29
3. Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan
dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan asisten untuk setiap tiga orang.
Menurut peneliti beberapa keunggulan model pembelajaran tipe STAD ini yaitu siswa merasa bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya
sehingga memungkinkan mereka untuk bekerja keras dalam mencapai hasil yang maksimal,
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan yang pernah dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya mengenai penerapan dari tipe ini terhadap peserta didik.
1. Purnomo. A. 2015. skripsi Ju
dul penelitiannya “Penigkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD ”. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan keaktifan
pada kondisi awal 53,4 rendah, pada siklus I menjadi 70,4 tinggi, dan pada siklus II menjadi 79,7 tinggi. Sedangkan pada peningkatan prestasi
belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari kondisi awal 57,75, dengan persentase ketuntasan 40,62 setelah dilakukan pada sisklus I
menjadi 70,6 dengan persentase ketuntasan 67,5 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 73,6 dengan persentase ketuntasan 86,1.
2. Nastiti, F.A. 2014 denga
n judul penelitiannya “Peningkatan Kerjama dan prestasi Belajar IPS dengan Pembelajaran Kooperatif STAD pada siswa
Kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Hasil penelitiannya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
membuktikan bahwa peningkatan kerjasama rata-rata dari 55,39 menjadi 68,82 pada siklus I dan siklus II meningkat mnejadi 91,13. Prestasi
belajar meningkat dari rata-rata kondisi awal 54,55 pada siklus I meningkat menjadi 80,03 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 89,28.
3. Herwanto, A. 2015 dengan judul penelitian “Peningkatan kerja sama dan
Prestasi Belajar IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IIIA SD Negeri Denggung, Yogyakarta
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
STADini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapatdi lihat dari kondisi awal rata-rata nilai ulanagan sebesar 64,54 dengan persentase
pencapaian KKM sebesar 55,72, pada siklus I menjadi 69,18 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 67,86, kemudian pada siklus II
menjadi 78,04 dengan persentase pencapain KKM sebesar 78,57.
Gambar bagan 2.1. Literatur Map
Penelitian yang Relevan
Purnomo. A. 2015 “Peningkatan Kerjasama
dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada siswa
kelas III B SDN Denggung. Yogyakarta.
Nastiti,F.A.2014 “Peningkatan kerjasama
dan prestasi belajar IPS dengan pembelajaran
Kooperatif STAD pada siswa kelas III SD
Kanisius Kintelan I
Yogyakarta.” Herwanto, A. 2015
“Peningkatan kerja sama dan Prestasi Belajar IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Pada Siswa Kelas IIIA SD Negeri
Denggung, Yogyakarta
Yang saya teliti Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar matematika
siswa kelas V SD Karitas melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD tahun pelajaran 20162017
31
C. Kerangka Berpikir