Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Defenisi Konsep

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana interaksi sosial anak-anak pemulung dengan orang tua, sesama pemulung, dinas kebersihan setempat, serta teman-teman bermain?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial anak-anak pemulung dengan orang tua, sesama pemulung, dinas kebersihan setempat, serta teman teman bermain.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang fenomena anak-anak pemulung di Kota Medan, serta memberi sumbangsih terhadap kajian ilmu sosiologi khususnya sosiologi keluarga dan sosiologi pendidikan, serta menjadi referensi bagi penelitian berikutnya. Universitas Sumatera Utara 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat mengasah kemampuan penulis dalam membuat karya ilmiah dan dapat pula menambah pengetahuan peneliti mengenai masalah yang sedang diteliti serta menjadi masukan bagi instansi terkait.

1.5 Defenisi Konsep

Defenisi konsep yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Fenomena dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah seperti fenomena alam. Namun fenomena yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah fenomena sosial yaitu gejala sosial yang timbul di masyarakat secara luas, yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi fenomena adalah anak-anak pemulung yang ada dikota Medan. Fenomena merupakan suatu gejala yang muncul dan selanjutnya menjadi suatu hal yang biasa di masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak lagi menganggap hal tersebut sebagai suatu hal yang tidak layak dan wajar, sehingga hal tersebut dibenarkan sekalipun sebelumnya merupakan hal yang tidak layak baik dari sisi hukum, maupun kehidupan sosial. 2. Anak-anak dalam hal ini adalah yang terdapat pada Undang-undang No. 23 Tahun 2009 Pasal 1, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan seorang anak Universitas Sumatera Utara adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun. Anak-anak merupakan individu yang secara umum masih rentan akan kehidupan sosial dan masih membutuhkan bimbingan orang lain yang lebih dewasa dalam membentuk konsep dirinya. 3. Pemulung adalah orang yg mencari nafkah dengan jalan mencari dan memungut serta memanfaatkan barang bekas seperti plastik dan besi bekas dengan menjualnya kepada pengusaha yang akan mengelolanya kembali menjadi barang komoditas. Pemulung merupakan suatu profesi yang membantu dalam proses mengurangi sampah. Hal ini dikarenakan pemulung bekerja memungut barang-barang bekas yang masih bernilai ekonomis. Selanjutnya barang-barang tersebut akan dijual kepada toke dan dapat didaur ulang oleh tangan-tangan yang terampil. Maka, pemulung telah membantu mengurangi jumlah sampah yang akan terbuang sia-sia. Dengan begitu, keberadaan pemulung menjadi hal yang menguntungkan bagi masyarakat, pemerintah, dan lingkungan. 4. Anak pekerja adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orangtuanya, untuk orang lain, dan untuk dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu dengan menerima imbalan atau tidak. Dalam hal ini pekerjaan yang dilakukan oleh anak adalah sebagai pemulung. Anak pekerja merupakan pekerja di bawah umur yang dilarang secara undang-undang. Universitas Sumatera Utara 5. Miskin adalah tidak berharta, serba kekurangan berpenghasilan sangat rendah. Adapun kriteria miskin menurut standart BPS, yaitu: a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 per orang b. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah bambu kayu murahan c. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu rumbia kayu berkualitas rendah tembok tanpa diplester d. Tidak memiliki fasilitas buang air besar bersama-sama dengan rumah tangga lain e. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik f. Sumber air minum berasal dari sumur mata air tidak terlindung sungai air hujan g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar arang minyak tanah h. Hanya mengkonsumsi daging susu ayam satu kali dalam seminggu i. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun j. Hanya sanggup makan sebanyak satu dua kali dalam sehari k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas poliklinik Universitas Sumatera Utara l. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah tidak tamat SD hanya SD n. Tidak memiliki tabungan barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. Selain itu, miskin juga dapat dikatakan sebagai suatu klasifikasi sosial yang dianggap rendah oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini dikarenakan miskin dianggap sebagai suatu keadaan yang tidak memiliki kemampuan finansial yang layak untuk mencukupi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan terlebih kebutuhan tersier. 6. Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dialami oleh individu selama dalam hidupnya untuk menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Pembelajaran yang dialami umumnya diterima dari banyak pihak diantaranya keluarga, sekolah, teman bermain, dan media massa. Selain itu sosialisasi juga dapat diartikan sebagai proses pengenalan individu dengan aspek di luar dirinya. Universitas Sumatera Utara 7. Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial merupakan cara individu untuk saling mengenal dengan individu lain. Dalam interaksi terdapat 2 dua macam bentuk, yaitu interaksi yang asosiatif dan interaksi yang disasosiatif. Interaksi asosiatif yaitu interaksi yang mengindikasikan adanya persatuan dan kerja sama antar individu dalam masyarakat. Sedangkan interaksi disasosiatif yaitu interaksi yang mengindikasikan adanya persaingan antar individu dalam masyarakat. Kedua proses tersebut merupakan cara masyarakat untuk melestarikan hidup tergantung kepada budaya yang terdapat di masyarakat tersebut. 8. TPA Terjun adalah tempat pembuangan akhir sampah yang berasal dari kota Medan, tempat ini berfungsi untuk menimbun sampah. TPA Terjun berlokasi di Medan Marelan Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA