44 4 Dimensi pengetahuan keagamaan
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan,
ritual-ritual, kitab suci, dan tradisi-tradisi. 5 Dimensi konsekuensi keagamaan
Dimensi ini mengacu kepada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.
Konsekuensi keagamaan tersebut di tiap komitmen agama berlainan. Maka dari itu, kita perlu suatu ketegasan secara komunal yang dapat diambil dari salah
satu hukum agama yang tertulis yang terdapat di dalam kitab agama masing- masing untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menjerumuskan kehidupan
bermasyarakat.
2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
Thousless 1992 mengemukakan ada enam faktor yang mempengaruhi religiusitas, diantaranya yaitu;
1 Faktor sosial Faktor sosial berpengaruh terhadap keyakinan dan perilaku keagamaan, mulai
dari pendidikan yang diterima pada masa kanak-kanak, berbagai pendapat dan sikap orang-orang di sekitar, dari apa yang mereka katakan berpengaruh
terhadap sikap-sikap keagamaan individu tersebut, juga berbagai tradisi yang diterima oleh individu dari masa lampau. karena tidak seorang pun diantara
45 tiap individu yang dapat mengembangkan sikap-sikap keagamaan yang
terisolasi dari orang-orang dalam masyarakat. 2 Faktor alami dalam agama
Terdiri dari pengalaman mengenai dunia nyata, konflik moral dan mengenai keadaan-keadaan emosional tertentu yang tampak memiliki kaitan dengan
agama. 3 Faktor konflik moral
Pegalaman mengenai konflik moral antara beberapa kecenderungan perilakunya sendiri dan sistem tatanan yang otoritasnya dikenali. Sistem
tatanan pada umumnya disebut hukum moral, sedangkan konflik psikologik yang timbul daripadanya disebut konflik moral
4 Faktor emosional Setiap pemeluk agama memiliki pengalaman emosional dalam kadar tertentu
yang berkaitan dengan agamanya. Namun ada sejumlah orang terjadi pengalaman-pengalaman keagamaannya yang memiliki kekuatan dan
komitmen agama yang luar biasa, sehingga berbeda dengan pengalaman- pengalaman orang lain. Karena beberapa orang menganggap dirinya
sendiri hanya terpengaruh oleh persepsi seremonial yang bersifat visual dan ada
sebagian menganggap sekedar kesibukan saja. Pendapat orang-orang beragama umumnya bahwa akibat penting dari kesadaran orang beragama adalah
dorongan untuk taat kepada ajaran agama yang dipeluknya dan berperilaku
46 baik dengan sesama manusi, dan nilai emosi keagamaan itu harus dinilai dari
keberhasilannya dalam membantu tercapainya tujuan-tujuan itu.
5 Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta kasih, harga diri, dan
ancaman kematian. 6 Faktor intelektual
Kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakannya sebagai alat untuk membedakan antara yang benar dan yang salah merupakan
keberhasilan manusia yang dapat diharapkan pengaruhnya terhadap perkembangan sikap keberagamaan. Beberapa faktor seperti pengaruh
lingkungan sosial seseorang dan emosi, keduanya meski tidak diverbalisasikan pada umumnya sebagai bagian yang mempengaruhi sikap keagamaan, akan
tetapi keduanya akan lebih kuat dengan diiringi menggunakan intelektual atau secara rasional.
2.4.4 Pengukuran religiusitas