Macam-macam gaya belajar Gaya Belajar

27 b. Gaya belajar auditori Individu dengan gaya belajar auditori mengekspresikan diri melalui komunikasi internal dengan diri sendiri maupun eksternal dengan orang lain dalam Gunawan, 2007. Individu yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajar melalui telinga alat pendengaran. Individu yang mempunyai gaya belajar auditori mampu belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang dikatakan pengajar Tim Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, Provinsi Jakarta, 2014. Individu auditori mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch tinggi rendah, dan kecepatan berbicara. Informasi yang tertulis mempunyai makna yang minim bagi individu auditori. Individu seperti ini menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset, kurang suka membuat catatan-catatan, dan lebih senang mendengarkan teman yang sedang belajar Tim Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, Provinsi Jakarta, 2014. Ciri-ciri gaya belajar auditori: 1 Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja 2 Mudah terganggu oleh keributan 3 Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 4 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 5 Mampu mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara 6 Mengalami kesulitan dalam menulis cerita, tetapi hebat dalam bercerita 7 Berbicara dalam irama yang terpola 8 Pembicara yang fasih 9 Lebih suka musik daripada seni 10 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 11 Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 12 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi 13 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menulis 14 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik c. Gaya belajar kinestetik Individu dengan gaya belajar kinestetik sangat peka terhadap perasaan atau emosi dan pada sensasi sentuhan serta gerakan. Individu dengan gaya belajar ini sulit untuk duduk diam dalam waktu yang lama karena keinginan untuk beraktivitas dan eksplorasi yang kuat. Gaya belajar kinestetik belajar dengan melakukan gerakan dan sentuhan Tim Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling, Provinsi Jakarta, 2014. 29 Ciri-ciri gaya belajar kinestetik: 1 Berbicara dengan perlahan 2 Menanggapi perhatian fisik 3 Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian 4 Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain 5 Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 6 Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar 7 Belajar melalui memanipulasi dan praktik 8 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 9 Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 10 Banyak menggunakan isyarat tubuh 11 Tidak mampu duduk diam untuk waktu yang lama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Berikut adalah perbedaan cara belajar untuk masing-masing gaya belajar agar menjadikan belajar menjadi efektif: Tabel 2.1: Cara belajar untuk masing-masing gaya belajar Gaya Belajar Media atau alat bantu yang digunakan Visual Gerakan tubuh body language Buku, majalah Grafik, diagram Peta pikiran mind mapping OHP Komputer Poster Kolase Flow Chart Highlighting, tulisan dengan warna yang menarik Kata-kata kunci yang dipanjang di sekeliling kelas Modelperalatan Auditori Suara yang jelas dengan intonasi yang terarah Membaca dengan keras Pembicara tamu, sesi tanya jawab, diskusi Rekaman ceramah atau kuliah Belajar dengan mendengarkan atau menyampaikan informasi Permainan peran Teknik Mnemonics Musik Kerja kelompok Kinestetik Keterlibatan fisik Field trip Membuat model Highlitghting Tick It Membuat peta pikiran Menggunakan gerakan tubuh untuk menjelaskan sesuatu Tabel dikutip dari Adi W. Gunawan 2007 dalam bukunya yang berjudul “Genius Learning Strategi” Penguraian di atas menjelaskan bahwa masing-masing gaya belajar menggunakan alat bantu yang berbeda agar mampu menciptakan proses belajar yang efektif. Gaya belajar visual yang mengandalkan indera penglihatan dalam menerima dan menyerap informasi cenderung lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 mudah belajar dengan menggunakan alat bantu yang berbentuk visual, seperti buku, poster, dan OHP. Gaya belajar auditori yang menggandalkan indera pendengaran dalam menerima dan menyerap infomasi lebih mudah belajar dengan menggunakan alat bantu musik atau rekaman suara. Gaya belajar kinestetik yang mengandalkan indera sentuhan cenderung lebih mudah terbantu dalam belajar jika melibatkan gerakan tubuh atau kegiatan praktek secara langsung di lapangan.

