4.2.1.3 Sari
Sari merupakan remaja berusia 14 tahun. ia merupakan anak keempat dari 4 empat bersaudara. Saat ini Sari duduk di bangku kelas 3 tiga SMP. Ia hidup
dalam keluarga pemulung, karena ayah, ibu, dan abangnya bekerja sebagai pemulung di TPA Terjun. Ketika memulai bekerja sebagai pemulung Sari dilarang
oleh orang tuanya. Tetapi Ia tetap bekerja mengikuti orang tua dan abangnya. Namun Ia mengaku tidak ada perbedaan perlakuan dari orang tuanya terhadapnya
setelah Ia bekerja. Alasan Sari bekerja adalah untuk membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan keluarga. Maka, setiap pendapatan yang diperolehnya dari
memulung diberikan kepada orang tuanya. Sari sudah bekerja di TPA Terjun selama 7 tahun. Setiap hari Sari bersekolah di pagi hari dan bekerja dari pukul 15.00 sampai
pukul 18.00. Saat libur sekolah, Ia bekerja di TPA Terjun sepanjang hari. Sari mengaku bekerja dengan santai. Sari akan beristirahat jika lelah dan akan
melanjutkan pekerjaannya jika sudah tidak lelah lagi. Pendapatan Sari setiap harinya berkisar antara Rp 35.000,00 – Rp 50.000,00. Menurut Sari, orang tuanya
mengetahui jumlah pendapatannya setiap hari, namun orang tua Sari membiarkannya untuk menyimpannya sendiri. Meskipun demikian Sari tetap
memberikan sebagian dari pendapatannya untuk membantu orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Sari sering berinteraksi dengan para pemulung lain dan tidak ada persaingan diantara para pemulung. Sari mengaku lebih banyak bertemu dengan pemulung
dewasa daripada yang masih anak-anak. Menurut Sari, para pemulung dewasa
Universitas Sumatera Utara
sering berbicara kasar dan kotor, walaupun dalam keadaan bercanda. Hal tersebut yang dipercayai Sari yang akhirnya diikuti para anak-anak pemulung sehingga
anak-anak pemulung tak jarang berbicara kasar dan kotor saat berbicara dengan orang lain. Sari juga mengaku bahwa Ia sudah mulai berpacaran, bahkan sudah
berulang kali Sari berganti-ganti pacar. Sari mengaku mulai berpacaran karena sering melihat dan mendengar para pemulung dewasa yang membicarakan tentang
pacaran. Ia mengaku tidak ada waktu untuk bermain dengan teman-temannya sesama pemulung saat di TPA Terjun. Saat istirahat Sari menghabiskan waktu
dengan cara mengobrol dengan abangnya yang juga kerja di TPA. Ia mengeluhkan harga barang bekas yang rendah. Setiap hari Sari mampu mendapatkan barang
bekas sebanyak 15 kg. Ia mengaku pegawai dinas kebersihan tidak pernah melarangnya bekerja di TPA Terjun walaupun usianya masih di bawah 18 tahun.
Sari juga mengaku tidak mengenal pegawai Dinas Kebersihan karena tidak pernah berbicara dengan mereka.
Sari merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara. Kakaknya sudah bekerja di sebuah pabrik plastik yang berada di Kawasan Industri Medan dan tidak menjadi
tanggungan orang tuanya lagi. Sehabis bekerja, Sari pulang ke rumah dan memasak makan malam untuk keluarga. Setelah itu Ia akan belajar mulai pukul 20.00 sampai
dengan pukul 21.00. Sari mendapat juara 2 dan terkadang Ia mendapat juara 3 di sekolahnya. Menurutnya hal tersebut tidak menjadi masalah, termasuk jika Ia tidak
mendapatkan juara sama sekali. Teman-teman sekolahnya tidak mengetahui Sari bekerja di TPA. Hal ini dikarenakan Sari tidak terlalu sering mengobrol dengan
Universitas Sumatera Utara
teman sekolahnya. Akan tetapi jika teman-temannya tahu, tidak akan menjadi masalah bagi Sari.
Sari mengungkapkan bahwa keluarganya jarang memiliki waktu khusus untuk berkumpul bersama. Orang tua dan abang Sari lebih banyak menghabiskan
waktu dengan membersihkan barang bekas yang mereka dapatkan dibandingkan dengan menyisihkan waktu berkumpul dengan keluarga saat berada di rumah. Sari
juga terkadang membantu mereka, namun Ia lebih sering belajar di kamarnya atau sekedar beristirahat sambil menonton televisi.
4.2.1.4 Panji