Pengelompokkan Pranata Sosial PRANATA SOSIAL

264 Pada perkembangan selanjutnya dalam pranata keluarga dewasa ini dengan didorong oleh suatu gaya hidup baru new life stylle muncul beberapa bentuk keluarga seperti hidup bersama di luar nikah cohabitation, keluarga homoseks gay parent family dan kehidupan membujang.

b. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan ini baik mencakup kurikulum curriculum, pembelajaran instructional maupun penilaian assesment, baik yang tercantum dalam kurikulum maupun yang termuat dalam kurikulum tersembunyi hidden curriculum Fungsi pranata pendidikan secara umum meliputi, pertama fungsi manifes antara lain: 1 mempersiapkan anggota masyarakat mencari nafkah; 2 melestarikan kebudayaan; 3 menanamkan ketrampilan dan lain-lain. Sedangkan fungsi laten pranata pendidikan antara lain: 1 memupuk keremajaan; 2 pengurangan pengendalian orang tua; ndan 3 sarana pembangkangan.

c. Pranata Agama

Agama dipergunakan untuk mengatur kehidupan manusia, dalam sosiologi agama dinamakan religion yang maknanya lebih luas dari sekedar agama yang kita kenal sekarang seperti islam, katolik, Kristen, Hindu dan Buda. Disamping itu dikenal dengan istilah civil religion yakni kepercayaan dan ritual di luar pranata agama, biasanya dikaitkan dengan politik, seperti pemujaan pada pemimpin, penghormatan pada lagu kebangsaan, seperti pengucapan Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pada waktu upacara bendera.

d. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi dalam proses perkembangannya sebagaimana dikemukakan dalam Smelser dalam Plak,1985 terkait dengan proses perubahan dari masyarakat homogen menjadi heterogen. Dalam pranata ini berkembang ideologi ekonomi seperti kapitalisme, sosialisme dan sebagainya. Dewasa ini berkembang pranata ekonomi baru yakni MNC Multinational Corporation yang memiliki usaha dan cabang usaha bagaikan gurita yang melilit dunia. Dalam pranata ekonomi baru ini bahkan kekuasaan mampu melampau kekuasaan suatu negara.

e. Pranata Politik

Komblum mendefinisikan pranata politik sebagai perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Pranata utamanya antara lain ekskutif, legislatif dan yudikatif, militer dan sebagainya. Termasuk partai-partai politik, pengambilan keputusan dan sebagainya. Pokok pembahasan tentang pranata politik berdasarkan masing-masing pakar berbeda, seperti masalah kekuasaan. Pandangan weberian memandang bahwa kekuasaan itu ada pada kelompok masyarakat tertentu yakni pada para 265 elit terutama elit politik, sedangkan pandangan Foucoultian memandang kekuasaan itu ada dimana-mana power is anywhere bahkan pada hubung- anrelasi seksual antara pria dan wanita. Dengan demikian kekuasaan dapat dimiliki oleh siapapun tidak hanya oleh elit tertentu. Tugas 5.4

E. MOBILITAS SOSIAL

Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial social mobility. Menurut Horton 1993, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack dalam Soekanto 1990, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial . Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja keba- nyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup . 1. Bagaimana pendapatmu tentang fungsi nyata pranata keluarga di lingkungan tempat tinggalmu?, apakah sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang ada? Mengapa?