Pengertian dan Keunggulan Teknologi Hidroponik

tinggi, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 16–25 o C. Tanaman paprika sangat responsif terhadap pemberian air. Kebutuhan tanaman paprika dewasa akan air dalam satu hari rata–rata 0,5 liter. Meskipun demikian kebutuhan tersebut tergantung pada keadaan suhu, kelembapan, dan sirkulasi udara di sekitar tanaman. Dengan memperhatikan syarat tumbuh di atas diharapkan dapat menghasilkan produksi yang baik seperti paprika yang ditanam di tempat asalnya. Kondisi permintaan paprika masih lebih besar dibandingkan dengan produksinya. Hal ini membawa peluang bagi para investor baru maupun petani dengan sumberdaya yang mencukupi untuk memasuki usaha budidaya paprika. Jaringan pemasaran didominasi oleh jaringan ritel terkemuka dengan pangsa pasar golongan menengah keatas. Paprika masih jarang ditemui pada pasar tradisional dan pemakaian paprika secara meluas oleh masyarakat belum banyak ditemui. Hal inilah yang menjadikan paprika merupakan komoditi yang eksotis di dalam negeri. Produksi paprika di dalam negeri didominasi oleh pengusaha–pengusaha besar, sangat jarang ditemui petani kecil yang membudidayakan paprika. Kondisi ini dikarenakan pembudidayaan paprika memerlukan investasi awal yang sangat besar dan teknik budidaya hidroponik yang memerlukan keahlian khusus. Kedua hal tersebut menyebabkan para petani kecil tidak dapat membudiyakan paprika secara hidroponik.

2.2. Pengertian dan Keunggulan Teknologi Hidroponik

Di Indonesia, bercocok tanam secara hidroponik masih termasuk baru. Bisa diperkirakan mulainya baru sekitar tahun 80-an Lingga, 2000. Sebagai teknologi baru, ketika itu peminatnya sedikit sekali karena selain membutuhkan biaya besar informasi mengenai hidroponik pun belum menyebar di khalayak ramai. Itu sebabnya mencari orang–orang yang telah mencoba teknologi ini masih sulit, meskipun akhir–akhir ini sudah ada beberapa perusahaan yang mencoba budidaya hidroponik ini. Hidroponik merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah. Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu hidro berarti air, dan ponos berarti pekerjaan. Pada saat ini hidroponik diartikan sebagai budidaya tanaman tanpa tanah dengan menggunakan media air atau media porous seperti pasir, arang sekam, pecahan bata, dan lain-lainnya yang ditambah dengan larutan hara yang dibutuhkan tanaman. Cara menanam paprika secara hidroponik agak berbeda dengan cara menanam di tanah, namun secara garis besarnya sama yaitu meliputi persiapan, persemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan panen Prihmantoro dan Indriani, 1999. Kegiatan budidaya secara hidroponik memerlukan suatu lingkungan tumbuh yang terkendali. Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik harus dilindungi dari siraman hujan, angin, dan cahaya matahari langsung. Oleh karena itu, dikembangkan sistem rumah plastik atau sering disebut green house yang memungkinkan faktor-faktor alam di atas dapat dikendalikan. Green house pertama kali diciptakan oleh negara Amerika yang diartikan sebagai bangunan yang ditutupi dengan bahan transparan agar dapat tetap menyerap sinar matahari. Disebut green house karena merupakan bangunan yang dapat menumbuhkan tanaman sehingga tumbuh terus sepanjang musim. Ada beberapa alasan yang menarik untuk berhidroponik. Alasan utama adalah kebersihan tanaman begitu terjamin sehingga bisa dilakukan dimana saja. Alasan lain menanam secara hidroponik adalah dapat menanam berbagai jenis sayuran sepanjang musim dengan hasil melimpah dan kualitas yang tinggi Lingga, 2000. Menurut Prihmantoro 1999 keuntungan lain yang dapat dirasakan dari penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut : 1. Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah biasa. 2. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit. 3. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat. 4. Bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman yang baru dengan mudah. 5. Tanaman akan memberikan hasil yang kontinu 6. Metode kerja yang sudah distandarisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan tenaga kasar. 7. Kualitas daun, bunga, dan buah yang lebih sempurna, dan tidak kotor. 8. Beberapa jenis tanaman malah bisa ditanam diluar musimnya dan hal ini menyebabkan harganya mahal di pasaran. 9. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak cocok bagi tanaman yang bersangkutan. 10. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan ataupun ketergantungan lainnya terhadap kondisi alam setempat. 11. Efisiensi kerja kebun hidroponik menyebabkan perawatannya tak banyak memakai ongkos dan tak banyak memerlukan peralatan. 12. Keterbatasan ruang dan tempat bukan halangan untuk berhidroponik. Sehingga untuk pekarangan terbatas sekalipun bisa diterapkan hidroponik. Budidaya secara hidroponik secara tidak langsung dapat dikatakan efektif dan efisien untuk diterapkan dengan melihat banyaknya keuntungan-keuntungan yang dapat dihasilkan dari budidaya tersebut. Hal ini dapat dilihat dari beberapa keuntungan seperti yang tertera di atas. Walaupun di satu sisi investasi budidaya hidroponik ini memerlukan biaya yang besar dan ketrampilan yang khusus tetapi hal tersebut dapat ditutupi dengan hasil produksinya yang tinggi, kontinyu dan menghasilkan mutu produksi yang lebih baik. Di sisi lain perusahaan juga dapat menghemat penggunaan lahan dalam budidaya, menekan biaya produksi, dapat mengontrol penggunaan nutrisi, dan menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan demikian efisiensi produksi dapat dilakukan dan produk yang dihasilkan juga memiliki keunggulan kompetitif di pasaran.

2.3. Hasil Penelitian - Penelitian Terdahulu