Kebutuhan Energi Per Jenis Energi
41
2014 INDONESIA ENERGY OUTLOOK
Gambar 4.2 Pangsa kebutuhan energi inal menurut fuel type Figure 4.2 The share of inal energy demand by fuel type
Sejalan dengan meningkatnya pemakaian BBM, perkembangan bahan bakar nabati BBN sebagai
substitusinya yang berupa biodiesel dan bioetanol yang masing-masing berbentuk biosolar B100 dan biopremium
E100 juga terus berkembang. Selama kurun waktu 23 tahun 2012–2035 BBN meningkat dengan laju pertumbuhan
sebesar 15,9 per tahun untuk skenario dasar dan 17,4 per tahun untuk skenario tinggi. Pemanfaatan BBN ini
didukung dengan adanya kebijakan harga BBM dan revisi penetapan mandatori biofuel sesuai dengan Permen
ESDM 252013. Dalam hal ini biodiesel dan bioetanol diperhitungkan terhadap total pemakaian seluruh minyak
diesel dan bensin di semua sektor.
Sesuai dengan kemampuan produksi gas dan LPG yang mengandalkan impor, maka pemakaiannya hanya
meningkat tipis sebesar 2,7 dan 2,1 per tahun untuk skenario dasar dan untuk skenario tinggi berkembang hanya
sebesar 3,1 dan 2,7 per tahun. Pemakaian kayu bakar dan biomasa di sektor rumah tangga yang teknologinya
kurang eisien secara bertahap terus menurun dengan laju penurunan sekitar 1,3 untuk kayu bakar dan 0,6 untuk
biomasa. Kemudian bahan bakar berbasis biomasa ini banyak digantikan dengan teknologi berbasis listrik yang
lebih eisien, oleh karena itu penggunaan peralatan listrik akan terus meningkat di semua sektor.
In accordance with the increase in fuel consumption, development of biofuel as the fuel substitution, i.e., biodiesel
B100 and bioethanol E100, also continues to grow. During 23 years period 2012-2035, biofuels demand increases
with growth rate of 15.9 per year on the BAU scenario and 17.4 per year in the high scenario. Utilization of biofuels is
supported by the fuel prices policy and revised of mandatory biofuel in MEMR ministerial regulation No 25 of 2013. In
this case, biodiesel and bioethanol counted towards the total consumption of diesel oil and premium in all sectors.
Gas and LPG demand only rise slightly by 2.7 and 2.1 per year on the BAU scenario and by 3.1 and 2.7 per year the
High scenario respectively. This is due to the limitation on gas production capacity and LPG dependence on imports.
On the other hand biomass-based fuels in household sector are largely replaced with electricity-based technology which
more eicient. The use of irewood and biomass continues to decline gradually with the rate of 1.3 for irewood and
0.6 for biomass.
37
11 12
10 4
22 4
BBMFuel BatubaraCoal
GasGas ListrikElectricity
LPGLPG BBNBiofuel
KayubakarFuelwood BiomasaBiomass
2012
BAU
1079 Juta SBM
Million BOE
35
12 14
11 4
1 19
4 39
23 7
20 2
5 4
1
2015 BAU
1219 Juta SBM
Million BOE
38 21
8 19
2 5
6 1
2035 BAU
2980 Juta SBM
Million BOE
HIGH 3.798
Juta SBM Million BOE
42
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014
Gambar 4.3 Proyeksi total kebutuhan energi inal menurut sektor pengguna Figure 4.3 Projection of total inal energy demand by energy user sector
Untuk dapat menjadi negara maju, Indonesia harus dapat mendorong sektor industri sebagai penggerak
perekonomian negara. Kebutuhan energi inal di sektor industri diprakirakan tetap mendominasi untuk
jangka panjang. Sebagai sektor penunjang pergerakan perekonomian, sektor transportasi juga terus meningkat
dengan perkembangan sedikit lebih tinggi dari sektor industri, yaitu berturut-turut 5,6 dan 6,7 untuk skenario
dasar dan tinggi.
Penggunaan energi di sektor rumah tangga meningkat tipis sesuai dengan perkembangan penduduk yang
berkembang dengan laju pertumbuhan 0,96 per tahun. Dengan mempertimbangkan penurunan pemakaian kayu
bakar dalam sektor rumah tangga, selama kurun waktu 23 tahun, sektor ini meningkat hanya sebesar 1 dan 1,4
untuk skenario dasar dan tinggi. Perkembangan bangunan komersial seperti hotel, perkantoran, rumah sakit serta
properti menyebabkan pemanfaatan energi pada sektor komersial dan lainnya yang berupa kegiatan pertanian,
konstruksi dan pertambangan berkembang cukup pesat. In order to be a developed country, Indonesia should
encourage the industry sector as a driving force of national economy. Final energy demand in industry sector is expected
to continue to dominate in long term. As part of supporting sectors of the economic movement, transportation sector
also increases rapidly, i.e., 5.6 and 6.7 respectively for BAU and High scenarios, slightly higher than industry sector.
Energy demand in household sector increases slightly, in alignment with the population growth rate of 0.96 per year.
In line with decreasing on irewood user in household sector, during the period of 23 years, this sector grew by only 1
for BAU and 1.4 for high scenarios. The fast development of commercial buildings such as hotels, oices, hospitals
and property caused energy demand in this sector and also other sectors such as agriculture, construction and mining,
develops rapidly.