78
dan subjek pada kelompok musik jazz memiliki rentang usia 18- 22 tahun dengan rata-rata 20.7
2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian terhadap 33 mahasiswa dengan masing-masing kelompok 11 mahasiswa memperlihatkan hasil skor tes sebagai berikut
skor maksimal 25 dari 25 soal: a
Kelompok Kontrol
Subjek Skor tes prestasi belajar
1 13
2 17
3 19
4 15
5 16
6 20
7 18
8 16
9 19
10 17
11 17
Total 187
b Kelompok Eksperimen 1 Musik Baroque
Subjek Skor tes prestasi belajar
1 16
2 19
3 21
4 17
5 20
6 15
7 18
8 19
9 16
10 16
11 17
Total 194
79
c Kelompok Eksperimen 2 Musik Jazz
Subjek Skor tes prestasi belajar
1 19
2 17
3 19
4 18
5 17
6 19
7 17
8 15
9 14
10 16
11 18
Total 189
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kelompok musik
baroque dan kelompok musik jazz memiliki nilai skor tes prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan
pada tabel skor tes prestasi belajar masing-masing kelompok. Kelompok musik baroque memiliki hasil skor tes lebih tinggi dibandingkan
kelompok musik jazz dan kelompok kontrol, serta kelompok musik jazz memiliki hasil skor tes lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 194
189 187. Tabel 4.5
Hasil Analisis Deksriptif
Kelompok Mean
N Std.
Deviation Minimum
Maximum
kontrol baroque
jazz 17,00
17,64 17,18
11 11
11 2,000
1,912 1,662
13 15
14 20
21 19
Total 17,27
33 1,825
13 21
80
Tabel di atas menguraikan bahwa 11 subjek di kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata skor sebesar 17.00. Nilai skor terendah adalah
dengan jumlah jawaban benar sebanyak 13 soal dan nilai skor tertinggi dengan jumlah jawaban benar sebanyak 20 soal dari 25 soal. Kelompok
musik baroque dengan jumlah 11 subjek memiliki nilai rata-rata skor sebesar 17.64. Nilai skor terendah yang dimiliki kelompok musik
baroque adalah dengan jumlah jawaban benar sebanyak 15 soal dan nilai skor tertinggi dengan jumlah jawaban benar sebanyak 21 soal. Kelompok
musik jazz memiliki nilai rata-rata skor sebesar 17.18. Nilai skor tererndah yang diperoleh kelompok musik jazz adalah dengan jumlah
jawaban benar sebanyak 14 soal dan nilai skor tertinggi dengan jumlah jawaban benar sebanyak 19.
Penentuan kategorisasi skor tes prestasi belajar dilakukan berdasarkan tiga kategori jenjang yang bertujuan untuk mengetahui hasil
prestasi belajar subjek pada setiap kelompok penelitian. Kontimum jenjang yang digunakan terdiri dari tiga kategori, yaitu tinggi, rata-rata,
dan rendah Azwar, 2007. Kategori variabel prestasi belajar ditentukan berdasarkan skor subjek pada hasil tes prestasi belajar. Rentang
minimum dan maksimum tes prestasi belajar keseluruhan subjek adalah 0 – 25. Standar deviasi skor prestasi belajar adalah 4 dibulatkan dan mean
teoritis 12.5. Kategorisasi data variabel prestasi belajar ditentukan dengan:
81
Tabel 4.6: Kategorisasi skor tes prestasi belajar
Kategori Norma Kategorisasi
Rentang Tinggi
µ + 1,0 σ ≤ X X ≥ 16.5
Rata-rata µ -
1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ 8.5
≤ X 16.5 Rendah
X µ - 1,0 σ
X 8.5
Keterangan: X: skor; µ : mean teoritis; σ : standar deviasi
Dengan norma di atas, kategori prestasi belajar subjek adalah: Tabel 4.7:
Kategorisasi prestasi belajar subjek
Subjek penelitian berjumlah 33 subjek, dengan 22 subjek memiliki hasil tes prestasi belajar yang tergolong tinggi jumlah
menjawab soal yang benar lebih dari 16 soal, 11 subjek memperoleh nilai prestasi belajar yang tergolong rata-rata dengan menjawab soal
benar antara 9 soal hingga 16 soal, dan tidak ada subjek yang memiliki nilai tes prestasi belajar yang rendah menjawab soal benar kurang dari 9
soal.
D. Analisis Data
Perhitungan hasil uji beda terhadap ketiga kelompok dilakukan dengan menggunakan metode uji sampel bebas dengan uji Kruskal Wallis,
dengan program SPSS 22.0 for windows.
Rentang Jumlah subjek
Kategori X ≥ 16.5
22 Tinggi
8.5 ≤ X 16.5
11 Rata-rata
X 8.5 Rendah
82
Descriptive Statistics
N Mean
Std. Deviation
Minimum Maximum Skortes
33 17,27
1,825 13
21
Tabel 4.8: Hasil Uji Kruskal Wallis
Ranks kelompok
N Mean
Rank Skortes Kontrol
11 15,95
Baroque 11
18,23 Jazz
11 16,82
Total 33
Test Statistics
a,b
Skortes prestasi belajar Chi-Square
,320 Df
2 Asymp. Sig.
,852 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: kelompok
Dasar pengambilan keputusan : Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan
Ho : Ketiga sampel identik skor tes ketiga kelompok tidak
berbeda secara signifikan
Probabilitas 0.05 maka Ho diterima
Probabilitas 0.05 maka Ho ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel deskriptive statistics menunjukkan bahwa nilai skor tes yang paling rendah yang diperoleh oleh subjek dari ketiga kelompok
penelitian adalah dengan jumlah jawaban benar sebanyak 13 soal, sedangkan nilai skor paling tinggi adalah dengan jumlah jawaban benar
sebanyak 21 soal. Nilai rata-rata skor tes secara keseluruhan adalah 17,27.
Uraian output jumlah data N dan peringkat rata-rata Mean Rank mengungkapkan bahwa jumlah data prestasi belajar untuk
kelompok kontrol adalah 11 subjek dengan rata-rata peringkat 15.95. Kelompok musik baroque terdiri dari 11 subjek dengan rata-rata
peringkat 18.23, dan kelompok musik jazz terdiri dari 11 subjek dengan rata-rata peringkat 16.82.
Tabel output memperlihatkan bahwa pada kolom asymp. Sig
adalah 0.852, atau probabilitas di atas 0.05 0.852 0.05. Maka Ho diterima, atau tidak ada perbedaan yang signifikan diantara hasil tes
prestasi belajar ketiga kelompok penelitian. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua hipotesis, yaitu 1 terdapat perbedaan prestasi belajar
mahasiswa dengan gaya belajar auditori menggunakan musik dan tanpa musik, dan 2 terdapat perbedaan pengaruh musik baroque dan jazz
pada prestasi belajar mahasiswa dengan gaya belajar auditori ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
E. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa skor tes kelompok hasil eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol baroque jazz
kontrol; 194 189 184. Ketiga kelompok tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan meskipun kelompok eksperimen memiliki skor tes yang
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Uji beda post test antara kelompok kontrol, kelompok musik baroque, dan kelompok musik jazz
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan S.Hitung: 0.32. Asymp.Sig: 0.852 P0.05. Hasil analisis kategorisasi data menunjukkan
bahwa sebanyak 22 subjek memperoleh hasil tes prestasi belajar yang tergolong tinggi, 11 subjek memperoleh hasil tes prestasi belajar yang
tergolong rata-rata, serta tidak ada subjek memperoleh hasil tes prestasi belajar yang rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa dengan gaya belajar auditori yang
menggunakan iringan musik dan tanpa musik ditolak. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan yang
signifikan antara musik baroque dan musik jazz ditolak. Penolakan hipotesis bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar
mahasiswa dengan gaya belajar auditori menggunakan musik dan tanpa musik dikarenakan beberapa faktor. Peneliti menduga bahwa beberapa faktor
tersebut, yaitu pengaruh dari gaya belajar lain yang kemungkinan dimiliki oleh individu. Windura 2008 mengemukakan bahwa gaya belajar dominan
85
seseorang bisa berubah-ubah untuk tugas yang berbeda. Seseorang menggunakan gaya belajar tertentu untuk suatu tugas dan menggunakan
kombinasi beberapa gaya belajar untuk tugas yang lain. Data pengelompokkan gaya belajar menunjukkan meskipun subjek
secara dominan memiliki gaya belajar auditori, namun subjek juga menunjukkan kecenderungan gaya belajar visual. Tidak semua individu gaya
belajar auditori merasa terbantu ketika belajar dengan menggunakan musik. Hal ini dikarenakan subjek menggunakan gaya belajar visual untuk tugas
membaca. Haggart 2003, dalam Ren, 2013 menegaskan bahwa individu gaya belajar visual memiliki masalah ketika membaca di kondisi berisik.
Subjek yang menggunakan gaya belajar visual pada aktivitas membaca merasa terganggu dengan penggunaan musik. Hal ini mengakibatkan musik
tidak memfasilitasi proses belajar yang efektif sehingga tidak mempengaruhi hasil tes prestasi belajar subjek.
Faktor lain yang diduga mempengaruhi penolakan hipotesis pertama adalah kebiasaan belajar study habit. Schellenberg dan Weiss dalam
Deutsch, 2013 menjelaskan kebiasaan belajar individu turut mempengaruhi penggunaan musik pada pembelajaran. Kebiasaan belajar adalah cara belajar,
baik sistematik maupun non-sistematik, efisien atau sebaliknya Nagaruju, 2004. Kebiasaan belajar adalah kebiasaan yang individu bentuk dengan
mempertimbangkan aktivitas belajar Nagaruju, 2014. Kebiasaan belajar dapat berupa waktu yang dipergunakan subjek ketika belajar Gie, 1983.