Analisis Data METODE PENELITIAN

Beberapa kelebihan dari penggunaan pengukuran skala Likers antara lain : 1. Mempunyai banyak kemudahan 2. Menyusun sejumlah pertanyaan sifat atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena jawaban diberi bobot berupa angka yang mudah dijumlahkan. Skor yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibandingkan skor yang lebih rendah. 3. Mempunyai reabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. 4. Sangat luwes, lebih fleksibel dari pada teknik pengukuran lainnya. Penelitian ini tingkat pengujiannya pada taraf nyata sebesar 5 artinya penelitian mengambil resiko salah keputusannya sebanyak-banyaknya 5 atau benar dalam keputusannya sedikit-sedikitnya 95 Sutrisno Hadi, 1995.

4.6. Analisis Data

1. Untuk menganalisis tujuan pertama yaitu existing condition keragaan agribisnis peternakan di kabupaten Pamekasan dengan analisis deskriptif dengan berpedoman pada kinerja sistem agribisnis hulu – hilir. Analisa deskriptif menurut Nazir 1999 dalam Winingsih 2003 adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi atau sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 2. Untuk menganalisis tujuan kedua yaitu: A. Kelayakan ekonomi dengan Analisis Pendapatan Bersih Usaha Tani Net Farm Income = NFI dengan rumus : NFI = GFI – TFC, dimana NFI = net farm income adalah Keuntungan Bersih, GFI = gross farm income adalah Penerimaan dan TFC = total farm cost adalah PengeluaranBiaya Penerimaan terdiri dari: - Penjualan ternak setelah masa pemeliharaan - Penjualan pupuk selama pemeliharaan Dengan asumsi kotoran yang dihasilkan 1 ekor sapi per hari 25 kg, harga jual Rp. 50,-, kg. Biaya tetap terdiri dari: a. Kandang : Dihitung dari biaya penyusutan kandang dengan cara straight line garis lurus Dengan rumus : HA – H0 P = UT Dimana : P adalah penyusutan per tahun, HA adalah harga awal kandang H0 adalah harga akhir kandang, dengan nilai 0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber UT adalah umur teknis kandang Untuk usaha ini hasil penyusutan pertahun dibagi lama pemeliharaan. b. Peralatan: Dihitung dari biaya penyusutan peralatan dengan cara straight line garis lurus Peralatan terdiri dari ember, sekop, tali, dll Dengan rumus : HA – H0 P = UT Dimana : P adalah penyusutan per tahun, HA adalah harga awal peralatan H0 adalah harga akhir peralatan, dengan nilai 0 UT adalah umur teknis peralatan Untuk usaha ini hasil penyusutan pertahun dibagi lama pemeliharaan. c. Biaya pasar adalah biaya yang dikeluarkan peternak saat pembelian ternak yaitu transportasi, retribusi pasar dan komisi perantara. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Biaya variable terdiri dari : a. Harga sapi bakalan, adalah harga pembeliaan sapi awal ditambah biaya transportasi b. Konsentrat, terdiri dari campuran dedak padi dan dedak jagung dengan harga per kg Rp. 1,500,- d. Hijauan Makanan Ternak, dihitung dengan ongkos tenaga kerja buruh tani Rp. 15.000,-, dimana setiap orang dapat memelihara sapi paling banyak 5 ekor,dan mengambil HMT sebanyak 125 kghari Aminingsih, 2003, sehingga hargakg HMT adalah: 125 kg dibagi Harga Ongkos Kerja HOK dibagi 125 kg = Rp.97,-kg, e. Tenaga kerja, dimana tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja keluarga = 0,8 HOK, sehingga ongkos tenaga kerja keluarga Rp. 15.000 x 0,8 HOK = Rp. 12.000,- f. Obat-obatan, rata-rata untuk obat-obatan setiap peternak mengalokasikan biaya Rp.15.000,-bulanekor B. Kelayakan teknis dengan analisis deskriptif C. Kelayakan manajerial dengan analisis deskriptif D. Kelayakan kelembagaan dengan analisis deskriptif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Untuk menjawab tujuan ketiga yaitu keberpihakan pemerintah dengan analisis deskriptif sedangkan untuk menganalisis upaya pengembangan agribisnis peternakan termasuk usaha penggemukan sapi, melalui kebijakan pemerintah Kabupaten Pamekasan menggunakan analisis SWOT dengan menganalisis faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman dan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN