Warna Darah Amoniak Parameter yang Diidentifikasi

29 Darah dalam taktik penangkapan hiu sebenarnya bukan berfungsi sebagai umpan akan tetapi berfungsi sebagai benda untuk menarik dan merangsang hiu untuk mendekat atau berkumpul. Darah bekerja, dalam hal ini, merupakan fungsi dari rangsangan kimiawi atau kombinasi dari rangsangan kimiawi dengan rangsangan penglihatan, bau, rasa atau rangsangan lainnya. Darah diduga mengandung warna dan atau bau dan atau rasa dan atau senyawa tertentu yang menyebabkan ketertarikan hiu terhadap darah tersebut. Darah yang berwarna merah diduga menyebabkan hiu tertarik dari kombinasi cara rangsangan kimiawi dan rangsangan penglihatan, sedangkan bau amoniak darah dan komponen-komponen asam amino diduga merupakan cara rangsangan kimiawi atau kombinasi dari rangsangan lainnya. Warna merah darah, bau amoniak dan komponen-komponen asam amino merupakan parameter-parameter yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini. Parameter-parameter tersebut diidentifikasi dari jenis-jenis darah yang pernah digunakan dalam penelitian dan atau praktek penangkapan terhadap hiu subbab 2.3.

2.6.1 Warna Darah

Pigmen yang menandakan warna merah pada darah adalah hemoglobin. Pigmen ini merupakan konjugasi protein yang terdapat dalam sel darah merah eritrosit. Hemoglobin adalah metalloporphyrin yaitu merupakan kombinasi dari haemhem yang merupakan porphyrin besi dan globin. Fungsi hemoglobin didalam darah adalah untuk mengikat oksigen, maka kandungan hemoglobin dalam darah dipengaruhi oleh hematokrit dan aktivitas organisme Fujaya, 2002. Selanjutnya, Fujaya menyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara hematokrit dan jumlah hemoglobin darah, semakin rendah jumlah sel-sel darah merah maka semakin rendah pula kandungan hemoglobin dalam darah. Hematokrit ikan Atlantic Salmon Salmo salar adalah 47 dan hemaglobinnya 9,6 gdl, sedangkan pada ikan notothenid, hematokritnya adalah 21 dan kandungan hemoglobinnya 2,5 gdl. Demikian pula semakin aktif ikan, semakin tinggi pula hemoglobinnya, karena ikan tersebut membutuhkan suplai oksigen yang lebih tinggi. Ikan yellowfin tuna Thunnus albacares dan frigate mackerel Auxis rochei mempunyai kandungan 30 hemoglobin masing- masing sebesar 15,8 sampai 18,9 gdl dan 17,8 sampai 21,2 gdl. Sebagai perbandingan, darah manusia mengandung 13 g sampai 18 g hemoglobin per dl darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik hemoglobin dalam mengikat oksigen adalah kelarutan CO 2 , kondisi O 2 , pH dan temperatur. Bila temperatur meningkat maka kelarutan CO 2 dalam darah dan plasma menurun. Dengan demikian peningkatan temperatur menyebabkan turunnya kelarutan CO 2 dan pH, sehingga oksigen dalam darah meningkat Fujaya, 2002.

2.6.2 Amoniak

Nitrogen di perairan berupa muatan organik dan anorganik. Amoniak termasuk nitrogen anorganik. Amoniak-amoniak di dalam air terbagi menjadi dua bentuk yaitu amoniak bebas NH 3 dan ion amonium NH 4 + . Amoniak bersifat mudah larut dalam air, sedangkan amonium merupakan bentuk transisi dari amoniak. Keseimbangan amoniak bebas dan ion amonium dalam air dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan pH. Konsentrasi letal amoniak dalam air adalah 0,4 sampai 2,0 mgl dengan konsentrasi aman bagi ikan dibawah 0,1 mgl. Amoniak bebas dalam sistem pemeliharaan ikan sebaiknya memiliki nilai lebih kecil dari 0,02 mgl Fujaya, 2002. Selanjutnya, Fujaya menjela skan bahwa amoniak adalah bentuk utama ekskresi nitrogen oleh kebanyakan organisme air. Ikan- ikan teleostei mengekskresikan 60 sampai 90 nitrogen dalam bentuk amoniak dan sebagian besar di keluarkan oleh insang. Bentuk lain dari ekskresi nitrogen adalah urea, kreatin, kreotenin, trimetilalnin oksida, dan asam amino. Amoniak merupakan jalur efisien dari ekskresi nitrogen karena energi yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan ekskresi urea Lovell, 1988 vide Saridewi, 1998. Amoniak yang masuk ke dala m perairan adalah hasil dari katabolisme protein tubuh. Semakin besar kadar protein maka semakin banyak nitrogen yang diekskresikan sehingga amoniak juga semakin besar Saridewi, 1998. 31

2.6.3 Asam Amino