BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan, karena dengan belajar maka kita dapat mengetahui segala hal, dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak bisa menjadi bisa. Belajar juga merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk menambah pengetahuan dan mengoptimalkan potensi yang Allah
anugerahkan. Begitu pentingnya belajar dalam Islam hingga Allah menjanjikan akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dan bertakwa. Hal ini
dinyatakan dalam surat Al-Mujadilah:11 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan” Q.S. Al-Mujadilah: 11. Begitulah Islam memuliakan orang-orang yang belajar atau menuntut ilmu.
Menurut Asep Herry Hermawan
1
belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku itu dilakukan secara sadar dan bersifat menetap,
perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal perilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang
dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alami. Sejalan dengan
1
Asep Herry Hermawan, dkk., Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung: Upi Press, 2007, h.2.
7
pengertian belajar diatas Morgan Agus Suprijono
2
mendefinisikan belajar yaitu Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past
experience Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Gagne mendefisikan belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan. Harold
Spears berpendapat bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
Bagi Hilgard Wina Sanjaya
3
belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam
kegiatan alamiah. Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi di atas dikemukakan oleh Howard L. Kingsley Wasty Soemanto
4
yaitu belajar adalah proses dimana tinglah laku dalam artian luas ditimbulkan atau diubah melalui
praktek atau latihan. Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, M. Ngalim Purwanto
5
mengemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa:
1 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik.
2 Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3 Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa
lama periode itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-
2
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori Aplikasi PAKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h.3
3
Wina Sanjaya, Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktik Pemgembangan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008 h.229.
4
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.104.
5
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, h.84-85
hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
4 Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalahberpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
Menurut Wina Sanjaya
6
belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang,
sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktifitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. Imam sakroni
7
mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa bukan hanya sebagai objek, tetapi siswa harus aktif berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
Semakin aktif siswa berinteraksi, semakin baik hasil perubahan yang didapatnya. Dari definisi-definisi dan uraian sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang tidak berasal dari pertumbuhan alami, melainkan melalui suatu proses latihan dan pengalaman yang
bersifat permanen dan perubahan itu mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, tetapi dari ketiga ranah tersebut ranah kognitiflah yang paling
banyak dinilai guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar