dijaga. Perusahaan yang sudah menghayati dan menerapkan hal ini, tidak hanya menganggap servis merupakan alternative dari barang, atau hanya menganggap
servis sebagai sumber dari pertambahan nilai, tetapi sudah menjadikannya sebagai cara untuk memuaskan pelanggan dan fasilitator untuk menjadikan
pelanggan sebagai mitra. Nilai ketiga bagi perusahaan adalah proses, meliputi prinsip-prinsip yang
dimiliki perusahaan untuk melibatkan setiap karyawan dalam proses pemuasan pelanggan. Nilai yang terkandung dalam proses ini akan tercipta jika setiap orang
dalam perusahan terlibat langsung atau tidak langsung dalam proses pemuasan pelanggan. Suatu perusahaan yang menganggap dirinya terdiri dari beberapa
fungsi, akan sering merasakan bahwa proses pelayanan kepada konsumen berjalan tidak lancar. Hal ini terjadi karena setiap fungsi tidak peduli terhadap
fungsi lain. Oleh karena itu peninjauan terhadap proses secara terus-menerus, merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin menjadi
perusahaan pemasar yang sebenarnya . Berdasarkan prinsip tersebut, maka
dalam audit kompetitif ini akan melibatkan pemeriksaan terhadap merek, servis,
dan proses sebagai nilai utama perusahaan.
3.3.3.2 Strategi
Kotler dalam Kartajaya 2005 memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan strategi pemasaran yang paling utama pada dasarnya adalah
Segmentation-Targeting-Positioning yang lebih dikenal dengan STP. 1. Segmentasi
Segmentasi yaitu cara membagi pasar berdasarkan variable-variabel tertentu. Strategi segmentasi telah menjadi bagian yang paling penting dalam
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Smith dalam Kartajaya 2005 menunjukkan bahwa dengan adanya perbedaan kebutuhan dan keinginan dari
para pelanggan, maka dengan melakukan segmentasi, suatu perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih baik. Strategi segmentasi dapat dibagi menjadi
lima kategori, yaitu: geografi, demografi, psikografi, periilaku behavioral, dan individual. Semakin tinggi tingkat persaingan suatu industri, perusahaan dituntut
untuk menggunakan variable yang paling dekat dengan perilaku pembelian, dalam hal ini adalah perilaku dan individual.
Riset dalam strategi pemasaran terus berkembang, terutama untuk pencarian variabel-variabel baru yang digunakan sebagai dasar melakukan
segmentasi Kartajaya, 2005. Variabel segmentasi utama yang digunakan untuk pasar konsumen adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku dan individual
Kotler, 2002. Semakin tingginya tingkat persaingan suatu industri, menuntut perusahaan untuk menggunakan variabel yang paling dekat dengan perilaku
pembelian yaitu behavioral perilaku atau individual. 2.
Targeting Targeting atau penentuan sasaran yaitu memilih satu atau lebih segmen
pasar yang dijadikan sasaran pasar. strategi yang dilakukan perusahaan, untuk menentukan kepada siapa saja produknya akan dijual, apakah itu ditujukan pada
semua orang atau hanya mengambil sekelompok orang pada ceruk pasar tertentu.
3. Positioning Positioning dilakukan untuk mengatur agar produk dapat menempati
posisi dalam benak konsumen yang jelas, khas, dan yang diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing Kotler Amstrong, 2001. Strategi segmentasi
dan pembidikan harus diikuti dengan strategi penetapan posisi sebagai upaya
untuk mengkomunikasikan konsep produk yang ditawarkan perusahaan agar masuk ke dalam benka konsumen. Win dalam Kartajaya 2005 mengatakan
bahwa posisi yang ditempati suatu produk di suatu pasar sebagaimana yang
dipersepsi oleh target pasar, merupakan alasan mengapa suatu produk berada di pasar dan juga alasan bagi pelanggan untuk membeli produk tersebut. Lebih
lanjut Win menjelaskan bahwa strategi segmentasi dan positioning merupakan dasar untuk melakukan diferensiasi produk, perencanaan dari seluruh program
bauran pemasaran dan bagaimana sumberdaya-sumberdaya perusahaan dialokasikan.
3.3.3.3 Taktik