6. Menyesuaikan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi W-O.
7. Menyesuaikan kekuatan-kekuatan internal dengan ancaman-ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam sel strategi S-T.
8. Menyesuaikan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi W-T.
3.7.3. Analisis Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif QSPM
Setelah melewati tahap input dan pencocokan, selanjutnya adalah tahap keputusan yang melibatkan strategi tunggal yaitu Matriks Perencanan Strategis
Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix - QSPM . Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif adalah alat yang memungkinkan penyusun
strategi untuk mengevaluasi alternatif dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya David, 2006
Format dasar dari QSPM ditunjukkan pada Tabel 8. Kolom kiri QSPM terdiri atas informasi yang didapat langsung dari matriks IFE-EFE. Masing-
masing bobot yang diterima oleh setiap faktor dalam matriks EFE dan matriks IFE dicatat pada kolom yang berdekatan dengan faktor keberhasilan kunci.
Tabel 8. Penentuan Pilihan Strategis dengan Matriks QSPM
Alternatif Strategi Strategi 1
Strategi 2 Strategi 3
Faktor-faktor Strategis
Bobot NDT
TNDT NDT TNDT
NDT TNDT PELUANG
ANCAMAN KEKUATAN
KELEMAHAN JUMLAH TOTAL NILAI DAYA TARIK
Keterangan : NDT Nilai Daya Tarik TNDT Total Nilai Daya Tarik
62
Baris atas terdiri dari strategi alternatif yang layak dan dibagi-bagi ke dalam setiap kolom yang berisi Nilai Daya Tarik Attractiveness Score - AS dan Nilai
Total Daya Tarik Total Attractiveness Score - TAS, serta pada baris paling bawah yaitu penjumlahan Total Nilai Daya Tarik Sum Total Attractiveness Score
-STAS. Tahap ini merupakan tahap keputusan strategi yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, berdasarkan alternatif solusi yang didapat dari matriks EFIIFE,
Analisis SWOT, dan Matriks SPACE. Matriks QSP menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan sejauh mana faktor-faktor sukses kritis
eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki. Quantitative Strategic Planning Matriks
QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasarkan
pada faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Data yang ada dimasukkan dalam tabel yang telah dipersiapkan dan selanjutya dianalisis. Selanjutnya untuk
menentukan strategi yang paling sesuai maka dilanjutkan dengan analisis dengan menggunakan Tabel Analisis Strategi Tabel 8 dengan langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut : Langkah 1 :
Daftarkan peluangancaman kunci eksternal dan kekuatankelemahan internal dalam kolom kiri QSPM.
Langkah 2 : Berikan nilaibobot untuk setiap faktor identik dengan nilai yang diberikan pada matriks IFE dan EFE .
Langkah 3 : Memeriksa Pencocokan Matrik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk ditetapkan.
Langkah 4 : Menetapkan nilai daya tarik, yaitu 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = amat menarik.
Langkah 5 : Menghitung total nilai daya tarik, yang merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. Semakin tinggi
total nilai daya tarik semakin menarik strategi tersebut. Langkah 6 : Menghitung Jumlah total nilai daya tarik. Menunjukkan total nilai
daya tarik, dalam setiap kolom strategi QSPM, jumlah ini menunjukkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap sel
strategi. Semakin tinggi nilai daya tarik menunjukkan strategi itu semakin menarik.
63
IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Letak dan Kondisi Fisik Wilayah
Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Propinsi Jawa Barat yang pada tahun 2004 memiliki luas wilayah 2.301,95 kilometer
persegi dan terletak antara 6 19’- 6 47’ Lintang selatan dan 106 1’- 107 103’ Bujur Timur. Secara geografis, batas sebelah utara Kabupaten Bogor adalah
Kabupaten Tangerang, KabupatenKota Bekasi dan Kota Depok, sedangkan sebelah selatan adalah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Karawang, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten dan di
tengah-tengah Kabupaten Bogor terdapat Kota Bogor BPS Kabupaten Bogor, 2005.
Wilayah Kabupaten Bogor saat ini merupakan wilayah penyangga DKI Jakarta. Posisi geografis kecamatan-kecamatan yang termasuk dalam wilayah
pembangunan Bogor Tengah yang berdampingan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi menunjukkan fungsi dan peran Kabupaten Bogor tersebut.
Dengan demikian Kecamatan Citeureup yang terletak di wilayah Bogor Tengah berperan sebagai pemasok berbagai kebutuhan pasar di wilayah sekitarnya
terutama pusat-pusat kegiatan ekonomi seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Ditinjau dari topografi, wilayah Kabupaten Bogor sangat bervariasi yaitu terdiri dari daerah pegunungan dan dataran rendah. Posisi sungai-sungai
membentang dan mengalir dari daerah pegunungan di daerah selatan kearah utara. Daerah Aliran Sungai DAS terdiri dari enam DAS, yaitu: DAS Cidurian, DAS
Cimanceuri, DAS Cisadane, DAS Ciliwung, Sub Das Kali Bekasi dan Sub DAS Cipamingkit dan Cibeet. Di Kabupaten Bogor juga terdapat 95 buah danau atau
situ-situ dengan luas 437.3 Ha BPS Kabupaten Bogor 2005.
64