Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
perhatian bagi yang mendengarnya, menandakan keterampilan berbicaranya cukup baik.
Dari penjelasan di atas dapat penulis pahami bahwa berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Kemampuan berbicara anak harus dilatih sejak kecil. Hal ini dilakukan terkait dengan kecerdasan seorang anak. Semakin bagus berbicaranya, maka semakin
meningkat daya pikirnya. Anakpun akan mampu mengungkapkan perasaannya kepada orang dewasa di sekitarnya, sehingga terjalin komunikasi yang baik antar
keduanya. b.
Prinsip-Prinsip Dalam Berbicara Perlu diketahui bahwa dalam berbicara terdapat beberapa prinsip-prinsip
umum yang mendasari kegiatan berbicara, antara lain: 1
Membutuhkan paling sedikit dua orang. Tidak menutup kemungkinan ada yang berbicara sendirian, tapi yang paling sering ditemukan dalam kegiatan
berbicara adalah pembicaraan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 2
Mempergunakan suatu sandi linguistik yang dipahami bersama. 3
Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum. 4
Merupakan suatu pertukaran antara partisipan. 5
Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan kepada lingkungannya dengan segera.
6 Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini.
7 Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan dengan
suarabunyi bahasa dan pendengaran vocal and auditory apparatus. 8
Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil.
4
Dari prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas, prinsip yang terkait dengan penelitian ini adalah prinsip no. 1, 4, 5, dan 7. Alasannya adalah karena dalam
penelitian ini penulis akan mengajak siswa untuk memerankan tokoh-tokoh sebuah dongeng. Dalam bermain peran ini akan terjadi interaksi antar siswa yang
4
Ibid., h. 17-18.
bermain peran, interaksi dengan siswa yang menonton, dan menggunakan alat sederhana sebagai pelengkap.
c. Hubungan Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa yang Lain
Empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis mempunyai hubungan saling keterkaitan. Berikut adalah penjelasannya,
yaitu: 1
Hubungan antara berbicara dan menyimak “Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang
langsung serta merupakan komunikasi tatap-muka atau face-to-face communication.
”
5
Berbicara biasanya diperoleh dari kegiatan menyimak. Hal ini terjadi pada seorang anak yang sedang belajar berbicara. Mereka
mendengarkan kata atau kalimat yang diucapkan oleh orang dewasa, lalu menirunya. “Bunyi atau suara merupakan faktor penting dalam meningkatkan
cara pemakaian kata- kata sang anak.”
6
Oleh karena itu baik atau buruknya bicara seorang anak tergantung lingkungan sekitarnya. Seorang anak akan
menjadi baik berbicaranya jika mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik pula, contohnya ucapan-ucapan yang baik dari seorang guru, cerita-cerita
yang mengandung hikmah, dll. 2
Hubungan antara berbicara dan membaca “Kemampuan berbicara turut melengkapi suatu latar belakang pengalaman-
pengalaman yang menguntungkan keterampilan membaca. Kemampuan ini mencakup ujaran yang jelas dan lancar, kosa kata yang luas dan beraneka
ragam, penggunaan kalimat-kalimat yang lengkap kalau diperlukan, dan kemampuan mengikuti perkembangan urusan suatu cerita atau kejadian
dalam urutan yang wajar.”
7
3 Hubungan antara ekspresi lisan dan ekspresi tulis
Hubungan antara berbicara dan menulis juga sangat erat. “Sejumlah ahli memasukkan kedua keterampilan ini ke dalam retorik. Retorik merupakan
5
Henry Guntur Tarigan, op.cit., h. 4.
6
Ibid.
7
Kundharu Saddhono, op.cit., h. 54.