Ketiganya merupakan standar yang digunakan untuk mencatat sistem mutu pemasok. Ketiganya bersifat saling melengkapi dan pemilihannya bergantung
pada cakupan dan kompleksitas operasi perusahaan dan skala usahanya. e. ISO 9004 digunakan untuk kepentingan internal dan bukan untuk situasi
kontraktual. ISO 9004 mencakup elemen pokok yang mempengaruhi sistem jaminan mutu, termasuk di dalamnya tanggung jawab manajemen pemasaran,
pengadaan, langkah pengendalian, pemanfaatan sumber daya manusia, faktor keamanan, dan penggunaan metode statistika.
10
Standar kualitas yang harus ada dalam organisasi penerima ISO 9000 terbagi dalam 20 elemen yang terkait dengan proses bisnis dan produksi. Kedua
puluh elemen tersebut adalah:
11
a. Management Responsibility k. Inspection, Measuring, and Test
b. Quality System l. Inspection and Test Status
c. Contract Review m. Control of Nonconforming Product
d. Design Control n. Correctiva Action
e. Document Data and Data Control o. Handling, Storage, and Packaging
f. Purchasing p. Quality Records
g. Purchaser Supllied Product q. Internal Quality Audit
h. Product Identification r. Training
i. Process Control s. Servicing
j. Inspection and Testing t. Statistical Techniques
10
H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen … h.203.
11
Hessel Nogis S. Tangkilisan, Manajemen Modern untuk Sektor Publik … h.79.
4. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
ISO 9001-Quality Management System menetapkan persyaratan- persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian sistem manajemen
kualitas, yang bertujuan menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk, baik yang berupa barang ataupun jasa yang memenuhi persayaratan yang telah
ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari palanggan, dimana organisasi yang dikontrak itu
bertanggung jawab menjamin kualitas produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
ISO 9001-Quality Management System bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persayaratan-persayaratan yang harus dipenuhi oleh
produk, baik yang berupa barang ataupun jasa. Dengan demikian apabila terdapat perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar
internasional, itu merupakan hal yang sangat keliru. Seharusnya ia menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya telah memenuhi standar internasional,
bukannya produknya yang berstandar internasional.
12
12
T. Yuri M.Z dan Rahmat Nurcahyo, TQM Manajemen Kualitas Total dalam Perspektif Teknik Industri, Jakarta: PT. Indeks, 2013, h.25.
5. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
Dalam ISO 9001 : 2008, memiliki 8 prinsip yang diyakini para manajer dapat meningkatkan kemampuan organisasi mereka. 8 prinsip ini dikenal dengan
nama “8 Prinsip Manajemen Kualitas”. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
a. Fokus pada pelanggan Organisasi bergantung pada pelanggannya dan karenanya hendaknya
memahami kebutuhan kini dan mendatang pelanggannya, hendaknya memenuhi dan berusaha melampaui harapan pelanggan.
b. Kepemimpinan Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi, menciptakan dan
memelihara lingkungan intern tempat karyawan, dapat melibatkan dirinya secara penuh dalam pencapaian sasaran organisasi.
c. Keterlibatan seluruh personel Karyawan pada seluruh tingkatan organisasi adalah inti organisasi dan
pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk manfaat organisasi.
d. Pendekatan proses Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya
terkait dikelola sebagai suatu proses.
13
13
Sugeng Listyo, Implementasi System Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di PT, Malang: UIN Malang Press, 2009, h.57.