BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi
Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun berada di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Luas wilayah TPA ini adalah 137.563m
2
. Tanah lokasi TPA tersebut dimiliki oleh Pemerintah Kota Medan. Jarak lokasi TPA
dengan pemukiman rumah warga adalah 500 meter, sedangkan dari sungai Deli berjarak 4 kilometer, dan dari pantai Belawan berjarak 6 kilometer. TPA terjun
memiliki lokasi cadangan seluas 4 Hektar yang belum dipergunakan. Kondisi lapisan asal tanah TPA Terjun adalah lempung dengan topografi relatif datar serta
elevansi 2,5 meter dari permukaan laut. Areal ini berada diantara aliran Paluh Nibung dan Paluh Terjun. Aliran kedua paluh tersebut dipengaruhi oleh pasang
surut air laut. TPA tersebut mulai beroperasi sebagai tempat penampungan sampah sejak tanggal 7 Januari 1993. Sistem yang dilakukan pada TPA Terjun adalah
dengan cara open dumping, yaitu sampah ditimbun terus menerus tanpa memberikan perlakuan apapun. Selanjutnya sampah akan dibiarkan sampai pada
akhirnya akan membusuk dengan sendirinya dan menjadi tanah. Ketika sampah telah menjadi tanah, selanjutnya daerah tersebut akan menjadi lahan yang baru
untuk menimbun sampah kembali. Hal tersebut akan berlanjut secara terus-menerus. Di sekitar TPA Terjun juga terdapat pondok atau gubuk yang dibuat
seadanya dari bambu dan kain bekas dan dibuat di atas timbunan sampah untuk
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebagai tempat peristirahatan para pemulung selama bekerja. Lingkungan TPA sangat terbuka dan dikelilingi oleh tumpukan sampah yang bercampur dan
beraneka ragam sifat dan jenisnya. Saat hujan lokasi TPA ini menjadi berlumpur dan sampah menjadi basah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu
asap juga tampak diantara timbunan sampah di TPA terjun tersebut. Hal ini terjadi karena adanya oknum yang membakar sampah di beberapa titik di lokasi TPA
Terjun tersebut. Saat ini TPA Terjun sudah dilengkapi dengan kolam lindi walaupun belum
dapat berfungsi secara maksimal karena dalam masa perbaikan. Kolam lindi berfungsi sebagai tempat penampungan air lindi air rembesan sampah yang dapat
merusak lingkungan. Selain itu, TPA Terjun juga memiliki sumur pantau yang berfungsi sebagai kontol guna mengetahui bila terjadi rembesan air lindi yang
masuk ke sumur pantau yang dapat mencemari air tanah. Hal ini baik untuk mengontrol kelayakan air tanah yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari oleh
masyarakat di sekitar TPA. Apabila terjadi pencemaran pada air tanah, maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut terhadap TPA tersebut untuk menghentikan
pencemaran yang lebih berbahaya. TPA Terjun memiliki jembatan timbang sampah. Jembatan tersebut terletak
di gerbang menuju kawasan penimbunan sampah. Jembatan timbang sampah tersebut berfungsi untuk mengetahui jumlah sampah yang masuk ke TPA setiap
harinya. Setiap truk sampah yang masuk akan ditimbang terlebih dahulu untuk
Universitas Sumatera Utara
mengetahui jumlah muatan sampah yang akan dibuang ke TPA. Melalui jembatan timbang tersebut dapat diketahui jumlah sampah yang masuk setiap harinya.
Gambar 1 : Peta Lokasi TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan Setiap hari TPA terjun didatangi oleh pemulung untuk mendapatkan barang
bekas yang masih laku dijual kepada toke barang bekas. Para pemulung datang dengan perlengkapan sederhana, seperti goni beras plastik atau keranjang besar
yang terbuat dari anyaman bambu untuk mengumpulkan barang bekas, serta besi melengkung dan runcing pada ujungnya yang disebut gancu. Para pemulung
menggunakan gancu untuk memilah-milah sampah. Para pemulung pada umumnya bekerja dengan menggunakan sepatu boot agar dapat berjalan dengan mudah pada
timbunan sampah, selain itu mereka juga menggunakan penutup kepala berupa topi atau kain-kain. Beberapa pemulung juga menggunakan sarung tangan untuk
Universitas Sumatera Utara
melindungi tangan mereka saat memegang sampah-sampah. Para pemulung pada umumnya juga menggunakan baju dengan lengan yang panjang. Hal ini dilakukan
untuk melindungi tubuh mereka dari sinar matahari. Beberapa pemulung wanita juga menggunakan bedak dingin pada wajah mereka saat bekerja. Menurut
kebanyakan orang dengan melumuri kulit wajah dengan bedak dingin dapat melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
Aktifitas para pemulung di TPA Terjun biasanya dimulai pada pukul 07.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib, namun tidak sedikit juga yang bekerja pada
malam hari. Aktifitas di TPA terjun akan mencapai puncak pada pukul 13.00 Wib sampai dengan pukul 16.30 Wib. Hal ini diakibatkan oleh aktifitas truk sampah
milik dinas kebersihan yang membawa sampah ke TPA Terjun juga banyak pada jam-jam tersebut.
4.2. Profil Informan 4.2.1 Informan Kunci