Bapak Purba Profil Informan 1 Informan Kunci

barang bekas di TPA Terjun. Pak Daeli juga berharap suatu saat bisa mendapatkan barang berharga di TPA Terjun.

4.2.2.6 Bapak Purba

Pak Purba berusia 70 tahun. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Dasar. Ia memiliki 5 oang anak yang masing-masing sudah berkeluarga. Pak Purba sudah bekerja di TPA sejak TPA dibuka, yaitu tahun 1993. Maka sampai saat ini Ia sudah 20 tahun bekerja di TPA Terjun. Saat pertama sekali TPA Terjun dibuka, Pak Purba bekerja sebagai pemulung. Karena tubuhnya sudah tidak kuat melakukan pekerjaan berat, maka Ia beralih profesi sebagai penjual es di TPA Terjun. Sampai saat ini Pak Purba sudah menjadi ketua dari kelompok pemulung yang bekerja di TPA Terjun. Menurut Pak Purba, para pemulung yang bekerja di TPA Terjun selalu ada. Bahkan ada yang bekerja dari pagi sampai malam dan dari malam sampai pagi. Hal ini membuat aktivitas di TPA Terjun berjalan selama 24 jam. Pak Purba mengaku pemulung yang datang ke TPA Terjun tidak hanya yang tinggal di sekitar kawasan TPA Terjun, tetapi banyak yang berasal dari Belawan dan Pancur Batu. Menurut Pak Purba hal ini karena TPA Terjun memiliki banyak hal yang menarik pemulung untuk bekerja. Salah satunya terjadi di tahun 2007. Pada saat itu seorang pemulung tanpa sengaja menemukan tas besar berisi uang dalam jumlah yang besar. Akhirnya pemulung tersebut membawa tas berisi uang tersebut untuk Ia gunakan sendiri. Universitas Sumatera Utara Pak Purba mengaku jika saat bekerja ada pemulung yang mengalami kecelakaan, maka pemulung tersebut akan menanggung biayanya sendiri. Pihak Dinas Kebersihan merasa tidak mempunyai tanggung jawab untuk memberikan santunan. Dinas Kebersihan membuat peraturan bahwa para pemulung tidak boleh berada di radius 10 meter dari alat berat saat bekerja. Dinas Kebersihan juga melarang anak-anak bekerja di TPA Terjun, namun Pak Purba dapat menangani hal tersebut. Maka bukan hal yang baru jika anak-anak pemulung terlihat bekerja di TPA Terjun. Menurut Pak Purba Pihak Dinas Kebersihan tidak pernah memberikan bantuan kepada para pemulung yang bekerja di TPA Terjun. Bantuan yang pernah datang bagi para pemulung adalah berasal dari rumah sakit umum Medan berupa sabun, shampo, odol, dan gula. Menurut Pak Purba, pihak dinas kebersihan pernah mengadakan pertemuan dengan para pemulung untuk menyelesaikan masalah para pemulung. Akan tetapi hal itu hanya sebatas pembicaraan, pihak Dinas Kebersihan tidak pernah merealisasikan keputusan hasil dari pembicaraan mereka dengan para pemulung.

4.2.2.7 Ayu