Kebutuhan Pokok Keluarga Peternak

2.2.8 Kebutuhan Pokok Keluarga Peternak

Dinsosnakertrans Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pamekasan melaporkan bahwa penetapan UMK Pamekasan telah sesuai prosedur dan tertinggi se Madura. Penetapan itu didasarkan pada perhitungan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Pamekasan yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans, para pengusaha dan serikat pekerja yang ada di kabupaten Pamekasan, yaitu sebesar Rp.900 ribu yang merupakan KHR Kebutuhan Hidup Rakyat. KHR inilah yang kemudian diusulkan kepada Gubernur Jawa Timur dan Dewan Pengupahan Jawa Timur untuk disyahkan menjadi UMK. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kominfo Jatim, UMK Jatim 2010 yang telah disetujui oleh Dewan Pengupahan Jatim dan diteken Gubernur Jawa Timur, terlihat pada Tabel 2 dibawah ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 2. UMK Jawa Timur tahun 2010 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada bab 2, penelitian ini mempunyai kerangka penelitian sebagai berikut: Kondisi pengembangan sapi potong saat ini , khususnya usaha penggemukan sapi potong didorong oleh permintaan daging yang terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun dan timbulnya keinginan sebagian peternak sapi untuk menjual ternaknya dengan harga yang lebih pantas. Perkembangan usaha penggemukan sapi juga tidak terlepas dari upaya pemerintah yang telah berupaya mendukung usaha ini yang salah satunya adalah menyebarkan kredit penggemukan sapi. Kebutuhan daging sapi nasional setiap tahun setara dengan 2.000.000 ekor sapi hidup, dimana sebanyak 70 telah terpenuhi oleh peternakan sapi rakyat. Sedangkan sisanya 600 – 700 ribu ekor masih diimpor. Program Swasembada Daging Sapi 2014 adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dari produksi sapi dalam negeri sebesar 90 atau lebih. Program swasembada daging sapi mulai digulirkan tahun 2009 dengan berbagai aktivitasnya. Diawali dengan pembahasan tentang blue print kegiatan swasembada daging sapi, kemudian muncul isu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber