34
Dari ketiga pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan mengenai perpustakaan digital yaitu sebuah sistem organisasi informasi yang
menggunakan akses informasi melalui perangkat-perangkat digital dengan cara mengumpulkan, mengelola, dan melayani koleksi digital seperti dokumen,
gambar dan database dengan cepat yang diproses, diakses dan ditelusur melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat diakses oleh siapa
saja dan dimana saja dalam bentuk format digital.
b. Karakteristik Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital memiliki beberapa karateristik, antara lain
38
: 1. Mendigitalisasi sumber daya informasi ke berbagai macam bentuk digital
2. Perpustakaan digital menggunakan internet sebagai transfer informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga tidak harus memiliki ruang fisik
3. Perpustakaan digital dapat diakses darimana saja mulai dari kecamatan, kabupaten, bahkan lintas Negara masih bisa mendapatkan informasi jauh
lebih banyak 4. Pengguna perpustakaan digital bisa mendapatkan lebih banyak informasi
dari tempat mereka berada tanpa harus mengunjungi perpustakaan dengan waktu yang cukup lama
38
Wu Baohu dan Miao Xiaoyan and Gao Fei, The Library of Tianjin Agriculture College, Tianjin, China. On the Characteristics of the Digital Library and the Influence to the Work of
Reader Service.
H. 259
Artikel diakses
pada 24
Maret 2015.
Dari http:www.afita.orgfilesweb_structure20110126174028_86234920110126174028_862349_
104.pdf
35
5. Perpustakaan digital dapat membuat hubungan kerja sama dengan perpustakaan fisik dengan menggunakan jaringan internet yang
tersambung Penjelasan lain ada dalam buku Introduction to Digital Library, Chowdurry
memaparkan karakteristik perpustakaan digital antara lain
39
: a. Perpustakaan digital dapat mengandung berbagai macam sumber informasi
digital dari teks ke gambar, audio, dan video b. Perpustakaan digital secara luas mengurangi kebutuhan akan ruang fisik
c. Pengguna perpustakaan digital dapat berasal dari semua tempat yang ada di dunia
d. Pengguna perpustakaan digital dapat membuat koleksi personal dengan menggunakan fasilitas dari perpustakaan digital
e. Perpustakaan digital menyediakan akses ke bermacam-macam bentuk sumber-sumber informasi yang mungkin terletak dari belahan dunia
lainnya f.
Beberapa pengguna dapat menggunakan sumber informasi yang sama pada waktu yang bersamaan
g. Banyak dari perpustakaan digital menyediakan akses ke bahan-bahan yang tidak dimiliki oleh perpustakaan konvensional, bahan-bahan kebanyakan
disediakan secara gratis dan beberapa disediakan dengan biaya pengganti
39
GG Chowdhury and Sudatta Chowdhury, Introduction to Digital Library. London: Facet Publishing House, 2003, h.8
36
h. Perpustakaan digital menggunakan mekanisme penyaringan informasi untuk membuang informasi yang tidak dibutuhkan
i. Perpustakaan digital harus dapat menangani sumber-sumber multi-bahasa
j. Perpustakaan digital mengisyaratkan ketidakhadiran manusia sebagai
perantara k. Perpustakaan digital harus menyediakan pencarian dan temu kembali yang
lebih baik l.
Informasi digital dapat diperlihatkan dan digunakan oleh bermacam- macam orang sesuai kebutuhan individual masing-masing
m. Perpustakaan digital menghandurkan batas-batas dari waktu, ruang dan bahasa
Dari penjelasan diatas sebuah perpustakaan bisa dibilang sebagai perpustakaan digital jika perpustakaan tersebut memiliki beberapa karakteristik
seperti banyak koleksi yang sudah digitalisasikan berupa file berbentuk teks, gambar, audio ataupun video dan semua koleksi tersebut dapat diakses oleh
setiap orang menggunakan akses jaringan internet langsung dari tempat mereka berada tanpa harus mengunjungi perpustakaan tersebut.
c. Perpustakaan Digital di Sekolah
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah melahirkan perpustakaan berbasis teknologi informasi, yaitu diantaranya adalah
otomatisasi pengelolaan
perpustakaan bahkan
perpustakaan digital.
37
Keterlibatan teknologi informasi dalam perpustakaan sekolah paling umum adalah pemakaian piranti lunak komputer untuk pekerjaan administrasi
perpustakaan seperti inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, pelabelan, pelaporan data dan sebagainya. Sedangkan digitalisasi koleksi buku yang
dimiliki belum banyak dilakukan oleh sekolah. Kebanyakan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan konvensional dengan koleksi buku cetak.
Perpustakaan digital di sekolah dapat dikatakan penting karena memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk siswa karena ilmu pengetahuan siswa 80
didapatkan dari tugas dan belajar mandiri diluar pengajaran guru di sekolah. Selain itu seiring perkembangan teknologi, banyak siswa yang memiliki alat
elektronik yang dapat difungsikan sebagai komputer dan alat pembaca e-book seperti i-pad, PC Tablet, smartphone dan lain sebagainya.
40
Perpustakaan SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan memiliki sebuah layanan informasi digital yang bisa diakses oleh setiap siswanya. Dalam
layanan tersebut banyak informasi berbentuk file digital yang bisa didapatkan oleh setiap siswanya yang terdiri dari e-book, artikel, majalah, dan bahan
pelajaran modul dengan membuka aksesnya menggunakan nomor id yang setiap siswa miliki. Mereka dapat mengaksesnya melalui komputer yang
disediakan oleh perpustakaan maupun mengakses menggunakan PC tablet mereka dirumah yang terhubung dengan internet. Dengan begitu mereka dapat
40
Hafis Muaddab, Perpustakaan Digital di Sekolah. h. 1 artikel diakses pada 02 Juni 2015 dari
http:netsains.net201201perpustakaan-digital-di-sekolah
38
mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru dengan mudah dimanapun mereka berada.
Sekolah SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga mengadakan pengenalan lingkungan untuk mengenalkan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah
termasuk perpustakaan dan layanan informasi yang adimiliki oleh perpustakaan saat awal masuk sekolah dimana hal itu dilakukan saat masa orientasi siswa
MOS berlangsung.
D. Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seorang yang lebih dulu tahu
yang biasa kita kenal sebagai guru, dalam belajar pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang yang
banyak pengetahuannya diidentifikasikan sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak
belajar. Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Perubahan-perubahan itu akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Pengertian belajar itu sendiri dapat diartikan sebagai berikut :
39
“Belajar adalah suatu proses kegiatan dan bukan hasil ataupun tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
41
Menurut pengertian lain belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri didalam interaksi dengan lingkungannya.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar
42
”
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan banyak perubahan. Proses itu dilakukan baik
secara formal maupun informal. Secara formal, seseorang melalui tahapan belajar pada sebuah lembaga yang secara resmi dikelola oleh manusia tertentu
dan mengikuti model pembelajaran tertentu, sedangkan secara informal belajar berlangsung setiap hari sepanjang usia sehingga setiap orang yang
melakukannya dapat memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, termasuk pengaruh
lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, hubungan dengan masyarakat
41
Oemar Hamalik, Kurikulum Pembelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011, h.36
42
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS, cet.1 Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1991,h.78
40
sekitar seperti tetangga, dan permainan, pasar, media massa pendidikan dan perpustakaan yang programnya bersifat informal tidak diarahkan untuk
melayani kebutuhan belajar yang terorganisasi. Kegiatan pendidikan ini lebih umum dan berjalan dengan sendirinya berlangsung terutama dalam lingkungan
keluarga serta melalui media massa dan sebagainya.
b. Fase dan Teknik yang Efektif dalam Belajar
Dibagi menjadi dua fase yaitu fase persiapan belajar dan fase proses belajar. Dalam fase tersebut terdapat teknik belajar tersendiri.
1. Fase Persiapan Belajar
Fase ini merupakan fase sebelum belajar, ini merupakan sebuah landasan utama bagi pembentukan cara belajar yang baik dalam sikap mental yang baik,
yaitu sikap mental yang ditumbuhkan dan dipelihara dengan baik agar siswa mempunyai kesadaran berupa kesedian mental. Tanpa adanya mental dalam
belajar maka siswa tidak akan bertahan mengahadapi kesukaran dan kesulitan terutama pada saat siswa dihadapi pada berbagai macam masalah yang harus
dipecahkan saat belajar. Sikap mental yang perlu dimiliki oleh seorang siswa sekurangnya ada empat segi, diantaranya tujuan belajar, minat terhadap
pelajaran, kepercayaan pada diri sendiri dan keuletan. Dalam persiapan belajar ini ada beberapa poin yang harus diketahui diantaranya yaitu :
a Tujuan Belajar
41
Tujuan belajar perlu diketahui oleh siswa, agar siswa siap menerima materi pelajaran, jika sudah mengetahui tujuan berarti siswa mampu
menerima, mengolah dan mengatur pelajaran yang diterima. b Minat terhadap mata pelajaran
Setiap siswa seharusnya menaruh minat yang besar terhadap mata pelajaran yang mereka ikuti, karena minat selain memusatkan pikiran
juga akan menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar. Materi pelajaran dapat dipelajari dengan baik bila siswa dapat memusatkan
pikirannya dan menyenangi materi pelajaran tersebut. Siswa kurang berhasil dalam menerima materi pelajaran itu disebabkan siswa itu
tidak tertarik dengan materi pelajaran. c Kepercayaan kepada diri sendiri
Setiap siswa perlu yakin mereka mempunyai kemampuan kepercayaan kepada diri sendiri perlu dipupuk sebagai salah satu kesiapan
sepenuhnya bahwa tidak ada mata pelajaran yang tidak dapat dipahami bila ia mau belajar dengan giat setiap hari.
d Keuletan Hidup seorang siswa selama belajar di sekolah penuh kesukaran,oleh
karena itu setiap siswa perlu memiliki keuletan baik jasmani maupun rohani. Untuk memupuk keuletan tersebut hendaknya siswa selalu
menganggap setiap persoalan muncul sebagai tantangan yang harus diatasi. Materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah masih