Mengatasi Gegar Budaya Gegar Budaya dalam Komunikasi antar Budaya

atau dengan penggantian penjalinan urutan, atau dengan pencampuran semuanya itu. 28

D. Novel sebagai Karya Sastra 1.

Pengertian Novel Novel adalah cerita fiksi dalam bentuk prosa dengan panjang kurang lebih satu volume yang menggambarkan tokoh-tokoh dan perilaku yang merupakan cerminan kehidupan nyata dalam plot yang berkesinambungan. Novel merupakan suatu karya fiksi, yaitu karya dalam bentuk kisah atau cerita yang melukiskan tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa rekaan. Pada hakikatnya novel merupakan sebuah cerita sebuah narasi novel lebih bersifat bercerita daripada memperagakan. Novel adalah cerita, dan digemari banyak manusia sejak kecil. Dan setiap hari manusia senang pada cerita, entah faktual, untuk gurauan, atau sekadar ilustrasi dalam percakapan. Bahasa novel juga bahasa denotatif, tingkat kepadatan dan makna gandanya sedikit. Jadi novel mudah dicerna dan dibaca. Novel juga mengandung suspense dalam alur ceritanya, Yang gampang menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. 29 Novel pada prinsipnya berbentuk tulis, tidak seperti puisi yang sudah ada beabad-abad sebelum bahasa tulis berkembang, dan masih hidup dalam bentuk lisan sampai sekarang. Sekalipun novel ditulis dan dibaca secara pribadi, untuk 28 Raman Selden, Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1991, h. 62-64 29 Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, Bandung: Penerbit Alumni, 1999 cetakan ke 1, h. 46 memproduksi dan mengedarkannya diperlukan bentuk masyarakat dan industri yang terorganisasi secara baik. Jadi, secara sosiologis novel menggabungkan apa yang pribadi dan apa yang sosial. Di sinilah letak keindahan novel.

2. Unsur-Unsur Novel

Bentuk novel dalam kesusastraan merupakan sebuah sistem bentuk. Dalam sistem ini terdapat unsur-unsur pembentuknya dan fungsi dari masing- masing unsur. Dalam sistem bentuk novel yang berupa cerita, terdapat unsur- unsur intrinsik yaitu alur cerita plot, penokohan, latar cerita setting, permasalahan, suasana cerita dan sebagainya, unsur-unsur ini membentuk sebuah struktur cerita yang diungkapkan lewat materi bahasa. Adapun aspek ekstrinsiknya berupa gagasan sastrawan akibat reaksi dan tanggapan terhadap hidup lingkungan sosial dan budaya. Dalam aspek ini mengandung nilai-nilai kognitif konteks budayanya, dan nilai-nilai ideal kehidupan pribadinya. 30 Unsur-unsur pembangun sebuah novel secara garis besar dikelompokkan menjadi dua bagian: a. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara factual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah 30 Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, Bandung: Penerbit Alumni, 1999, cetakan ke 1, h. 2-3