Tempat Penelitian Instrumen Penelitian Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapannya. Dikatakan puas jika nilai tingkat kepuasan lebih dari 80. 5. Mean Apoteker merupakan hasil rata-rata pendapat Apoteker mengenai pernyataan dalam kuesioner 6. Resep adalah lembaran kertas yang dibawa pasien yang teleh diberikan kepada Apoteker, yang berisi permintaan tertulis dari dokter kepada Apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien. 7. Kuesioner yang digunakan merupakan penggabungan dari segi harapan dan kenyataan kualitas pelayanan yang diterima berdasarkan hasil statistik. 8. Apotek yang diteliti adalah Apotek yang berada di kecamatan Gondokusuman, Danurejan, dan Jetis Kota Yogyakarta dimana Apotek tersebut bersedia untuk dijadikan tempat penelitian.

D. Tempat Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan membuat pemetaan Apotek di kecamatan Gondokusuman, Danurejan, dan Jetis Kota Yogyakarta berdasarkan labelisasinya. Menawarkan pada tiap Apotek untuk dijadikan tempat penelitian. Apotek yang mau saja yang dijadikan tempat penelitian. Apotek tersebut yaitu : 1. Apotek A di kecamatan Jetis dengan labelisasi bintang 2. Apotek B di kecamatan Jetis dengan labelisasi bintang 3. Apotek C di kecamatan Jetis dengan labelisasi bintang 4. Apotek D di kecamatan Danurejan dengan labelisasi bintang 5. Apotek E di kecamatan Gondokusuman dengan labelisai bintang

E. Bahan dan Material Penelitian

1. Sampel dan teknik sampling

Sampel pada penelitian ini adalah pelanggan yang menebus resep dan menggunakan jasa pelayanan di Apotek pada kecamatan Gondokusuman, Danurejan, dan Jetis Kota Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel non-probabilitasnon-acak. Dengan cara ini semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena misalnya ada bagian tertentu secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi Umar, 2009. Teknik pengambilan sampel non-probabilitas yang digunakan adalah quota sampling . Memilih sampel dengan metode ini adalah sampling yang mencirikan lebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan sampel, dengan demikian pengumpulan data hanya mengumpulkan data mengenai sesuatu yang telah dicirikan, akan tetapi pengambilan unit samplingnya ditentukan oleh pengambilan sampel dengan cara menentukan quota Kasjono dan Yasril, 2009.

2. Besar sampel

Sampel untuk penelitian kuantitatif survey minimal menggunakan 30 responden Mustafa, 2009. Besarnya sampel ditentukan oleh peneliti dimana dapat dihitung dari jumlah lembar resep per bulan dari masing-masing Apotek selama hari kerja. Apabila sampel yang dihitung dari lebar resep perbulan selama hari kerja terlalu besar maka dapat diambil besar sampel minimum selama hari kerja misal selama 6 hari kerja. Jumlah sampel yang didapatkan secara keseluruhan sebanyak 147 resep hanya saja yang dapat digunakan hanya 118 resep dengan rincian : Tabel I. Besaran Sampel tiap Apotek Nama Apotek Minimum sampelhari Sampel yang didapat Sampel yang digunakan Keterangan Apotek A 25 40 32 Apotek B 15 20 16 Responden tidak datang langsung ke Apotek, mereka mendapatkan obat melalui layanan antar obat Apotek C 6 12 8 Apotek ini sebenarnya banyak pengunjungnya hanya saja kebanyakan dari mereka meminta untuk disuntik sehingga jumlah resep yang didapat hanya sedikit Apotek D 7 15 11 Apotek ini ramai hanya saja pelanggan yang membawa resep hanya sedikit Apotek E 60 60 51

F. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pernyataan-pernyataan yang disusun secara tertulis. Kuesioner ini berisi tentang kualitas pelayanan di Apotek yang disesuaikan dengan standar Kepermenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004. Kuesioner ini terbagi dalam 2 bagian dimana bagian pertama kuesioner berisi tentang persepsi pelanggan yang bertujuan untuk melihat penilaian pelanggan terhadap Apotek tersebut. Bagian kedua berisi tentang harapan pelanggan yang mempunyai tujuan untuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap Apotek tersebut.

G. Jalannya Penelitian

Dalam penelitian ini hal pertama yang dilakukan adalah:

1. Pembuatan kuesioner

Dalam pembuatan kuesioner terdapat beberapa tahap yaitu: a Menetapkan subjek penelitian, yaitu pelanggan Apotek yang melakukan transaksi di Apotek dengan menggunakan resep dokter dalam memperoleh barang dan jasa yang ditawarkan. b Menulis permohonan pengisian kuesioner kepada para responden penelitian. c Menulis tata cara pengisian kuesioner agar memudahkan responden dalam memahami kuesioner yang diberikan. d Membuat pernyataan yang dicantumkan dalam kuesioner, yang terdiri dari dua bagian yaitu: 1 Kuesioner yang berisi pernyataan tertutup guna mengetahui karakteristik responden. Pernyataan ini diletakkan di awal untuk mengetahui data demografi responden, asumsinya responden akan menjawab dengan mempertimbangkan data pribadi yang telah dituliskan, sehingga mereka harus menunjukan tingkat komitmen yang tinggi untuk mengisi dengan baik Mustafa, 2009. Membuat pernyataan dalam kuesioner 2 Kuesioner berisi pernyataan harapan pelanggan dan penilaian kualitas pelayanan. Setiap butir pernyataan ini diberi empat alternative jawaban seperti yang tertera di tabel II. Tabel II. Alternatif Jawaban Kuesioner dengan Nilai Kenyataan dan Harapan Pelanggan HARAPAN KENYATAAN Nilai SS = Sangat setuju SP = Sangat Penting 4 S = Setuju P = Penting 3 TS = Tidak Setuju TP = Tidak Penting 2 STS = Sangat Tidak Setuju STP = Sangat Tidak Penting 1 Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 4 bagian yang dinilai dari SDM, Sarana dan Prasarana, Pelayanan dan Empati dengan berdasarkan standar Kepermenkes No. 1027 tahun 2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di Apotek. Pemberian nilai atau skor dalam jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan yang diberikan secara skala likert. Pernyataan dinilai dari empat sampai satu. Tabel III. Pernyataan yang mengandung tiga Aspek Utama dalam Kuesioner Aspek Nomor perrnyataan SDM 1 Sarana dan Prasarana 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 Administrasi 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27

2. Uji Validasi

Uji validitas pada setiap butir pernyataan dalam kuesioner pada penelitian ini diukur dengan menggunakan program komputer dengan analisis Pearson Product Moment pada tingkat kepercayaan 95 yang menunjukkan validitas hubungan antar butir pernyataan. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah indeks validitasnya positif dan ≥ 0,3 Hasan, 2002. Uji validasi dilakukan pada Apotek Sanata Dharma. Kuesioner diberikan pada pasien yang datang membawa resep. Uji validasi di Apotek Sanata Darma dilakukan sebanyak 3 kali. Setelah itu dilakukan dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. Pada validasi pertama dari 33 pernyataan yang diujikan dengan analisis Pearson Product Momen dan uji validitas isi hanya 23 pernyataan yang memenuhi syarat. Pada validiasi kedua dari 28 pernyataan hanya 17 pernyataan yang memenuhi syarat. Pada validiasi ketiga dari 27 pernyataan hanya 12 pernyataan yang memenuhi syarat.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan yang mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran berulang-ulang Notoatmojo, 2005. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas atau mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien reliabilitas atau menjauhi angka 1 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Azwar, 2003. Menurut Azwar 2003, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai alpha 0,60. Pada penelitian ini, didapatkan nilai koefisien alfa kenyataan sebesar 0,889 dan harapan sebesar 0,912. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini realiabel.

4. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara meminta ketersediaan pengunjung Apotek yang akan menebus resep di Apotek untuk mengisi kuesioner. Apabila pelanggan bersedia mengisikuesioner maka peneliti akan mendampingi dalam pengisian kuesioner. Hal ini bertujuan agar para responden dapat mengisi kuesioner dengan benar. Peneliti tidak memberikan pengaruh kepada responden dalam mengisi kuesioner tetapi hanya mendampingi. Responden dapat bertanya pada peneliti apabila ada pernyataan yang kurang dimengerti. Responden yang mengalami kesulitan dalam menulis kuesioner dibantu oleh peneliti untuk menulis jawaban sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden.

5. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a Editing , meneliti kembali kelengkapan pengisian jawaban kuesioner. b Tabulating , mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dimasukkan ke dalam tabel yang sudah disiapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya dijumlahkan sesuai dengan jumlah pertanyaan dalam kuesioner. c Cleaning, dilakukan dengan memeriksa kembali data yang sudah dimasukkan ke perangkat lunak apakah sudah benar atau belum.

