107 21
KIN 80
Tercapai 70
Tercapai 22
REG 55
Tidak Tercapai 60 Tidak Tercapai
23 RHE
70 Tercapai
75 Tercapai
24 FEN
70 Tercapai
75 Tercapai
25 EMI
80 Tercapai
80 Tercapai
26 BAG
70 Tercapai
90 Tercapai
27 DAM
55 Tidak Tercapai 75
Tercapai 28
KEY --
Tidak Kumpul 75
Tercapai 29
SEPT --
Tidak Hadir 75
Tercapai 30
CHR --
Tidak Hadir 75
Tercapai 31
MAR Tidak Hadir
Tidak hadir
JUMLAH 2637.5 1865
1930 RATA-RATA
64.40 69,07
74,23 Siswa
yang lulus KKM
55.95 62,96
93,33
Kondisi awal menunjukkan rata rata nilai tes sebesar 64.40 tabel 4.4 dan jumlah siswa yang memenuhi KKM 55.95 tabel 4.4. Dari data
tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran
STAD pada siklus I dapat diperoleh nilai rata-rata tes sebesar 69.07 tabel 4.8. ada 17 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 62,96 sedangkan
jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 10 orang sebesar
56 44
Persentase Pencapaian Kondisi Awal
Siswa yang lulus KKM Siswa yang belum lulus KKM
108
37,04. Untuk mengambarkan lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut:
Gambar 4.5 Persentase Pencapaian KKM Siklus I Melihat hasil pada siklus I, peneliti meneruskan untuk siklus
selanjutnya yaitu di siklus II. Pada siklus II didapatkan hasil yang melampaui target yaitu sebesar 74.23 dengan tingkat ketuntasan KKM
sebesar 93.33 . Ada 28 siswa yang melampaui KKMdan ada 2 orang yang belum mencapai KKM sebesar 6.67 . Dari data tersebut dapat dilihat pada
diagram di bawah ini:
Gambar 4.6 Persentase Pencapaian KKM Siklus II
63 37
Persentase Pencapaian KKM Siklus I
siswa yang sudah Mencapai KKM
Siswa yang belum mencapai KKM
93 7
Persentase Pencapaian KKM Siklus II
Siswa yang sudah mencapai KKM
Siswa yang belum mencapai KKM
109
Hasil peningkatan prestasi belajar sisswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.20 Data peningkatan prestasi Belajar Siswa
Variabel Indikator
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
Prestasi belajar
Rata-rata nilai tes
64.40 70.00
69.07 70.00
74.23 Persentase
jumlah siswa yang
mencapai KKM
55,95 75
62,96 75
93.33
Peningkatan prestasi belajar siswa didapatkan dari dua indikator yaitu rata-rata nilai tes dan Persentase jumlah siswa yang mencaapai KKM.
Kondisi awal siswa yang mencapai KKM sebesar 57.14 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 62.96
namun tidak mencapai target. Pada akhir siklus II diperoleh kenaikan lagi menjadi 93.33 . Dari data yang diperoleh dapat dilihat pada diagram di
bawah ini:
Gambar 4.7 Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
55.95 62.96
93.33
20 40
60 80
100
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
P e
rs e
n ta
se S
is w
a y
an g
m e
n cap
ai K
K M
Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
110
Hasil rata-rata nilai tes siswa pada kondisi awal sebesar 64.40. Mengacu pada nilai tersebut peneliti mengadakan tindakan pada siklus I dan
mengalami peningkatan menjadi 69.07. pada siklus I target belum tercapai oleh sebab itu peneliti melanjutkan dengan siklus II. Hasil dari siklus II
sebesar 74.23. Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan prestasi
belajar siswa terjadi peningkatan setiap siklusnya. Dengan demikian peneliti menghentikan proses pembelajaran pada siklus II karena telah
mencapai target yang diharapkan. Dari data tersebut dapat digambarkan peningkatan prestasi dengan diagram di bawah ini:
Gambar 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan grafik di atas, telihat bahwa prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan mulai dari kondisi awal sebesar 64,40 menjadi 69,07 pada siklus I kemudian meningkat lagi menjadi 74,24 pada siklus II.
Proses pembelajaran
matematika dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sungguh dapat meningkatkan prestasi
64.4 69.07
74.23
58 60
62 64
66 68
70 72
74 76
Kondisi awal Siklus I
Siklus II
S k
o r
P re
sta si
b e
laj ar
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
kondisi awal Siklus I
Siklus II
111
siswa karena pada proses tersebut siswa saling membantu dalam pendalaman materi di dalam kelompok. Kelompok kerja sangat berperan
aktif dalam peningkatan prestasi tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Riyanto dan Martinus 2008:109 bahwa dalam keadaan normal,
tingkat produkstivitas kelompok akan lebih tinggi dari pada produktivitas perorangan. Kelompok yang mampu menjaga konsistentsi kerjasama akan
memberikan produktivitas berupa peningkatan pemahaman terhadap materi sehingga dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar.
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti mengenai peningkatan prestasi belajar siswa, dalam pembelajaran guru harus bisa memanajemen
kelas supaya antaranggota kelompok dapat bekerjasama dengan baik, mampu mengajak siswa untuk saling membantu dalam kelompoknya
supaya hasil belajar dalam kelompok dapat maksimal. Kemampuan memotivasi siswa pada awal pembelajaran dalam bekerjasama untuk
berkompetisi antartim inilah yang membuat siswa tergerak untuk mendapatkan nilai maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan Isjoni 2013:74 yang mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pola aktivitas dan
interaksi siswa dalam kleompok untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai hasil yang maksimal.
112
BAB V PENUTUP
Dalam bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya
meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar matematika pada KD 2.2 Mengenal operasi satuan hitung dan KD 2.5 Memecahkan masalah
yang berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan pada siswa kelas V SD Karitas Ngaglik tahun pelajaran 2016 2017 telah berhasil
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a penyampaian tujuan dan arahan, b pembagian kelompok, c presentasi materi oleh
guru, d kegiatan belajar dalam tim kerjasama, dan e pemberian kuis dan pemberian penghargaan prestasi tim.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan kerjasama siswa dalam mata pelajaran matematika pada KD 2.2 Mengenal operasi satuan hitung dan KD 2.5 Memecahkan
masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak dan kecepatan tahun pelajaran 2016 2017. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan