Populasi Sampel Populasi dan Sampel

35

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan kajian ketiga dalam penelitian. Pada metodologi penelitian memuat tentang populasi dan sampel, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis data. Pembahasan lebih mendalam mengenai metodologi penelitian akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 1 Purbalingga Kidul. Kelas V yang digunakan merupakan tiga kelas paralel. Tiga kelas paralel tersebut terbagi menjadi kelas V A, kelas V B, dan kelas V C. Populasi dan sampel dalam penelitian ini akan dijelaskan selengkapnya sebagai berikut:

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2011: 80. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas V SD Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga. Anggota populasi terdiri dari tiga kelas yaitu kelas paralel sebanyak 80 peserta didik. Pembagian peserta didik kelas V sebagai berikut: 1 kelas V A dengan jumlah 27 peserta didik, 36 2 kelas V B dengan jumlah 27 peserta didik, 3 dan kelas V C dengan jumlah 26 peserta didik. Alasan penentuan populasi tersebut karena sekolah tersebut memiliki kelas paralel dengan harapan karakteristik pembelajaran dan kemampuan awal peserta didik sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Daftar nama peserta didik kelas V di SD Negeri 1 Purbalingga Kidul selengkapnya terdapat pada lampiran 1.

3.1.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono 2011: 81 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas Sugiyono 2011: 83. Teknik Cluster Random Sampling digunakan untuk menentukan kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba soal yang ditentukan melalui pengundian secara acak. Pengambilan sampel menggunakan teknik ini menghasilkan kelas V A sebagai kelas eksperimen, V B sebagai kelas kontrol, dan kelas V C sebagai kelas uji coba soal. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V A sebanyak 27 peserta didik dan di kelas V B sebanyak 27 peserta didik, sehingga totalnya 54 peserta didik. Kelas V C dalam penelitian, digunakan untuk menjadi kelas uji coba soal yang akan menjadi instrumen penelitian. Uji coba diberikan pada seluruh peserta didik di kelas V C yang berjumlah 26 peserta didik. Daftar nama peserta didik kelas V A,V B, dan V C di SD Negeri 1 Purbalingga Kidul ada pada lampiran 1. 37

3.2 Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

KEEFEKTIFAN MODEL WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI UANG TEMA PERMAINAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PEPEDAN PURBALINGGA

2 24 268

KEEFEKTIFAN MODEL MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN PEMAHAMAN PANTUN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KARANGJATI KABUPATEN BAJARNEGARA

3 36 288

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI PESAN MELALUI TELEPON DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PURBALINGGA KIDUL

0 26 352

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

KEEFEKTIFAN MODEL PICTORIAL RIDDLE DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGMANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

8 59 222

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

0 1 12