Pendekatan Saintifik Kurikulum SD 2013

penting dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

c. Mencoba Experimenting

Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengumpulkan informasieksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain teks, mengamati objekkejadianaktivitas, wawancara dengan nara sumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Pada langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk mecoba memperaktikkan apa yang dipelajari. Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk mengahasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis.

d. Menalar Associating

Istilah “menalar” associating dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran yang dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meskipun penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi pengalaman memori. Selama mentransfer, peristiwa-peristiwa khusus ke otak pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain.

e. Membentuk Jejaring mengkomunikasikan Networking

Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Menurut pandangan RobiFogarty 1991 dalam Hosnan 2014: 77 networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan pengubanahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung sebagai proses yang berlangsung secara terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa Hosnan, 2014: 77 Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Jadi pada dasarnya pendekatan saintifik merupakan siswa mencari masalah sendiri didalam belajar bukan berarti masalah diartikan mencari kekacauan, tetapi disini diartikan bahwa siswa itu mencari informasi-informasi atau masalah yang dapat diselesaikan oleh siswa melalui berpikir analitisnya menjadi lebih terarah. Sehingga siswa itu bisa lebih mengerti, menemukan dan lebih menalar serta bisa menjelaskan dengan baik.

e. Penilaian Otentik

Menurut Basuki 2014: 168 mengatakan bahwa, penilaian otentik Authentic Assesment merupakan cermin nyata the real mirror dari kondisi pembelajaran siswa. Berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman langsung di dunia nyata siswa sehingga, penilaian otentik disebut juga unik karena berlandaskan dengan penilaian alternative, penilaian kinerja, penilaian informal, dan penilaian berdasarkan situasi situated assessment. Dalam mengetahui tentang pengertian otentik kita juga harus tahu bahwa karakteristik pada penilaian otentik yaitu a penilaian melibatkan pengalaman nyata involves real-world experience, b dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, c mencakup penilaian pribadi self assessment dan refleksi, d sedangkan yang diukur yaitu keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, f terintegrasi, g dapat digunakan sebagai umpan balik, h kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas, i menggunakan berbagai macam instrument, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, dan j bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran dalam Basuki, 2014:171. Pada penilaian otentik disini juga memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri yaitu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 1. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Otentik dalam Basuki,2014:175 No Keunggulan Kelemahan 1. Berfokus pada keterampilan analisis dan keterpaduan pengetahuan. Memerlukan waktu yang intensif untuk mengeola, memantau, dan melakukan koordiansi. 2. Meningkatkan kreativitas. Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan secar legal. 3. Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata. Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai yang konsisten. 4. Mendorong kerja kolaboratif. Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias. 5. Meningkatkan keterampiln lisan dan tertulis. Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa. 6. Langsung menghubungkan kegiatan assesmen, kegiatan Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa. pengajaran, dan tujuan pembelajaran. 7. Menekankan pada keterpaduan pembelajaran disepanjang waktu. Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan pembelajaran. Penilaian autentik Authentic Assesment adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah Assesment, merupakan sinonimdari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau, realiabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekalipun. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, nilai prestasi luar sekolah. Jenis-jenis penilaian autentik adalah, a Penilaian Kinerja, yakni yang melibatkan partisispasi peserta didik sebisa mungkin, khusunya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja adalah daftar cek cheklist, catatan anekdotnarasi anecdotanarative records, skala penilaian rating scale,