Jenis dan Sumber Data

alternatif strategi yang telah diperoleh dari analisis SWOT. Kuesioner tahap kedua, yakni kuesioner penentuan Nilai Daya Tarik Alternatif Strategi dapat dilihat pada Lampiran 5.

3.6 Metode Pengambilan Contoh

Metode atau teknik pengambilan contohsampel ditetapkan secara sengaja purposive sampling, yakni dipilih dari beberapa stakeholders yang dianggap ahli dan mewakili tujuan kajian, seperti dari unsur pemerintahan daerah sebagai pembuat kebijakan, program dan kegiatan serta dari unsur nelayanpengusaha ikan sebagai pelaksana dilapangan. 3.7 Metode Analisis Data Kajian ini dimulai dengan melakukan berbagai analisis data, seperti identifikasi potensi sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Menurut Syaukat 2011, data sekunder perlu dilakukan analisis untuk menjelaskan dan menyimpulkan data, untuk mengidenfikasi hubungan antar variabel, untuk membandingkan variabel dan meramalkan hasil. Dari data yang telah diperoleh, dianalisis sesuai dengan tujuan kajian, sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan dan tujuan kajian. Agar mengetahui sektor yang banyak memberikan distribusi atau kontribusi terhadap PDRB Anambas, menggunakan analisis deskriptif atas kontribusi masing-masing sektorsub sektor berdasarkan data statistik Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan untuk melihat sektor basis atau sektor unggulan daerahwilayah menggunakan analisis Location Quotient LQ, kemudian untuk menyusun rumusan alternatif strategi menggunakan analisis faktor-faktor internal dan eksternal IFE-EFE dan Matriks IE, serta analisis SWOT, dan selanjutnya untuk menentukan prioritas strategi menggunakan analisis QSPM. Lebih jelasnya metode analisis data dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Matrik Metode Analisis Data No Tujuan Jenis dan sumber data Metode analisis data Hasil yang diharapkan 1. Mengidentifikasi potensi sumberdaya perikanan untuk mendukung program minapolitan. Data sekunder, yakni data potensi dan produksi hasil perikanan, PDRB serta laporan yang terkait dengan kajian. Sumbernya dari DKP, Bappeda dan BPS serta instansi terkait. Analisis Deskriptif dan Analisis LQ Peluang dan kemungkinan pengembangan kawasan minapolitan 2. Merumuskan strategi pengembangan wilayah Data primer. Analisis Matriks IFE-EFE, Strategi Pengembangan No Tujuan Jenis dan sumber data Metode analisis data Hasil yang diharapkan melalui pendekatan program minapolitan. Sumbernya dari hasil olahan data kuesioner. SWOT dan Analisis QSPM. Kawasan Minapolitan

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan kondisi yang terjadi dilapangan dengan memperhatikan, mengidentifikasi dan evaluasi indikator atau prinsip- prinsip, pedoman, ketentuan dan syarat-syarat suatu kawasan minapolitan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui beberapa hal dilapangan seperti, kondisi dan informasi sektor kelautan dan perikanan, bagaimana perencanaannya, kebijakan yang telah atau sedang dilaksanakan, gambaran potensi pengembangannya dan produksi hasil perikanan serta peranannya dalam perekonomian wilayah dan juga data-data lain yang mencerminkan keragaan sektor perikanan. Gambaran kondisi aktual ini dianalisis berdasarkan peluang yang ada dan faktor-faktor lain yang mendukung. Adapun peranan sektor dan sub sektor perikanan dalam perekonomian wilayah dianalisis dari data statistik Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Kepulauan Anambas. Hasil perhitungan analisis terhadap data PDRB ini menggunakan software Microsoft Office program Excell, sehingga dapat menunjukkan distribusi atau kontribusi masing-masing sektor atau sub sektor perekonomian di Kabupaten Kepulauan Anambas. Sektor dengan kontribusi yang paling besar berarti sektor atau sub sektor yang memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan perekonomian wilayah, demikian juga sebaliknya yang memiliki nilai kontribusinya kecil, berarti perannya dalam pertumbuhan perekonomian wilayah rendah. Distribusi atau kontribusi PDRB Kabupaten Kepulauan Anambas yang dianalisis adalah PDRB dengan Migas dan tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku ADHB, sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK Tahun 2000 untuk memperlihatkan laju pertumbuhan perekonomian daerah selama periode Tahun 2008-2011.

3.7.2 Analisis

Location Quotient LQ. Analisis Location Quotient LQ merupakan salah satu alat analisis yang digunakan dalam menentukan sektorsub sektor basis dan non basis. Tidak semua sektor atau sub sektor dalam perekonomian daerah memiliki kemampuan yang sama. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan wilayah biasanya akan memanfaatkan sektor-sektor basis atau sektor unggulan yang dianggap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan kondisi sektorsub sektor basis atau non basis adalah melalui indeks LQ, yaitu suatu indikator sederhana yang dapat menunjukan kekuatan dan besar kecilnya peranan suatu sektor atau sub sektor dalam suatu daerah dibandingkan dengan daerah di atasnya atau wilayah referensi. Menurut Rustiadi dkk 2011 bahwa untuk mengetahui potensi aktivitas ekonomi yang merupakan