Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

67 Mahasiswa dengan menyamakan pendidikan subjek yaitu mahasiswa mahasiswa dan memiliki usia yang lebih muda karena setiap jenjang pendidikan dan usia memiliki kemampuan kognitif yang berbeda dalam mempelajari suatu materi 4. Suhu dalam ruangan Dikontrol dengan teknik balancing dengan menggunakan suhu pada derajat yang sama pada ketiga kelompok. Agar suhu tidak mempengaruhi variabel tergantung 5. Kebisingan Dikontrol dengan teknik balancing dan eliminasi, yaitu dengan menggunakan ruangan yang sama pada masing-masing kelompok, yaitu ruang kedap suara Agar kebisingan tidak menganggu variabel tergantung. 8. Melakukan analisis data dengan melihat perbedaan skor tes prestasi belajar antara kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1, dan kelompok eksperimen 2. 9. Melakukan pembahasan dari hasil yang telah diperoleh.

G. Uji Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Uji validitas menggunakan validitas isi, yaitu analisis rasional dan professional judgement. Analisis rasional dilakukan untuk melihat apakah aitem-aitem dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue-print, yaitu telah sesuai dengan batasan domain ukur masing-masing aitem yang telah ditetapkan dan memeriksa apakah masing-masing aitem telah sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 dengan indikator perilaku yang hendak diungkap Azwar, 2012, sedangkan pofessional judgment dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari pihak ahli, yaitu dosen pembimbing. 2. Analisis Aitem dan Seleksi Aitem a. Analisis Aitem 1 Taraf kesukaran soal Taraf kesukaran suatu item dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indek kesukaran item dan disimbolkan dengan huruf p. Indeks kesukaran item merupakan rasio antara penjawab item dengan benar dan jumlah penjawab item. Secara teoritik dikatakan bahwa p merupakan probabilitas empirik untuk lulus item tertentu bagi kelompok mahasiswa tertentu. Formula indeks kesukaran item adalah : p = n i N n i = Jumlah mahasiswa yang menjawab item dengan benar N = Jumlah mahasiswa yang menjawab item dengan benar Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran, kemudian hasil analisis soal dikategorikan berdasarkan taraf kesukaran soal. Berikut adalah kategori indeks kesukaran soal yang umum digunakan: 69 Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Range Keterangan 0.30 Soal sukar 0.30 – 0.69 Soal baik 0.69 Soal Mudah Setelah dilakukan analisis aitem pada taraf kesukaran soal, kemudian masing-masing soal dimasukkkan ke dalam kriteria taraf kesukaran yang telah ditentukan: Tabel 3.4: Kriteria soal setelah analisis taraf kesukaran soal Range Keterangan Nomor Soal Total 0.30 Soal sukar 20, 34 2 0.30 – 0.69 Soal baik 3, 5, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 28, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 39, 40 23 0.69 Soal Mudah 1, 2, 4, 6, 7, 10, 11, 16, 23, 25, 26, 27, 29, 37, 38 15 2 Daya diskriminasi soal Daya diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi dalam hal ini diwakili oleh mahasiswa yang termasuk kelompok tinggi dan mahasiswa yang mempunyai kemampuan rendah diwakili oleh mahasiswa yang termasuk dalam kelompok rendah. Daya diskriminasi suatu item merupakan perbedaan jumlah jawaban item dengan benar antara kelompok tinggi dan kelompok rendah, karena itu formulasi daya diskriminasi item adalah : d = n iT N T – n iR N R 70 n iT = jumlah penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi N T = jumlah penjawab dari kelompok tinggi n iR = jumlah penjawab item benar dari kelompok rendah N R = jumlah penjawab dari kelompok rendah Rumusan ini sama dengan perbedaan indeks kesukaran bagi Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah: d = Pa – Pb Pa =jumlah penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi jumlah penjawab dari kelompok tinggi Pb = jumlah penjawab item dengan benar dari kelompok rendah jumlah penjawab dari kelompok rendah Setelah melakukan perhitungan daya diskriminasi soal, kemudian hasil yang diperoleh dimasukkan ke dalam kriteria evaluasi indeks daya diskriminasi, yaitu dalam Azwar, 2012: Tabel 3.5 Kriteria Indeks Diksriminasi Soal Indeks diskriminasi Evaluasi 0.40 Bagus Sekali 0.30 – 0.39 Lumayan bagus tapi mungkin masih perlu peningkatan 0.20 – 0.29 Belum memuaskan, perlu diperbaiki 0.20 Jelek 71 Berikut hasil daya diskriminasi dari uji coba tes yang telah dilakukan: Tabel 3.6 Aitem setelah analisis daya diskriminasi soal Indeks diskriminasi Evaluasi Nomor soal Total 0.40 Bagus Sekali 3, 8, 9, 17, 18, 22, 31, 35, 38 9 0.30 – 0.39 Lumayan bagus tapi perlu peningkatan 12, 14, 24, 26, 28, 30, 39 7 0.20 – 0.29 Belum memuaskan, perlu diperbaiki 2, 5, 6, 15, 20, 32, 36, 37, 40 9 0.20 Jelek 1,4, 7, 10, 11, 13, 16, 19, 21, 23, 25, 27, 29, 33, 34 15 b. Seleksi Aitem Aitem dalam tes yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan atau direvisi dari tes. Dasar kerja dalam seleksi aitem adalah memilih aitem-aitem yang selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes seperti yang dikehendaki Azwar, 2013. Penyusunan tes prestasi belajar untuk keperluan lokal, analisis validitas dan reliabilitas aitem cenderung jarang diperlukan Azwar, 2013. Pengujian kualitas tes prestasi menggunakan analisis aitem Azwar, 2013. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan taraf kesukaran soal. Soal yang berada pada taraf kesukaran baik dan sulit dipertahankan dan soal yang berada pada taraf kesukaran mudah digugurkan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tujuan alat ukur adalah mengetahui prestasi belajar berdasarkan kemampuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI