Tahap masukaninput Perumusan Strategi

Industri tawar- menawar pemasok tinggi Sumber: PT Rejo Sari Bumi 2010

6.4. Perumusan Strategi

Dalam merumuskan perumusan strategi menggunakan analisis tiga tahap formulasi strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan atau input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.

6.4.1. Tahap masukaninput

Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal kekuatan dan kelemahan dan identifikasi lingkungan eksternal peluang dan ancaman. 1 Analisis Matriks IFE Tabel 14 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 10 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima kekuatan yaitu citra perusahaan yang baik, kualitas produk melon, memiliki pelayanan khusus seperti delivery order, lokasi perusahaan yang cukup strategis dan modal sendiri. Untuk lima kelemahan yaitu tidak ada kemasan produk, harga relatif tinggi, kegiatan promosi yang masih kurang, tidak ada kantor cabang dan bibit yang masih impor. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa variabel kekuatan PT RSB yang memiliki skor tertinggi 0,420 adalah kualitas produk melon. Skor tertinggi menunjukkan variabel kekuatan tersebut mempunyai pengaruh besar dan sangat diandalkan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan agar konsumen tetap setia mengkonsumsi produk perusahaan. Sedangkan skor terendah 0,294 terdapat pada kegiatan promosi. Hal ini disebabkan tidak adanya biaya khusus dari perusahaan untuk kegiatan promosi dan masih belum terjadwal dan terencana promosi yang dilakukan oleh PT RSB, perusahaan hanya melakukan promosi melalui word of mouth, atau mengandalkan perluasan informasi melalui tamu PT RSB saja. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 14, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 3,313. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan sangat baik. 38 Tabel 14. Hasil Analisis Matriks IFE PT Rejo Sari Bumi Faktor Internal Bobot Ratin g Skor 1. Citra perusahaan yang baik. 0,111 3,0 0,333 2. kualitas produk melon. 0,126 3,3 0,420 3. Memiliki pelayanan khusus seperti delivery order 0,103 3,0 0,309 4. Lokasi perusahaan yang cukup strategis. 0,098 3,3 0,327 5. Modal sendiri. 0,100 3,3 0,333 6. Tidak ada kemasan produk. 0,094 3,3 0,313 7. Harga relatif tinggi. 0,092 3,3 0,307 8. Kegiatan promosi yang masih kurang. 0,098 3,0 0,294 9. Tidak ada kantor cabang. 0,092 3,7 0,337 10. Bibit yang masih impor. 0,085 4,0 0,340 Total 1.000 33,3 3,313 2 Analisis Matriks EFE Tabel 15 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 10 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang yaitu teknologi pertanian yang modern, penggunaan teknologi informasi seperti internet, dukungan dari pemerintah daerah, ekspor melon dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. Sedangkan lima ancaman yaitu kenaikan harga benih, tingkat inflasi, kenaikan harga BBM, lahan HGU dan kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah teknologi pertanian yang modern karena PT RSB selalu mengikuti perkembangan teknologi pertanian untuk budidaya melonnya yang sudah modern,dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.363. Hal ini menjadi peluang perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa baru dan dapat menghemat biaya produksi dan distribusi karena dengan teknologi yang modern akan lebih mengefisienkan waktu dan biaya suatu pekerjaan. Sedangkan ancaman utama adalah kekuatan tawar menawar pemasok tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.255 yang merupakan ancaman pada naiknya harga produk melon Musk dan Gold karena melon ini merupakan melon impor, jadi kondisi perekonomian di suatu negara mempengaruhi terhadap bahan baku melon Musk dan Gold ini. Dari total bobot skor sebesar 2,934 . Hal ini menunjukkan bahwa PT Rejo Sari Bumi memiliki posisi eksternal yang sedang karena belum maksimal dalam memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Tabel 15. Hasil Analisis Matriks EFE PT Rejo Sari Bumi Faktor Eksternal Bobot Ratin g Skor 1. Teknologi pertanian yang modern. 0,121 3,0 0,363 2. Penggunaan teknologi informasi seperti internet. 0,107 3,0 0,321 3. Dukungan dari pemerintah daerah. 0,096 3,3 0,320 4. Ekspor melon. 0,096 2,7 0,256 5. Membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. 0,103 2,7 0,275 6. Kenaikan harga benih. 0,100 3,3 0,333 7. Tingkat inflasi. 0,096 2,7 0,256 8. Kenaikan harga BBM. 0,098 2,7 0,261 9. Lahan HGU. 0,098 3,0 0,294 10. Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi. 0,085 3,0 0,255 Total 1.000 29,3 2,934

6.4.2. Tahap Pencocokan