Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

85 seseorang bisa berubah-ubah untuk tugas yang berbeda. Seseorang menggunakan gaya belajar tertentu untuk suatu tugas dan menggunakan kombinasi beberapa gaya belajar untuk tugas yang lain. Data pengelompokkan gaya belajar menunjukkan meskipun subjek secara dominan memiliki gaya belajar auditori, namun subjek juga menunjukkan kecenderungan gaya belajar visual. Tidak semua individu gaya belajar auditori merasa terbantu ketika belajar dengan menggunakan musik. Hal ini dikarenakan subjek menggunakan gaya belajar visual untuk tugas membaca. Haggart 2003, dalam Ren, 2013 menegaskan bahwa individu gaya belajar visual memiliki masalah ketika membaca di kondisi berisik. Subjek yang menggunakan gaya belajar visual pada aktivitas membaca merasa terganggu dengan penggunaan musik. Hal ini mengakibatkan musik tidak memfasilitasi proses belajar yang efektif sehingga tidak mempengaruhi hasil tes prestasi belajar subjek. Faktor lain yang diduga mempengaruhi penolakan hipotesis pertama adalah kebiasaan belajar study habit. Schellenberg dan Weiss dalam Deutsch, 2013 menjelaskan kebiasaan belajar individu turut mempengaruhi penggunaan musik pada pembelajaran. Kebiasaan belajar adalah cara belajar, baik sistematik maupun non-sistematik, efisien atau sebaliknya Nagaruju, 2004. Kebiasaan belajar adalah kebiasaan yang individu bentuk dengan mempertimbangkan aktivitas belajar Nagaruju, 2014. Kebiasaan belajar dapat berupa waktu yang dipergunakan subjek ketika belajar Gie, 1983. 86 Waktu yang dimaksud adalah tidak semua individu mampu belajar di pagi hari karena individu tersebut lebih efektif belajar di malam hari. Penelitian yang dilakukan pada pagi hari mempengaruhi subjek untuk mampu belajar secara efektif. Subjek dengan kebiasaan belajar di malam hari sulit untuk belajar secara efektif di pagi hari. Prashnig 2007 mengungkapkan bahwa individu akan memiliki motivasi dan nilai yang baik apabila belajar pada waktu yang paling tepat bagi individu itu sendiri. Para pembelajar sore atau malam mengalami masalah belajar pada jam-jam pagi hari dalam Prashnig, 2007. Selain itu, tidak semua subjek memiliki kebiasaan belajar sambil mendengarkan musik. Kebiasaan belajar yang telah lama subjek bentuk mengakibatkan musik tidak memfasilitasi proses belajar. Faktor selanjutnya yang diduga mempengaruhi hasil penelitian adalah jenis musik. Tidak semua individu menyukai jenis musik baroque. Barber 2005 menjelaskan bahwa musik popular, musik dari gambar-gambar motion dan komedi musikal, jazz, musik country dan western, musik dan ritme blues RB, Rock, dan rap atau hip-hop adalah jenis musik lain yang para mahasiswa dengarkan saat ini. Kefamiliaran terhadap musik diduga juga mempengaruhi hipotesis pertama. Tidak semua individu familiar dengan musik instrumental baroque. Beberapa individu termotivasi dan lebih baik belajar dengan musik yang familiar dan disukai dibandingkan dengan musik yang tidak disukai dan tidak familiar. Hal ini menyebabkan subjek tidak menikmati musik baroque yang diberikan sehingga tidak memberi pengaruh terhadap kondisi fisik subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 ketika sedang membaca. Musik yang diberikan hanya didengarkan namun tidak menarik perhatian subjek untuk benar-benar menikmati musik yang diberikan. Musik jazz tidak mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dengan gaya belajar auditori diduga disebabkan beberapa faktor. Pertama, kelompok musik jazz lebih berisik dibandingkan kedua kelompok lain. Kedua, subjek kelompok musik jazz tidak membaca ulang bacaan mereka setelah selesai, tetapi mengobrol bersama teman-teman yang lain membuat suasana tidak kondusif bagi subjek lain yang masih membaca. Namun, hasil tes kelompok jazz lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 189 187. Hal ini mengindikasikan bahwa musik jazz cukup membantu mahasiswa pada saat membaca meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil tes prestasi belajar dengan kelompok kontrol. Schellenberg dan Weiss dalam Deutsch, 2013 menyebutkan hasil penelitian de Groot 2006 yang menduga bahwa perbedaan individual mempengaruhi kemungkinan iringan musik memfasilitasi atau menganggu proses kognitif, bahkan untuk tugas yang sama. Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan faktor-faktor yang menyebabkan pengaruh negatif musik pada pembelajaran. Tze dan Chou 2010 menemukan bahwa musik klasik menganggu konsentrasi. Dalton dan Behm 2007 menemukan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa musik menganggu dan diabaikan pendengar. Penelitian tersebut oleh Furnham dan Strbac 1997 bahwa musik adalah gangguan yang sama dengan kebisingan. Furnham dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Strbac 1997 menemukan bahwa performansi selama tugas pemahaman bacaan secara signifikan lebih buruk dengan musik dibandingkan dengan tanpa musik. Tidak ada perbedaan yang siginifikan pada performasi diantara kebisingan dan kondisi yang diberi musik. Musik dan kebisingan dipertimbangan sebagai sesuatu yang mengganggu selama tugas membaca. Penelitian Kallinen 2002 menunjukkan bahwa musik dengan slow tempo menganggu efisiensi membaca, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memahami materi bacaan dibandingkan kebisingan di restoran. Tidak ada perbedaan di antara kebisingan di restoran dibandingkan musik dengan fast tempo. Musik dengan fast tempo meningkatkan performansi membaca dibandingkan musik dengan slow tempo. Sigman 200 mengungkapkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan iringan musik pada proses belajar dikarenakan faktor sampel penelitian yang kecil dan personal preference terhadap jenis musik tertentu. Sigman 2005 menyatakan bahwa tidak semua individu yang terlibat menyukai musik klasik sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Penolakan hipotesis kedua bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada pengaruh musik baroque dan jazz diduga disebabkan oleh tempo musik yang hampir sama 55-70 bpm. Hal ini mengindikasikan bahwa tempo musik sama, yaitu 55- 70 bpm tidak efektif digunakan pada proses belajar.