herpes zoster multisegmental dan atau berulang serta kandidiasis orofaringeal Djoerban, 2001.
Seorang anak 12 tahun dianggap penderita AIDS bila umur anak tersebut dari 18 bulan, ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor, dan gejala-gejala ini
bukan disebabkan oleh keadaan-keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV dan untuk anak umur kurang dari 18 bulan apabila ditemukan 2 gejala mayor
dan 2 gejala minor dengan ibu yang HIV + Depkes, 2005.
2.9.4. Penyebaran HIV dan Cara Penularan AIDS
Menurut Djoerban, 2001, penularan AIDS dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu : 1. Transmisi seksual
Penularan melalui
hubungan seksual
baik Homoseksual
maupun Heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi.
Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau servik. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya.
Risiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seksual, jumlah pasangan seksual, frekuensi melakukan hubungan seksual dan jenis hubungan
seksualnya a. Homoseksual
Cara hubungan seksual ini merupakan perilaku seksual dengan risiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi
semen dari seseorang pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum
Universitas Sumatera Utara
yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami pertukaran pada saat berhubungan dan sering menyebabkan luka-luka kecil pada selaput lendir rektum.
b. Heteroseksual Penularan heteroseksual dapat terjadi dari laki-laki ke wanita dan sebaliknya.
Menurut beberapa pakar, penularan dari laki-laki ke wanita lebih besar kemungkinannya dari pada sebaliknya. Kontak seksual oral mengandung risiko
yang rendah. 2. Transmisi Non Seksual
a. Transmisi Parenteral Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya alat tindik, tato
yang telah terkontaminasi, misalnya pada penyalahgunaan obat dengan suntikan yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama. Disamping
dapat juga terjadi melaui jarum suntik yang dipakai oleh petugas kesehatan tanpa disterilkan terlebih dahulu.
b. DarahProduk Darah Transfusi darah dari donor dengan HIV positif mengandung risiko yang
sangat tinggi c. Transmisi Transplasental
Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai risiko sebesar 50. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan sewaktu
menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan risiko rendah.
Universitas Sumatera Utara
AIDS tidak menular, karena bersentuhan dengan penderita HIV, berjabat tangan dengan penderita HIV, hidup serumah dengan penderita HIV tidak
mengadakan hubungan seksual, penderita HIV bersin atau batuk di dekat kita, melalui alat makan atau minum, gigitan nyamuk atau serangga lainnya, bersama-
sama berenang di kolam dengan penderita HIV, bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas penderita HIV, berciuman di pipi dengan penderita HIV
Depkes, 2005.
2.9.5. Pencegahan Penularan Infeksi AIDS