Kondisi Goegrafis dan Prasarana Umum

40

4. KEADAAN UMUM PALABUHANRATU

4.1 Kondisi Goegrafis dan Prasarana Umum

Palabuhanratu merupakan kota yang termasuk wilayah kabupaten Sukabumi, propinsi Jawa Barat. Palabuhanratu terletak pada 106°15’ - 106°31’ BT dan 06°55’ - 07°07’ LS. Luas wilayahnya mencapai 27.210,13 ha, atau 0,59 total wilayah kabupaten Sukabumi. Palabuhanratu yang berada di pantai selatan pulau Jawa merupakan daerah potensi perikanan yang terdiri dari perairan ZEE Indonesia 490.432 tontahun dan perairan Indonesia 162.242 tontahun, baru dimanfaatkan 31 atau 103.878 tontahun Anonymous, 2005. Oleh karena itu, kota tersebut memiliki sebuah pelabuhan perikanan tipe B yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Palabuhanratu. Areal PPN Palabuhanratu seluas 102.000,00 m 2 dikelola oleh UPTP Departemen Kelautan dan Perikanan Anonymous, 2004. Salah satu sarana yang lebih menonjol di Palabuhanratu adalah tempat-tempat wisata dan rekreasi. Tempat wisata yang berhubungan dengan pantai seperti pantai Karang Hawu, pantai Citepus dan pantai Pondok Dewata menjadi tujuan utama sebagian masyarakat Palabuhanratu bahkan terkenal sampai ke luar kota seperti Jakarta, Bogor dan Sukabumi. Selain itu terdapat tempat-tempat wisata seperti sungai Citarik, Goa Lalay dan pemandian air panas didaerah Cipanas. Sarana transportasi dari dan menuju kota Palabuhanratu bisa menggunakan Mini Bus dan ColtL300, sedangkan terminalnya terletak tidak jauh dari PPN Palabuhanratu kira-kira sejauh 500 m. Sarana dan prasarana lain yang terdapat di Palabuhanratu diantaranya pasar ikan, pasar tradisional, restoran, penginapan yang terdiri dari hotel berbintang dan hotel melati, temat-tempat ibadah dan lain- lain. Unit usaha non perikanan yang terdapat di Palabuhanratu tahun 2003 berjumlah 318 unit. Unit usaha tersebut terdiri dari Koperasi Unit Desa KUD berjumlah 66 unit, Perseroan Terbatas PT berjumlah 24 unit dan Perseorangan berjumlah 228 unit Anonymous, 2003. 41 Jumlah unit usaha perikanan yang terdapat di Palabuhanratu tercatat pada tahun 2003 ada 854 unit dengan 2701 orang pekerja, terdiri dari 295 unit usaha pengolah ikan asin dengan 890 orang pekerja, 324 unit usaha pengolah ikan pindang denga n 924 pekerja, 20 unit usaha pengolah terasi ikan dengan 22 orang pekerja, 203 unit usaha pendinginan dengan 775 orang pekerja dan 12 unit usaha pembekua n dengan 90 orang pekerja Anonymous, 2003. 4.2 Kondisi Perikanan Tangkap 4.2.1 Prasarana Perikanan