47
2014 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
Gambar 4.7 Proyeksi kebutuhan energi inal di sektor rumah tangga Figure 4.7 The projection of inal energy demand in the household sector
Pada tahun 2012, pemakaian bahan bakar di sektor ini masih didominasi oleh kayu bakar dengan pangsa sebesar
72,1, namun kemudian pada tahun 2035 peranan listrik menggantikan dominasi tersebut dengan pangsa
sebesar 42,5 dan 48,1 untuk skenario dasar dan tinggi. Perkembangan gas kota di sektor rumah tangga cukup
tinggi, yaitu sekitar 17,6 skenario dasar dan 18 skenario tinggi, namun karena jaringan pipa gas hanya
ada di beberapa kota saja, maka peranannya tidak begitu signiikan.
In 2012, the fuel consumption in this sector is still dominated by irewood with a share of 72.1, but then in 2035 the
position is replaced by electricity with a share of 42.5 in BAU scenario and 48.1 in High scenario. The development
of city gas in household sector is quite high, which is about 17.6 BAU scenario and 18 high scenario, but its role
is not so signiicant because the inadequate gas pipeline network.
331 331
342 346
360 365 385
396 420
455
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
2012 2015
2020 2025
2030 2035
Ju ta
S B
M M
il li
o n
B O
E
KayubakarFuelwood ListrikElectricity
Gas LPG
M. TanahKerosene TOTAL
Dasar : BAU Tinggi : HIGH
Historikal Historical
Proyeksi Forecast
48
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014
Gambar 4.8 Proyeksi kebutuhan energi inal di sektor komersial Figure 4.8 The projection of inal energy demand in commercial sector
4.2.4 Sektor Komersial
Di sektor komersial, peranan listrik mendominasi total kebutuhan energi inal, yaitu sekitar 72 pada tahun 2012
dan menjadi sekitar 88 pada tahun 2035. Hal ini terjadi karena perkembangan sektor ini sangat dipengaruhi
oleh berkembangnya pembangunan hotel, gedung perkantoran, restoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya
yang kegiatannya sangat memerlukan aplikasi berbasis listrik. Penggunan listrik diperkirakan tumbuh dengan pesat
dengan laju pertumbuhan sekitar 7,1 untuk skenario dasar dan 8,8 untuk skenario tinggi.
Sama halnya dengan listrik, pertumbuhan penggunaan LPG juga cukup tinggi, namun kebutuhannya hanya terbatas
pada perhotelan dan restoran. Oleh karena itu pangsa kebutuhannya di tahun 2035 tidak signiikan yakni sekitar
4. Pemanfaatan gas hanya terbatas di beberapa kota besar, demikian juga dengan penggunaan minyak diesel
yang hanya digunakan untuk mesin genset dan sebagai pemanas air. Pemakaian biomasa dan minyak tanah
hanya dipakai untuk kegiatan memasak di perhotelan dan restoran.
4.2.4 Commercial Sector
In commercial sector, role of electricity dominates the total inal energy demand, which is about 72 in 2012 and to
around 88 in 2035. This happens because of the sector development is strongly inluenced by development of
construction of hotels, oice buildings, restaurants, schools and other public facilities. These activities mostly rely on
electrical-based appliances. Demand of electricity is expected to grow exponentially with rate of about 7.1 for the BAU
scenario and 8.8 for the high scenario.
Similar to electricity, the growth of LPG demand is also quite high but limited only to hotels and restaurants. Therefore its
share of demand in 2035 is not signiicant for about 4. Gas utilization is limited only in particular big cities. Utilization
of diesel oil is also limited for generator engine and water heater. Whereas consumption of biomass and kerosene is
conined for cooking in the hotels and restaurants.
35 42
58 62
80 94
107 141
140 199
30 60
90 120
150 180
210
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
2012 2015
2020 2025
2030 2035
Ju ta
S B
M M
il li
o n
B O
E
Biomasa Biodiesel
M. Solar M. Tanah
Listrik Gas
LPG TOTAL
Proyeksi Forecast
Dasar : BAU Tinggi : HIGH
Historikal Historical
49
2014 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
Gambar 4.9 Proyeksi kebutuhan energi inal di sektor lainnya Figure 4.9 The projection of inal energy demand in other sector
4.2.5 Sektor Lainnya
Kegiatan pertanian, konstruksi pembangunan dan pertambangan merupakan kegiatan dalam sektor
lainnya yang juga memerlukan energi terutama untuk menggerakkan peralatan berat, seperti traktor, forklift,
ekskavator dan peralatan berat lainnya. Oleh karena itu di sektor lainnya, bahan bakar minyak BBM menjadi bahan
bakar utama dalam kegiatan ini. Pada tahun 2012 dominasi minyak solar adalah sebesar 73, kemudian dengan
perubahan teknologi peralatan dan adanya substitusi biodiesel terhadap pemakaian minyak solar diharapkan
pada tahun 2035 pemakaian minyak solar akan bergeser menjadi sebesar 57, digantikan bensin dan biodiesel
masing-masing sebesar 21,8 dan 19.
Minyak bakar dan minyak tanah masih digunakan di beberapa peralatan pertambangan yang belum bisa
digantikan dengan teknologi lain. Meskipun peranannya kecil, namun tetap dipertimbangkan di sektor ini. Pada
tahun 2035 pangsa penggunaan minyak bakar dan minyak tanah masing-masing adalah sebesar 2 dan 0,1.
4.2.5 Other Sector
Energy in agricultural, construction, and mining activities is mainly designated for moving heavy equipment, such
as tractors, forklifts, and excavators. Therefore petroleum fuel becomes the primary fuel in this sector. In 2012 the
dominance of diesel oil reached 73. Then it is expected to decline to 57 in 2035, replaced by gasoline 21.8 and
biodiesel 19 due to changes in equipment technology and the biodiesel substitution.
Fuel oil and kerosene is still used in some mining equipment that cannot be replaced by other technologies. Although
their share are insigniicant, both fuels is still considered in the sector. In 2035 the share of fuel oil and kerosene is 2
and 0.1 respectively.
26 28
34 36
43 48
51 63
58 76
10 20
30 40
50 60
70 80
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
Dasar Tinggi Dasar Tinggi
2012 2015
2020 2025
2030 2035
Ju ta
S B
M M
il li
o n
B O
E
Biodiesel M. BakarFuel Oil
M. SolarADO M. TanahKerosene
BensinGasoline TOTAL
Proyeksi Forecast
Dasar : BAU Tinggi : HIGH
Historikal Historical