C. Musik

1. Sejarah Perkembangan Musik

Musik yang berkembang sejak jaman purba disebut sebagai musik primitif. Musik primitif muncul atau diperoleh dari suara-suara yang dihasilkan anggota tubuh manusia, seperti tepukan tangan, siulan, suara vokal atau suara manusia dalam Delphie, M.A., 2005. Musik primitif juga diperoleh dari alat yang terbuat dari tulang binatang yang dikeringkan, biji-bijian kering, kayu, dan bambu. Musik primitif digunakan sebagai penggiring tari-tarian pada upacara-upacara ritual. Hal ini menunjukkan bahwa musik memiliki hubungan dengan pola- pola gerak tertentu yang disesuaikan dengan irama musik. Musik lebih berkembang pada abad pertengahan terutama di gereja negara-negara Barat sehingga mumcul tokoh-tokoh musik, teori tentang musik, istilah- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 istilah berkaitan dengan musik, dan sekolah khusus yang mengajarkan musik dalam Delphie, M.A., 2005. Penjelasan di atas mengungkapkan bahwa musik mulai terbentuk dan tercipta sejak pada zaman dahulu kala zaman primitif. Musik tercipta melalui suara yang dihasilkan oleh anggota tubuh manusia, seperti tepukan tangan, bunyi siulan, dan suara vokal manusia. Musik juga tercipta dengan menggunakan tulang binatang dan biji-bijian yang telah dikeringkan, serta kayu dan bambu. Musik digunakan untuk mengiringi tarian pada upacara- upacara ritual sehingga pada abad pertengahan, musik mulai berkembang terutama di gereja-gereja Kristiani negara Barat. Perkembangan musik di gereja-gereja negara Barat mulai menarik perhatian para ahli untuk lebih memahami musik.

2. Pengertian Musik

Schopenhauer dalam Soedarsono, R.M, 1992 berpendapat bahwa musik adalah melodi dengan syair berupa alam semesta. Suhastjarja dalam Soedarsono, R.M, 1992 menyatakan bahwa musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan sehingga mampu dimengerti dan dinikmati. 33 Campbell 2001 menjelaskan bahwa musik adalah bahasa yang mengandung unsur-unsur universal, bahasa yang melintasi batas-batas usia, jenis kelamin, ras, agama dan kebangsaan. Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Pengertian di atas menjelaskan bahwa musik adalah bunyi yang memiliki pola yang teratur dan merdu yang berasal dari suara manusia ataupun alat musik yang mengandung ritme dan harmoni, serta tidak mengenal batasan-batasan bagi pendengar.

3. Elemen-Elemen Musik

Musik dibangun dari empat unsur, yaitu nada atau bunyi yang teratur, amplitudo atau kuat lemah bunyi dinamik, unsur waktu yang terdiri dari panjang-pendek bunyi, serta timbre atau warna suara dalam Poetra, 2006. Disisi lain, Delphie, M.A 2005 membagi elemen musik menjadi dua, yaitu: a. Elemen primer 1 Irama Irama adalah elemen musik yang paling penting, karena hanya dengan suatu irama dan tanpa elemen lain seseorang mampu mendengarkan musik. Irama dalam musik adalah susunan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 yang berurutan dari suara atau bunyi ketukan dan nilai not lagu yang lambat dan cepat. 2 Melodi Tinggi rendah suatu nada membentuk melodi. Melodi tidak bisa terlepas dengan harmoni. 3 Harmoni Harmoni adalah suatu gabungan dari nada-nada yang berurutan atau nada-nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan. Harmoni membantu dalam mempertinggi atau mengurangi tekanan dari musik. Harmoni terikat pada melodi serta irama. b. Elemen sekunder, meliputi: 1 Dinamik Kekuatan musik berubah-ubah dari yang bersifat lunak atau tinggi hingga yang keras atau nada berat. Perubahan tersebut dibagi tiga, yaitu: i. Cara bagaimana nada itu dibunyikan ii. Luas melodi dipersempit atau diperkecil dengan cara tekanan dikurangi atau diperbesar dengan menambahkan ketegangan. iii. Irama yang diubah 35 2 Agogik Agogik merupakan perubahan yang terjadi antara gerakan yang lambat sekali dengan gerakan yang sangat cepat. Musik terbentuk dari dua elemen, yaitu elemen primer yang menjadi unsur utama pembentuk musik, dan elemen sekunder, yaitu