PERUBAHAN KEBIJAKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN JEPANG 2006 – 2012 KEPENTINGAN AS DALAMMENDORONG PERUBAHAN KEBIJAKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN JEPANG KESIMPULAN
`Gambar 1: Pangkalan Militer AS di Okinawa pada Treaty of Mutual Cooperation and Security 1960
Sumber: Website resmi Kementerian Pertahanan Jepang diakses dari www.mod.go.jp diakses pada 15 Juli 2014
Pangkalan AS di Pulau Okinawa terletak tepat di tengah-tengah wilayah yang sangat padat. Misalnya, Kota Kadena telah dipakai untuk Air Base Military
Pangkalan Militer Angkatan Udara. Pangkalan militer AS di kota ini telah mengambil 83 dari lahan Kota Kadena, dan menyisakan 17 untuk warga di
kota itu. Adapun daerah di Okinawa yang dijadikan tempat bagi pangkalan militer AS adalah Futenma Air Station, Kadena Air Base, Camp Hansen, Camp Schwab,
Henoko, Stasiun Komunikasi Tori Kodansha Encyclopedy of Japan 1983. Pada masa Perang Dingin strategi AS untuk terus membendung kekuatan
komunis Uni Soviet adalah dengan sebanyak banyaknya membentuk aliansi. Jepang dijadikan sekutu aliansi oleh AS karena untuk membantu menangkal
kekuatan Soviet. Pada awal aliansi AS-Jepang terbentuk, 50.000 anggota angkatan perang AS ditempatkan di Jepang termasuk 2.600 personil Angkatan Darat,
21.000 Marinir dengan wing udara dan kapal amphibi, dan 230 pesawat tempur Angkatan Udara ditempatkan pada pangkalan militer di Okinawa Karismaya
2013. Kapabilitas teknologi dan perindustrian canggih yang dimiliki Jepang
merupakan hasil dari pemanfaatan teknologi militer yang diperoleh dari AS sejak 1960-an. Pertukaran teknologi dengan AS bagi Jepang merupakan suatu upaya
untuk mendapatkan keuntungan lain dari bentuk aliansi militer. Jepang berhasil menyerap teknologi militer melalui lisensi produk persenjataan AS, yang
dilandasi the Mutual Defence Assistance Agreement tahun 1954 Rosa 2008. Sejak itu, Amerika Serikat dan Jepang semakin menjalin hubungan militer yang
kuat. Pada tahun 1970 kerjasama militer AS-Jepang mengalami peninjauan
kembali, hal yang terpenting dari revisi perjanjian ini adalah diberlakukannya anggaran militer Jepang sebesar 1 dari APBN. Sebelumnya, Jepang hanya
diperbolehkan mengeluarkan anggaran militer di bawah 1 dari APBN. Hal ini menandakan bahwa AS mulai meminta Jepang untuk mengubah kebijakan
pertahanan agar lebih mandiri dan tidak secara berlebihan berlindung pada payung militer AS Akaha 1990.
Ketika Perang Dingin berakhir pada awal 1990an, Perjanjian Keamanan Jepang-AS mulai melemah, hal ini memunculkan gagasan untuk mencari bentuk
baru dari perjanjian Jepang-AS. Pada 17 April 1996 akhirnya Jepang dan AS