M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dipenuhi oleh pendiri perseroan adalah akta pendirian perseroan harus dibuat dimuka Notaris dan harus memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman.
B. Sifat-sifat Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas merupakan badan hukum legal entity yaitu badan hukum mandiri persona standi in judicio yang memiliki sifat dan ciri kualitas yang berbeda
dari bentuk usaha yang lain yang dikenal sebagai karakteristik suatu PT yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai asosiasi modal;
b. Kekayaan dan utang PT adalah terpisah dari kekayaan dan utang pemegang saham;
c. Pemegang saham;
1 Bertanggung jawab hanya pada apa yang disetorkan atau tanggung jawab terbatas limited liability;
2 Tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan PT melebihi nilai saham yang
telah diambilnya; 3
Tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan;
d. Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau Direksi;
e. Memiliki Komisaris yang berfungsi sebagai pengawas
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
f. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS.
12
Disamping kriteria diatas, ada juga kriteria-kriteria yang didasarkan atas doktrin untuk menentukan adanya badan hukum, yaitu :
Harta Kekayaan yang Terpisah Untuk mengejar tujuan badan hukum dengan sengaja disediakan harta kekayaan
yang akan menjadi objek tuntutan tersendiri oleh pihak ketiga dalam hubungannya dengan badan hukum. Harta kekayaan tersebut dipisahkan dari kekayaan pribadi para
anggotanya. Perbuatan pribadi anggota-anggotanya tidak mengikat harta kekayaan badan hukum. Dalam pasal 31 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007 dikatakan bahwa modal dasar
perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham, dan dalam pasal 34 ayat 1 UU N. 40 Tahun 2007 dikatakan penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
danatau dalam bentuk lainnya. Mempunyai Tujuan Sendiri
Perseroan mempunyai tujuan sendiri, yaitu tujuan yang terlepas dari kepentingan para anggotanya. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan sendiri oleh badan
hukum dengan perantara organnya. Tujuan sendiri tersebut ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam pasal 18 UU No. 40 Tahun 2007 dikatakan “Perseroan harus
mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang dicantumkan dalam anggaran dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan”. Karena perseroan
menjalankan perusahaan, maka tujuan utama perseroan adalah memperoleh keuntungan atau laba
12
I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang di Bidang Usaha, Kesaint Blanc, Jakarta, 2002, hal 142.
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Mempunyai Kepentingan Sendiri Perseroan mempunyai kepentingan-kepentingan sendiri yang dilindungi hukum.
Kepentingan-kepentingan sendiri yang dilindungi hukum tersebut merupakan hak-hak subyektif sebagai akibat dari pada peristiwa-peristiwa hukum.
Adanya Organisasi Teratur Badan hukum sebagai subyek hukum merupakan kesatuan tersendiri yang dengan
organnya melakukan perbuatan-perbuatan hukum. Oleh hukum dengan dua jalan, suatu organisasi dijadikan badan hukum dengan
berpedoman pada pasal 1653 KUHPerdata : a.
dinyatakan dengan tegas bahwa suatu organisasi adalah merupakan badan hukum. Misalnya dalam N. V di Negeri belanda dinyatakan bahwa N. V adalah badan hukum.
b. Tidak secara tegas disebutkan, tetapi dengan peraturan sedemikian rupa, bahwa badan
itu adalah badan hukum. Organisasi yang teratur ini dibuktikan oleh adanya organ perseroan yang terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Direksi dan
Dewan Komisaris Pasal 1 angka 5 UU No. 40 Tahun 2007. Keteraturan organisasi perseroan dapat diketahui melalui ketentuan UU Perseroan, Anggaran Dasar
Perseroan, Anggaran Rumah Tangga Perseroan dan Keputusan RUPS. Melakukan Hubungan Hukum Sendiri
Sebagai badan hukum, perseroan melakukan sendiri hubungan hukum dengan pihak ketiga. Perseroan diwakili oleh pengurus yang disebut Direksi. Menurut ketentuan
Pasal 97 ayat 3 UU No. 40 Tahun 2007, “Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau
lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
M. Ansyori Syabana R. : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance GCG Pada BUMN Di PTP Nusantara IV Persero Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2”, dan pasal 98 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007, “Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan”.
Dari kriteria-kriteria badan hukum diatas, semuanya terdapat dalam sifat-sifat PT. maka sangatlah tepat apabila kita mengatakan bahwa PT mempunyai sifat badan hukum.
Dalam UU No. 40 Tahun 2007 jelas disebutkan dalam pasal 1 butir 1 bahwa PT adalah badan hukum. Dan pasal 7 ayat 4 UU No. 40 Tahun 2007 menjelaskan, “bahwa
Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan”.
C. Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas