor Rxx’ = Koefisien reliabilitas
Berdasarkan pengolahan skala WIHIC What Is Happening In this Class? pada siswa kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan bantuan
program SPSS 16,0 for Windows diperoleh Rxx’ = 0.909 dan Sx = 15.230
sehingga standar error dalam pengukuran ini adalah : Se =
15.230 √ 1-0.909 Se = 15.230
√ 0.091 Se = 15.230 0.302
Se = 4.59 Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala
WIHIC What Is Happening In this Class?, yaitu :
X ± Zα2 Se Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95
dengan α = 0.05 sehingga α2 adalah 0.025, maka didapat nilai Z berdasarkan tabel distrubusi
normal yaitu 1,96. Dengan begitu fluktuasi skor skala WIHIC What Is Happening In this Class? menurut hasil ukur skala tersebut adalah :
X ± 1.96 4.59 X ± 8.99 dibulatkan menjadi X ± 9
Maka, X + 9 = 126.56 + 9 = 135.56 dibulatkan menjadi 136 X
– 9 = 126.56 - 9 = 117.56 dibulatkan menjadi 118 Dari perhitungan di atas, maka kategorisasi pengelompokan persepsi
siswa terhadap iklim kelas pada siswa kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 16. Kategorisasi Skor Persepsi Iklim Kelas
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase Persepsi
Iklim Kelas X 118
Negatif 41
24,8 136
≤ X Positif
46 27,9
118 ≤ X ≤ 136
Tidak terkategorikan
78 47,3
Total 165
100 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel, dapat dilihat bahwa
sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori memiliki persepsi iklim kelas positif yaitu berjumlah 46 orang 27,9 sedangkan persepsi
iklim kelas negatif berjumlah 41 orang 24,8. Selebihnya, sebanyak 78 orang 47,3 tergolong dalam kategori tidak tergolongkan.
2 Gambaran Skor Penggunaan Strategi Self-Regulated Learning
Skala strategi self-regulated learning terdiri dari 41 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 0 sampai 4. Dari skala penggunaan
strategi self-regulated learning yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor empirik dan hipotetik seperti di bawah ini :
Tabel 17. Gambaran Skor Mean Empirik dan Mean Hipotetik Penggunaan Strategi
Self-Regulated Learning
N Minimum
Maximum Mean
SD Empirik
165 86
158 113.65
15.336 Hipotetik
165 164
82 27.3
Berdasarkan hasil penelitian, di dapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel strategi self-regulated learning yang
menunjukkan µe µt yaitu 113,65 82 sehingga dapat disimpulkan bahwa skor mean penggunaan strategi self-regulated learning pada subjek penelitian
berada di atas rata-rata skor mean penggunaan strategi self-regulated learning pada umumnya.
Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan penggunaan strategi self-regulated
learning pada siswa kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan menjadi 2 kategori yaitu tinggi dan rendah. Sebelum mengkategorisasi, terlebih
dahulu ditentukan standar error pengukuran Se yang akan memberikan kecermatan hasil pengukuran, karena akan dapat menentukan fluktuasi dari
skala penggunaan strategi self-regulated learning pada kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan. Berikut rumusan standar eror pengukuran
Azwar, 2007 :
Se = Sx √ 1-rxx’
Keterangan : Se = Standard error dalam pengukuran
Sx = Standard deviasi skor Rxx’ = Koefisien reliabilitas
Berdasarkan pengolahan skala penggunaan strategi self-regulated learning pada siswa kelas X dan XI unggulan SMA Negeri 3 Medan bantuan
program SPSS 16,0 for Windows diperoleh Rxx ’ = 0.917 dan Sx = 15.336
sehingga standar error dalam pengukuran ini adalah : Se = 1
5.336 √ 1-0.917 Se = 1
5.336 √ 0.083 Se = 15.336 0.288
Se = 4.42 Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala
penggunaan strategi self-regulated learning, yaitu : X ± Zα2 Se
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 dengan α = 0.05 sehingga α2 adalah 0.025, maka didapat nilai Z berdasarkan tabel distrubusi
normal yaitu 1,96. Dengan begitu fluktuasi skor skala penggunaan strategi self-regulated learning menurut hasil ukur skala tersebut adalah :
X ± 1.96 4.42 X ± 8.66 dibulatkan menjadi X ± 9
Maka, X + 9 = 113.65 + 9 = 122.65 dibulatkan menjadi 123
X – 9 = 113.65 - 9 = 104.65 dibulatkan menjadi 105
Dari perhitungan di atas, maka kategorisasi pengelompokan penggunaan strategi self-regulated learning pada siswa kelas X dan XI
unggulan SMA Negeri 3 Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 18. Kategorisasi Skor Penggunaan Strategi Self-Regulated
Learning
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase Strategi
Self- Regulated
Learning X 105
Rendah 59
35,8 123
≤ X Tinggi
44 26,7
105 ≤ X ≤ 123
Tidak terkategorikan
62 37,6
Total 165
100 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel, dapat dilihat bahwa
sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam kategori penggunaan strategi self-regulated learning yang tinggi yaitu berjumlah 44 orang 26,7
sedangkan sebanyak 59 orang 35,8 termasuk dalam kategori penggunaan strategi self-regulated learning rendah. Selebihnya, sebanyak 62 orang
37,6 tergolong dalam kategori tidak tergolongkan.