Penangkapan Ikan Hiu di Palabuhanratu

46 nilai terendah dengan 5,6 ton, setelah tahun 1996 distribusi ikan asin ke berbagai kota seperti Sukabumi, Bogor, Cianjur, Bandung dan Palabuhanratu itu sendiri mengalami peningkatan walaupun sempat beberapa kali mengalami penurunan nilai distribusi pada tahun 2000 dan 2002. Gambar 7. Produksi ikan segar, ikan pindang dan ikan asin yang didistribusikan dari PPN Palabuhanratu tahun 1994-2004 sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu, 2004

4.2.3 Penangkapan Ikan Hiu di Palabuhanratu

1 Unit Penangkapan Secara umum ikan hiu dapat tertangkap menggunakan alat tangkap seperti pukat ikan, pancing Campagno, 1984a, jaring insang dan rawai Sala, 1996. Data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2005 Anonymous, 2005, menyebutkan bahwa hiu dapat tertangkap me nggunakan alat-alat tangkap seperti rawai tuna tuna longline, rawai hanyut drift longline, jaring insang hanyut drift gillnet. jaring insang tetap set gillnet, jaring insang lingkar encircling gillnet, pancing ulur hand line, trammel net dan purse seine tabel 7. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 ton 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 tahun Ikan segar Ikan pindang Ikan asin 47 Tabel 7. Jenis-jenis alat tangkap yang dapat menangkap hiu Jenis Hiu Tertangkap No Alat Tangkap Nama Ilmiah Nama Indonesia Isurus oxyrinchus Hiu cakilan Carcharias dussmieri Hiu, cucut Carcharhinus falfiformis Hiu lanjaman Sphyrna blochii Hiu martil Alopias superciliosis Hiu pahitan Prionace glaucu Hiu slendang Corchorinus sorrah Hiu sorrah super Carcharnus brevipina Hiu super 1 Rawai tuna Alopias pelgicus Hiu tikus Carcharias dussmieri Hiu, cucut Carcharhinus falfiformis Hiu lanjaman Isurus oxyrinchus Hiu cakilan Alopias superciliosis Hiu pahitan Prionace glaucu Hiu slendang 2 Rawai hanyut Alopias pelgicus Hiu tikus Centrophorus squamosus Hiu botol Isurus oxyrinchus Hiu cakilan Carcharias dussmieri Hiu, cucut Carcharhinus falfiformis Hiu lanjaman Sphyrna blochii Hiu martil Alopias superciliosis Hiu pahitan Prionace glaucu Hiu slendang Corchorinus sorrah Hiu sorrah super Carcharnus brevipina Hiu super 3 Jaring insang hanyut Alopias pelgicus Hiu tikus Carcharias dussmieri Hiu, cucut 4 Jaring insang tetap Alopias pelgicus Hiu tikus 5 Jaring insang lingkar Carcharias dussmieri Hiu, cucut 6 Pancing ulur Isurus oxyrinchus Hiu cakilan Prionace glaucu Hiu slendang 7 Trammel net Alopias pelgicus Hiu tikus 8 Purse seine Carcharias dussmieri Hiu, cucut Sumber : Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2005 Tidak terdapatnya alat tangkap yang khusus menangkap hiu di PPN Palabuhanratu menyebabkan hiu di daerah ini tertangkap sebagai hasil tangkapan sampingan dari alat tangkap pancing, gillnet, tuna longline dan rawai. 48 Kapal-kapal perikanan hiu atau armada penangkapan hiu yang khusus menangkap hiu tidak ada yang berdomisili di PPN Palabuhanratu. Oleh karena itu, kapal-kapal perikanan yang tersedia hanya menangkap hiu sebagai hasil tangkapan sampingan dan sesuai dengan jenis alat tangkap yang dapat menangkap hiu. Kapal-kapal perikanan tersebut diatas merupakan jenis kapal motor KM dengan kategori-kategori seperti KM dibawah 10 GT, KM 11 – 20 GT, KM 21 - 30 GT dan KM diatas 30 GT tabel 8. Frekuensi masuk kapal perikanan jenis kapal motor yang dapat mendaratkan hiu di PPN Palabuhanratu pada tahun 2003 berjumlah 1.589 unit. Kapal gillnet ukuran dibawah 10 GT memiliki frekuensi tertinggi, sedangkan frekuensi terendah dimiliki oleh kapal rawai ukuran 11-20 GT. Tabel 8. Frekuensi masuk dan keluar kapal perikanan jenis kapal motor yang dapat mendaratkan hiu di PPN Palabuhanratu tahun 2003 dan 2004 Masuk Keluar No Kapal Motor Unit per Alat Tangkap 2003 2004 2003 2004 Purse seine 153 187 1.679 1.119 Gillnet 796 1.603 895 483 1 KM 10 GT Pancing ulurRawai 177 355 1.017 Gillnet 68 101 36 54 2 KM 11-20 GT Rawai 5 45 9 Gillnet 42 99 56 93 3 KM 21-30 GT Rawai 13 9 Gillnet 129 90 222 159 Rawai 42 45 4 KM 30 GT Tuna longline 164 323 220 285 Total 1.589 2.857 3.108 3.219 Sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu 2004 Pada tahun 2004 kapal gillnet ukuran dibawah 10 GT masih menjadi yang terbesar dalam frekuensi masuk ke PPN Palabuhanratu yaitu 1.603 unit dan kapal rawai dengan ukuran 21 -30 GT yang memiliki frekuensi masuk terendah yaitu 5 unit. Jumlah keseluruhan frekuensi kapal masuk yang masuk ke PPN Palabuhanratu pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 79,80 dibandingkan tahun 2003. 49 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 unit Purse seine Gillnet Rawaipancing ulur Tuna longline kapal perikanan 2003 2004 200 400 600 800 1 0 0 0 1 2 0 0 1 4 0 0 1 6 0 0 1 8 0 0 unit P u r s e s e i n e Gillnet Rawaipancing u l u r Tuna longline kapal perikanan 2 0 0 3 2 0 0 4 Gambar 8 dan gambar 9 menyajikan histogram frekuensi kapal masuk dan kapal keluar yang dapat mendaratkan ikan hiu di PPN Palabuhanratu. Gambar 8. Frekuensi masuk kapal perikanan yang dapat mendaratkan hiu di PPN Palabuhanratu tahun 2003 dan 2004 sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu, 2004 Gambar 9. Frekuensi keluar kapal perikanan yang dapat mendaratkan hiu di PPN Palabuhanratu tahun 2003 dan 2004 sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu, 2004 Menurut Hendrotomo 1989, bahwa sekitar tahun 1988 di Palabuhanratu terdapat unit penangkapan yang hasil tangkapan utamanya ikan hiu. Alat tangkap yang spesifik menangkap ikan hiu itu dikenal dengan nama rawai cucut. Rawai cucut yang digunakan umumnya dioperasikan pada permukaan air, oleh karena itu disebut 50 juga dengan rawai cucut permukaan. Alat tangkap ini dilengkapi oleh alat tangkap drift gillnet yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menangkap ikan yang akan dijadikan umpan pada rawai. 2 Hasil Tangkapan Hiu tidak termasuk kepada ikan dominan penting yang didaratkan di PPN Palabuhanratu, kondisi ini terjadi antara lain karena tidak adanya alat tangkap yang spesifik menangkap hiu. Ikan- ikan hiu yang didaratkan di PPN Palabuhanratu pada tahun 2004 terdiri dari berbagai jenis seperti hiu aron, hiu lanyam, hiu anjing, hiu kebo, hiu botol, hiu buas, hiu caping, hiu laek, hiu koboy, hiu lutung, hiu omas dan hiu monyet. Tabel 9. Jenis-jenis hiu yang didaratkan di PPN Palabuhanratu pada tahun 2004 Jenis Hiu No Nama Palabuhanratu Nama Ilmiah Produksi kg Nilai Produksi Rp 1 Hiu anjing Isurus oxyrinchus 1.657 12.399.500 2 Hiu aron Carcharhinus amblyrhynchos 16.710 162.025.500 3 Hiu buas Carcharhinus plumbeus 327 3.912.000 4 Hiu caping Sphyrna lewini 2.323 19.234.500 5 Hiu kebo Carcharhinus brachyurus 885 12.343.000 6 Hiu koboy Carcharhinus longimanus 847 10.015.000 7 Hiu laek Prionace glaucu 25.229 142.685.500 8 Hiu lanjam Carcharhinus melanopterus 32.506 325.732.500 9 Hiu lutung Alopias superciliosus 2.023 9.898.000 10 Hiu omas Galeocerdo cuvieri 1.201 6.100.000 11 Hiu monyet Alopias pelagicus 3.588 18.291.500 Total 87.296 722.637.000 Sumber : Statistik Perikanan PPN Palabuhanratu 2004 Jumlah produksi tahun 2003 mencapai 97,5 ton, dengan nilai produksi sebesar Rp. 695 juta. Jenis hiu yang memiliki produksi tertinggi diperoleh dari hiu aron Carcharhinus amblyrhynchos sebesar 44,3 ton dengan nilai produksi Rp. 367 juta, sedangkan hiu koboy Carcharhinus longimanus merupakan jenis hiu yang paling 51 sedikit didaratkan di PPN Palabuhanratu tahun 2003 dengan jumlah 303 kg dan nilai produksinya hanya Rp. 3,5 juta. Pada tahun 2004, jumlah hiu yang didaratkan menurun menjadi 87,3 ton tabel 8, namun nilai produksinya meningkat menjadi Rp. 723 juta. Kalau pada tahun 2003 hiu aron menunjukkan jenis hiu yang paling sering didaratkan, maka pada tahun 2004 adalah hiu lanjam Carcharhinus melanopterus, dengan jumlah produksi 32,5 ton dan nilai produksi Rp. 326 juta merupakan jenis hiu yang paling sering didaratkan di PPN Palabuhanratu. Jenis hiu yang paling sedikit didaratkan adalah hiu buas dengan jumlah produksi 327 kg dan nilai produksi Rp. 3,9 juta. 3 Daerah Penangkapan Ikan Kapal motor yang berukuran dibawah atau sama dengan 10 GT yang membawa alat tangkap yang dapat menangkap ikan hiu seperti purse seine dan rawai memiliki daerah penangkapan ikan di sekitar teluk Palabuhanratu sampai ke daerah Ujung Genteng, bahkan alat tangkap gillnet bisa mencapai perairan Cidaun dan Ujung Kulon. Kapal motor yang berukuran diatas 10 GT dapat lebih memperluas daerah penangkapan ikannya sampai ke perairan selatan Sumatera dan perairan selatan Jawa Tengah, bahkan daerah penangkapan ikan kapal tuna longline yang berukuran diatas 31 GT bisa sampai ke Samudera Hindia. 4 Pemanfaatan dan Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan hiu merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomis tinggi terutama siripnya sehingga banyak nela yan yang sengaja menangkap hiu hanya untuk diambil siripnya, sedangkan bagian tubuh lainnya dibuang ke laut. Kondisi ini juga terjadi di Palabuhanratu, walaupun tidak ada data yang pasti, banyak dari jenis-jenis hiu yang didaratkan di PPN Palabuhanratu hanya dimanfaatkan siripnya saja. Biasanya konsumen-konsumen yang tertarik dengan sirip hiu mengolahnya menjadi sup sirip hiu, atau pedagang besar mengekspornya setelah membelinya dari pedagang- pedagang pengumpul. Pemanfaatan lainnya yang bisa dilakukan terhadap daging hiu oleh sebagian pendud uk Palabuhanratu adalah membuat menjadi ikan asin, tepung ikan, bakso ikan 52 dan abon, dengan pengolahan secara tradisional. Data yang menjelaskan tentang produksi dan produsen pengolahan daging hiu secara tradisional tersebut masih sangat terbatas. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004 Anonymous, 2005, hiu yang terdapat di Tempat Pelelangan Ikan TPI PPN Palabuhanratu hanya dipasarkan dalam bentuk ikan segar atau basah. Pada tahun 2004, total volume jual jenis-jenis hiu di PPN Palabuhanratu sebesar 39 ton dengan nilai jual mencapai Rp. 272 juta tabel-9. Distribusi hiu segarbasah hanya sekitar wilayah kecamatan Palabuhanratu, sedangkan sirip-sirip hiu diekspor melalui pedagang-pedagang besar, umumnya ke negara-negara Asia Timur. Harga jual hiu di PPN Palabuhanratu tergantung dari jenis dan ukuran hiu tersebut. Ditinjau dari harga jualnya, hiu yang paling mahal adalah hiu jenis lanjam dengan harga per kilogramnya Rp. 9.375,00. Tabel 10. Volume jual dan harga jual hiu segarbasah di PPN Palabuhanratu tahun 2004 No Jenis Hiu Nama Indonesia Volume Jual Ton Nilai Jual Rp Harga Jual RpKg 1 Hiu, Cucut 19 107.407.000 5.653 2 Hiu lanjaman 13 121.875.000 9.375 3 Hiu tikus 6 33.000.000 5.500 4 Hiu martil 1 9.111.000 9.111 Total 39 271.393.000 - Sumber : Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2005 53

5. HASIL DAN PEMBAHASAN