M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
menyangkut kepentingan umum dan hajat hidup orang banyak saja yang akan dikuasai oleh negara. Walaupun demikian tolak ukur cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak masih menjadi perdebatan. Perusahaan Negara yang lebih dikenal dengan BUMN sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, dibagi atas Persero dan Perum. Badan Usaha Milik Negara atau yang kita kenal dengan BUMN adalah suatu badan hukum yang berbeda
dengan badan hukum lainnya, hal ini dapat kita lihat dari defenisi menurut Undang- undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Badan Usaha Milik
Negara adalah : “Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yag berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan”. Yang membedakan BUMN dengan badan hukum lainnya sebagaimana
dikemukakan diatas, adalah: 1.
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara; 2.
melalui penyertaan secara langsung; dan 3.
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Kekayaan negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk dijadikan penyertaan modal negara pada Persero danatau Perum serta Perseroan Terbatas lainnya.
Untuk mengetahui perbedaan antara PT Persero dengan jenis BUMN lainnya dapat kita lihat perbedaannya sebagai berikut:
a. PERUM Public Corporation
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1 Pengaturannya Bentuk hukum Perusahaan Umum Perum diatur dalam Pasal 1 angka 2 UU No.
9 Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk usaha Negara LN No. 40 Tahun 1969. Menurut ketentuan Pasal 2 ayat 2 UU No. 9 Tahun 1969, Perum adalah Perusahaan Negara yang
didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan yang termaktub dalam UU No. 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara LN No. 50 Tahun 1960. Tata cara pembinaan dan
pengawasan Perum diatur dalam PP No. 3 Tahun 1983 LN No. 3 Tahun 1983. Dengan berlakunya PP No. 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum LN. No. 16 Tahun 1998
tanggal 17 Januari 1998, maka PP No. 3 Tahun 1983 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Perum bukan perusahaan perseorangan atau persekutuan, melainkan perusahaan milik negara yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah atas kuasa Undang-undang No.
19 Tahun 1960. perum adalah badan hukum, kedudukannya sebagai badan hukum diperoleh dengan berlakunya PP tentang pendirinya. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1
PP No. 13 Tahun 1998, Perusahaan Umum yang selanjutnya disebut Perum adalah badan usaha milik negara sebagaimana diatur dalam UU No. 9 Tahun 1969 dimana seluruh
modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.
24
Perum adalah badan usaha milik negara yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah. Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan
untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsippengelolaan perusahaan. Perum
dibedakan dengan Persero karena sifat usahanya. Sifat usaha Perum lebih berat pada Tujuan Perum
24
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal 101.
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
pelayanan demi kemanfaatan umum, baik pelayanan maupun penyediaan barang dan jasa. Namun sebagai badan usaha diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk itu Perum
mendapat laba agar bisa hidup berkelanjutan. Untuk mendukung pembiayaan kegiatan dalam rangka mencapai maksud dan
tujuan Perum, dengan persetujuan Menteri Keuangan Perum dapat melakukan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan bidang usahanya danatau melakukan penyertaan modal
dalam badan usaha lain. Dengan ketentuan ini Perum dapat melakukan kerja sama usaha Joint Venture dengan badan usaha lain maupun membentuk anak perusahaan.
Ciri-ciri Perum: a
Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum kepentingan produksi, distribusi dan konsumsi, secara keseluruhan dan sekaligus untuk memupuk
keuntungan. b
Usaha dijalankan dengan memegang teguh syarat-syarat efisiensi, efektivitas, dan economic cost accounting principles and management effectiveness serta bentuk
pelayanan service yang baik terhadap masyarakat atau nasabahnya. c
Berstatus badan hukum diatur berdasarkan Undang-undang dengan wetsduiding. d
Pada umumnya bergerak dibidang jasa-jasa vital public utilities. Pemerintah boleh menetapkan bahwa beberapa usaha yang bersifat public utility tidak perlu
diatur, disusun atau ditiadakan sebagai suatu perusahaan negara misalnya perusahaan listrik untuk kota kecil yang dapat dibangun dengan modal swasta.
e Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta untuk mengadakan atau masuk kedalam suatu perjanjian, kontrak-kontrak dan hubungan-hubungan perusahaan lainnya.
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
f Dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya diatur secara hubungan
hukum perdata privaat rechtelijk. g
Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan, serta dapat mempunyai dan memperoleh dana dari kredit-kredit dalam dan luar
negeri atau dari obligasi dari masyarakat. h
Pada prinsipnya secara finansial harus berdiri sendiri, kecuali apabila karena politik pemerintah mengenai tarif dan harga tidak mengizinkan tercapainya tujuan
ini. Namun bagaimanapun politik tarif dan harga dari pemerintah, carasistem yang harus ditempuh adalah sebagaimana yang ditentukan dalam ciri Perjan point
ke 4. i
Dipimpin oleh Direksi. j
Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri diluar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri atau Perusahaan
SwastaUsaha Negara Perseroan. k
Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban dan cara mempertanggungjawabkannya, serta pengawasan dan lain sebagainya, diatur
secara khusus yang pokoknya akan tercermin dalam UU yang mengatur pembentukan perusahaan negara itu.
l Yang karena sifatnya apabila diantaranya ada yang berupa public utility, maka
bila dipandang perlu untuk kepentingan umum politik tarif dapat ditentukan oleh Pemerintah, dengan carasistem sebagaimana tersebut dalam point 4 ciri-ciri
Perjan.
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
m Laporan tahunan perusahaan yang memuat neraca untung rugi dan neraca
kekayaan disampaikan kepada Pemerintah.
b. PERSERO PublicState Company