dikarenakan responden menganggap bahwa merek mampu menunjukkan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dapat
memuaskan pelanggannya.
6.1.3.2 Servis
Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan bertujuan untuk memusakan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan konsistensi perusahaan dalam hal melayani
seluruh kebutuhan yang diinginkan oleh supermarket dalam hal produk sayuran yang segar, waktu pengiriman yang tepat waktu, dan memberikan hak kepada
konsumen untuk melakukan komplain atas kekeliruan terhadap produknya.
6.1.3.3 Proses
Perusahaan menerapkan sistem kerja sama antar fungsi agar terjadi kelancaran dalam proses pertukaran informasi, sehingg timbul sistem kerja yang
saling berkesinambungan. Sistem ini terbentuk berdasarkan nilai CAP 1.6. Sistem ini didukung dengan struktur manajemen yang sederhana, dimana tiap
bagian memiliki keterkaitan dengan bagian yang lainnya. Contoh keterkaitan ini terlihat antara bagian
purchasing sebagai penerima order dari pelanggan akan memberikan datanya kepada bagian
processing untuk menindak lanjuti order apa saja yang harus disiapkan, lalu berlanjut ke bagian gudang untuk melihat
kelengkapan dari order tersebut begitu seterusnya. Untuk memudahkan mengenai pemahaman dari hasil audit
Company Alignment Profile yang terdiri dari profil strategi, taktik dan nilai pemasaran yang
diterapkan didalam perusahaan saat ini, disajikan dalam grafik di bawah ini. Tabel 13 Company Alignment Profile
Company Alignment Profile C2 Company
1 2 3 4 5 Rata2 Sdev
Segmentasi
●●
3.8 0.4
Penargetan
● ●
1.6 0.5
Strategi Positioning
● ●
2.4 0.9
Diferensiasi
●
2.0 0.0
Bauran Pemasaran
●●
3.0 0.0
Taktik Penjualan
● ●
2.8 0.4
Merek
●
4.0 0.0
Servis
●●
3.6 0.5
Nilai Proses
●
1.8 0.4
Company Alignment Indeks 2.8
0.3
Keterangan : CV Bimandiri
PT Saung Mirwan Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa pada beberapa dimensi skor yang
diperoleh PT Saung Mirwan lebih tinggi dibanding dengan skor yang dicapai CV Bimandiri. Nilai dimensi strategi CV Bimandiri berada dibawah nilai PT Saung
Mirwan, terutama penargetan dan positioning yang selisihnya lebih dari satu poin. Tetapi untuk dimensi taktik dan nilai ada beberapa variabel yang nilainya
lebih tinggi CV Bimandiri daripada PT Saung Mirwan seperti variabel bauran pemasaran, servis. Beberapa variabel memiliki nilai yang sama seperti variabel
diferensiasi, merek dan proses. Hal ini menunjukkan bahwa dalam beberapa hal PT Saung Mirwan masih memiliki beberapa aspek yang sama dengan CV
Bimandiri, meskipun jika dilihat secara total, Saung Mirwan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bimandiri. terutama dalam hal strategi yang
dijalankan oleh perusahaan.
Selisih nilai Company Alignment Indeks antara Bimandiri dengan Saung Mirwan adalah sebesar 0.3 poin, dimana Bimandiri memperoleh skor sebesar 2.8
dan Saung Mirwan sebesar 3.1. Dari selisih ini terjadi perbedaan yang cukup besar dalam hal posisi perusahaan di lingkungan bisnisnya, dimana pada saat ini
CV Bimandiri berada dalam posisi 2.5C yaitu Selling Oriented Company menuju
posisi 3C yaitu Marketing Oriented Company, dan Saung Mirwan berada pada
posisi Marketing Oriented Company 3C menuju Market Driven Company 3.5C.
Hal ini menujukkan bahwa selisih yang kecil sekalipun sangat menentukan posisi perusahaan di lingkungan bisnis yang dihadapinya, sehingga CV Bimandiri harus
terus melakukan evaluasi pada setiap dimensi dan variabel yang melandasi strategi perusahaannya. Hal ini dijelaskan dalam pembahasan berikutnya.
6.2 Competitive Setting Profile
Audit Competitive Setting Profile mengukur situasi persaingan yang
dihadapi di dalam lingkungan bisnis perusahaan hingga lima tahun kedepan. Audit terhadap CSP ini membahas tiga aspek, yaitu permintaan pelanggan C1,
situasi persaingan C2, dan perubahan C4. Competitive Setting Profile diisi
oleh responden yang sama dengan responden yang mengisi profil CAP. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana responden menguasai setiap
permasalahan yang dihadapi perusahaan baik dalam lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan.
6.2.1 Permintaan Pelanggan C1