Rencana Informan untuk Kehidupan Selanjutnya Makna Pengalaman Informan terkait Menjalani Peran sebagai

Kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik juga diterapkan informan ketika ia menghadapi beberapa masalah selama menjadi ayah sebagai orang tua tunggal. Hal ini dilakukannya terutama dalam mendapatkan stigma negatif dari orang lain terkait perannya sebagai orang tua tunggal yang berkomitmen untuk belum menikah. Kemampuan untuk tetap tenang dalam menyikapi tanggapan negatif dapat dilakukannya dengan baik. “Ya saya gak usah mengambil pusing aja lah mbak. Kalau itu apakah ada tanggapan negatif, ya ada. Bahkan ada yang ini, ini ya ada otomatis.” Informan 1, 519-520

d. Rencana Informan untuk Kehidupan Selanjutnya

Status duda dan ayah sebagai orang tua tunggal yang disandang informan tidak lantas membuatnya merasa terbebani. Selama 4 tahun menjalani perannya, informan tidak merasa keberatan untuk menghadapi masalah seorang diri tanpa adanya istri. Kondisi tersebut tidak memaksa informan untuk tergesa-gesa memiliki istri kembali. Meskipun diakuinya, tidak menutup kemungkinan ia akan menikah kembali, namun dalam menjalankan rencana tersebut, informan terganjal beberapa alasan yang membuatnya menunda rencana pernikahannya. “Kalau saya disuruh pilih ya pilih dengan anak saya kalau dari pada saya punya istri. Tetapi nanti kalau yang memilihkan anak saya, ya monggo. Beda lagi, “yah, ini lho”, tapi kalau anak saya yang pilih.Anak saya menjauh saya yang gak mau lebih baik gak. Tetapi nanti kalau kebalikan, anak saya senang.” Informan 1, 335-339 “Saya pilih anak semua setuju, semuanya mendukung, tapi ya nanti yang memilihkan anak saya siap. Keluarga juga setuju, ya memang itu keluarga saya kira setuju semua mendukung. Kalau yang memilihkan anak, saya siap. Itu aja hidup saya, anak saya. Tujuan hidupnya anak, ya sekarang itu saja, kasih saya itu entuk e loro kui.” Informan 1, 521-526

e. Makna Pengalaman Informan terkait Menjalani Peran sebagai

Orang Tua Tunggal Informan menyatakan bahwa selama ini pengalamannya terkait berperan menjadi ayah sebagai orang tua tunggal merupakan pengalaman yang positif. Hal ini karena selama menjalankan perannya, ia berkeinginan untuk memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya. Oleh karena itu, informan memaknai peran ayah sebagai orang tua tunggal sebagai sesuatu yang menantang untuk bisa berperan sebagai ayah yang baik bagi anak- anaknya. emm begini njih mbak, ini kan peran, tugas yang harus dilalui saat ini njih mbak sebagai ayah. Jadi saya tu merasa ada tantangan kudu bisa hantar anak-anak saya ke jenjang dewasa dan sukses sendiri nantinya tanpa bantuan orang lain. Jadi saya kepingin jadi ayah yang baik buat mereka. Sebisa mungkin sing dibutuhkan saya sediakan, tapi ya itu tadi tetep dimengertikan jerih payah orang tua.Informan 1, 531-536

4. Analisis Kehidupan Informan 1 sebagai Orang Tua Tunggal