Informan Biasa .1 Ibu R. Sitanggang

mempermasalahkan profesinya sebagai pemulung. Menurut Lenni, beberapa temannya juga ada yang bekerja sebagai pemulung untuk membantu orang tua mereka masing-masing. Lenni juga mengaku bertemu dengan banyak pemulung dewasa selama bekerja, namun Lenni tidak banyak bergaul dengan mereka. Lenni mengaku lebih suka bergaul dengan teman-teman sebayanya saja. Lenni juga mengaku bahwa Ia tidak menyukai cara berbicara orang-orang dewasa yang kasar. Seperti halnya anak- anak yang lain, Lenni juga mengaku tidak mengenal pegawai Dinas Kebersihan. Menurut Lenni, Ia tidak pernah berbicara dengan pegawai Dinas Kebersihan yang ada di TPA Terjun. Selain itu, pegawai Dinas Kebersihan tidak pernah melarang Lenni dan anak-anak lain bekerja di TPA Terjun. 4.2.2 Informan Biasa 4.2.2.1 Ibu R. Sitanggang Ibu Sitanggang merupakan salah seorang pemulung yang bekerja di TPA Terjun. Ibu Sitanggang berusia 62 tahun. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Dasar. Ia tidak melanjutkan sekolah karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya. Ibu Sitanggang bekerja selama lebih dari 10 sepuluh tahun. Pendapatannya setiap hari adalah sebesar Rp 50.000,00. Ibu Sitanggang merupakan orang tua dari Lasti Limbong. Anaknya, Lasti sudah dibawa bekerja sejak Lasti masih bayi. Ia tidak membiarkan Lasti melanjutkan sekolah Universitas Sumatera Utara karena lokasinya jauh dari tempat bekerja mereka saat ini. Saat masih bekerja di TPA Namo Bintang pendapatan Lasti digunakan untuk membayar uang sekolahnya. Menurut Ibu Sitanggang, jika Lasti tetap bersekolah maka Ia tidak akan bisa bekerja setelah pulang sekolah karena lokasi sekolah yang jauh dari tempat bekerja. Bila Lasti tidak bekerja, maka pendapatan Ibu Sitanggang tidak akan cukup untuk membiayai sekolah Lasti. Menurut Ibu Sitanggang, pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Setiap hari Ibu Sitanggang dan Lasti berangkat dari rumah pukul 05.00 dengan menggunakan angkutan umum dan kembali ke rumah pukul 22.00 dengan menumpang truk sampah bersama para pemulung lain yang berasal dari Pancur Batu. Ibu Sitanggang mengaku bahwa Ia mengenal beberapa pegawai dinas kebersihan, yang dikenal dengan sebutan orang TPA, namun Ibu Sitanggang tidak pernah merasa mendapat perhatian dari Dinas. Selain itu, Ia juga mengaku tidak pernah mendapat perintah untuk melarang anaknya bekerja di TPA Terjun. Saat istirahat Ibu Sitanggang hanya duduk sambil makan dan minum. Menurutnya tidak ada persaingan diantara sesama pemulung di TPA Terjun. Ibu Sitanggang mengaku tidak mencampuri pendapatan Lasti. Menurut Ibu Sitanggang, dengan begitu Ia tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk memberikan uang saku kepada Lasti. Ia membiarkan Lasti untuk mengatur sendiri keuangannya. Selain itu Ibu Sitanggang juga mengaku bahwa anaknya, Lasti, lebih suka bekerja dengan teman-temannya. Universitas Sumatera Utara Menurut Ibu Sitanggang, Lasti sedikit berubah setelah Ia bekerja. Ia menjadi orang yang lebih berani dalam berbicara. Selain itu, Lasti terkadang semakin bertingkah seperti anak laki-laki. Menurut Ibu Sitanggang, Lasti tidak sering bercerita tentang pekerjaannya pada Ibu Sitanggang. Setiap hari mereka hanya menghabiskan waktu bersama saat membersihkan barang bekas yang mereka dapatkan dari memulung di TPA Terjun.

4.2.2.2 Bapak Tugio