dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan Muninjaya, 2004.
Program pengukuran kualitas pelayanan bermanfaat untuk menyediakan umpan balik yang segera, berarti dan objektif. Dengan hasil pengukuran tersebut,
seorangpimpinan dapat mengetahui atau melihat bagaimana pekerjaannya, membandingkan dengan standar kerja, dan memutuskan apa yang harus dilakukan
untuk melakukan perbaikan di masa mendatang Gerson, 2004.
2.3.2. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Promosi tentang fasilitas rumah sakit yang ada dan telah dijanjikan perlu dilakukan dengan konsep marketing yang ada, hal ini dapat terlaksana jika rumah
sakit memiliki manajemen yang baik dengan kemitraan yang baik dengan pihak terkait dan berkompeten. Rumah sakit harus mampu memahami pasar akan
kebutuhan pelayanan kesehatan pada masyarakat sekarang ini dan juga kebutuhan yang akan datang karena kebutuhan pelayanan kesehatan terus berkembang mengarah
kepada untuk mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terbaik. Kebutuhan kesehatan oleh masyarakat sangat penting dan berdampak pada kesejahteraannya dan
kemakmuran negara. Konsep dasar pemasaran oleh Irawan 2001 dalam memanfaatkan rumah
sakit perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya: 1. Kebutuhan
Kebutuhan manusia adalah sesuatu yang dirasakan kurang. Kebutuhan ini tidak dapat diciptakan oleh masyarakat atau oleh pemasar, oleh karena itu kebutuhan
tidak dapat dipaksakan oleh para pemasar agar orang menjadi membutuhkannya.
Universita Sumatera Utara
2. Keinginan Keinginan adalah sesuatu yang dirasakan kurang karena lingkungan. Keinginan
manusia sangat beraneka ragam bahkan tidak terbatas, tetapi alat pemuasnya terbatas sehingga muncul masalah tersebut sehingga menjadikan tugas untuk
dapat memecahkan masalah konsumen agar keinginan menjadi kenyataan, dengan kata lain mampu menciptakan keinginan pasien.
3. Permintaaan Permintaaan adalah keinginan disertai daya beli atau keinginan akan berubah
menjadi permintaan bilamana didukung daya beli, jadi permintaan ini harus diukur bukan saja berapa banyak orang yang menginginkan pelayanan tersebut
tetapi yang lebih penting lagi berapa banyak yang secara nyata pasien bersedia dan mampu membeli.
4. Produk layanan Layanan adalah sesuatu yang dapat ditawarkan guna memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia pasien. Menurut Kotler inti produk adalah merupakan pelayanan dan manfaat yang dihasilkan sejauh mana layanan dapat memuaskan
kebutuhan dari keinginan yang diharapkan oleh pasien. 5. Nilai
Nilai adalah kemampuan layanan untuk memberikan kepuasan. Konsumen hanya mau membeli layanan yang bernilai dan berkualitas karena mereka memandang
bahwa layanan tersebut mempunyai nilai dan bermanfaat bagi kebutuhan mereka. Nilai yang dihasilkan dan dirasakan bagi setiap orang berbeda antara satu dengan
Universita Sumatera Utara
lainnya sehingga kemampuan layanan yang harus disediakan oleh pihak rumah sakit harus lebih diperhatikan.
6. Pertukaran Pertukaran adalah tindakan seseorang untuk memperoleh layanan yang diinginkan
dengan menawarkan sesuatu sebagai ganti membayar. Pertukaran yang terjadi pada rumah sakit adalah pertukaran antara jasa dan biaya uang.
7. Transaksi Transaksi adalah tolak ukur inti pemasaran dimana kedua belah pihak dikatakan
terlibat dalam pertukaran sehinga mereka melakukan negosiasi dan menghasilkan suatu kesepakatan dengan kata lain bahwa kesepakatan yang diperoleh
menyebabkan terjadinya transaksi. Perlu difahami transaksi yang baik adalah dengan terpuaskannya kedua belah pihak akan pertukaran yang mereka lakukan
misalkan pada rumah sakit, pasien akan membayar pelayanan jasa kesehatan yang mereka terima sesuai dengan fasilitas telah dijanjikan dan diberikan oleh pihak
rumah sakit. 8. Pasar
Pasar dalam hal ini rumah sakit adalah tempat bertemunya pelayan jasa dan pembeli potensial pasien untuk mengadakan transaksi sejauh mana layanan yang
bernilai dan dapat memuaskan kebutuhan serta keinginan pasien.
Universita Sumatera Utara
2.4 . Penelitian Terdahulu