6. Analisis Data

a Analisis gap Tingkat kepuasan pelanggan dijelaskan dengan menggunakan analisis kesenjangan gap. Analisis ini membandingkan mean antara harapan dengan kenyataan yang diterima pelanggan dari SDA, Sarana dan Prasara, Pelayanan dan empati. Kepuasan paling tinggi terjadi apabila kenyataan melampaui harapan yaitu saat pelayanan yang diberikan maksimal 4 sedangkan harapan minimal 1, sehingga didapatkan nilai sebesar 4 – 1 = 3. Sebaliknya, kepuasan paling rendah terjadi apabila kenyataan yang diberikan jauh dibawah harapan yaitu saat pelayanan yang diberikan minimal 1 sedangkan harapan maksimal 4, sehingga didapatkan nilai sebesar 1 – 4 = –3. Menurut Mulyono 1991 cit., Rahmulyono, 2008 rentang kepuasan –4 sampai dengan terbesar sebesar 4 memiliki interval: Interval = Skor tertinggi – Skor terendah Jumlah kelompok = 3 – -3 4 = 1,5 Mulyono, 1991 Sehingga diperoleh klasifikasi kepuasan : Tabel IV. Kasifikasi Gap Interval Klasifikasi -4 sd -2,4 Sangat Rendah -2,4 sd -0,8 Rendah -0,8sd 0,8 Sedang 0,8 sd 2,4 Tinggi 2,4 sd 4 Sangat Tinggi Rahmulyono, 2008 b Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang sudah didapatkan terdistribusi normal atau tidak dari data yang diperoleh. Hasil uji normalitas nantinya akan mempengaruhi hipotesis dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan dengan memasukkan rata-rata kenyataan dan harapan dari setiap pernyataan yang ada dalam kuesioner. Ada 2 cara untuk menguji normalitas yaitu dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk sampel sebesar lebih dari 50 responden atau Shapiro-Wilk untuk sampel kecil kurang dari 50 responden. Apabila nilai signifikansi p0,05 maka data terdistribusi tidak normal dapat dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas dengan analisis Kolmogorov-Smirnov. c Uji Mann Whitney Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna atau tidak antara harapan dan kenyataan yang didapat pelanggan pada Apotek di kecamatan Gondokusuman, Danurejan dan Jetis sehingga dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima. Apabila hasil yang didapatkan terjadi perbedaan yang signifikan maka Ho ditolak tetapi apabila perbedaan yang terjadi tidak signifikan maka Ho diterima. d Diagram kartesius Kepuasan pelanggan dapat dianalisis dari dua dimensi, yaitu dari harapan atas sesuatu dan kenyataan yang diterima pelanggan. Data hasil kuesioner akan diplot nilainya kedalam diagram kartesius Umar, 2002. Hal ini bertujuan untuk menjabarkan faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yang dapat diprioritaskan bagi perusahaan untuk ditingkatkan lebih lanjut.

H. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

1. Kolom kenyataan pada kuesioner sebaiknya tidak menggunakan kata sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS sebab beberapa dari pelanggan menganggap itu sebagai harapan bukan kenyataan sebaiknya menggunakan kata sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. 2. Banyaknya responden yang terburu-buru dalam mengisi kuesioner sehingga hasil jawabanya tidak sepenuhnya menggambarkan kepuasan pelanggan. 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien

Karakteristik pasien akan memberikan gambaran pelangggan di Apotek Kecamatan Gondokusuman, Danurejan, dan Jetis . Karakteristik yang digunakan antara lain : jenis kelamin, Usia, Tingkat pendidikan, Kesetiaan Pelanggan, Kunjungan terakhir pasien dan alasan pasien datang kembali ke Apotek tersebut.

1. Jenis Kelamin

Gambar 3. Jenis kelamin Pelanggan di Apotek pada kecamatan Gondokusuman, Danurejan dan Jetis Kota Yogyakarta Dari 118 pelanggan yang berkunjung ke Apotek di Kecamatan Gondokusuman, Danurejan, dan Jetis Kota Yogyakarta dapat diketahui dari 36 64 Laki-laki Perempuan

Dokumen yang terkait

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Gunungkidul.

0 1 175

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul.

0 2 159

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kabupaten Sleman periode Oktober-Desember 2006.

0 8 127

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kota Yogyakarta.

0 0 133

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Kulon Progo.

0 1 133

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 157

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004 di apotek pada Kecamatan Kraton, Mantrijeron, Mergangsan dan Wirobrajan Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 113

Penilaian kualitas pelayanan berdasarkan KepMenkes RI nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 di Apotek pada Kecamatan Kotagede, Pakualaman, dan Umbulharjo Kota Yogyakarta periode Februari tahun 2012 - USD Repository

0 0 140

Evaluasi kualitas pelayanan apotek berdasarkan KEPERMENKES RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 di Kecamatan Gondokusuman, Danurejan dan Jetis Kota Yogyakarta periode Maret-Mei 2012 - USD Repository

0 1 143