Pengertian Komunikasi Antar Budaya

individu dan masyarakat yang mempercayainya. Kehidupan beragama adalah kenyataan hidup manusia yang ditemukan sepanjang sejarah masyarakat dan kehidupan pribadinya. 9 Agama sangat bervariasi dalam perannya di alam semesta ini dan cara-cara manusia berhubungan dengan agama tersebut. Agama kepercayaan juga dapat mengatur moral manusia melakukan atau melanggar moral. Pada abad ke-19 sistem kepercayaan bentuk agama manusia terdahulu ada kepercayaan animisme yaitu suatu kepercayaan terhadap roh, hantu, dahan pohon raksasa, dan jenis kepercayaan lainnya dan animatisme yaitu suatu kepercayaan terhadap adanya kekuatan lebih roh. 10 Menurut Ninian Smart, Tylor tidak segan-segan menyatakan bahwa bentuk kepercayaan asal manusia adalah animisme. Teori ini timbul atas dua hal. Pertama, adanya dua hal yang nampak yakni hidup dan mati, bahwa kehidupan diakibatkan oleh kekuatan yang berada diluar dirinya. Kedua, adanya peristiwa mimpi, sesuatu yang hidup dan berada ditempat lain pada waktu tidur, yakni jiwanya sendiri. Tylor memperkenalkan istilah animisme untuk menyebut semua bentuk kepercayaan dalam makhluk-makhluk berjiwa. Animisme tampaknya bersifat universal, terdapat dalam semua agama, bukan pada orang-orang primitif saja, 9 Yusron Razak dan Ervan Nurtawaban, Antropologi Agama, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 15-46 10 Roger M. Keesing, Antropologi Budaya suatu perspektif Kontemporer, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1981, h. 92 meskipun penggunaan populer dari istilah itu sering dikaitkan dengan agama-agama primitif atau masyarakat kesukuan. Presiden de Brosses, menyatakan bahwa kepercayaan agama berasal dari „fetisisme‟, yakni pemujaan terhadap benda-benda mati dan binatang-binatang oleh orang-orang Negro Pantai Afrika Barat, kemudian berkembang menjadi „politeisme‟ dan akhirnya menjadi monoteisme yang menggambarkan teori ruh dan teori jiwa. Menurut teori tersebut, semua pengetahuan manusia datang melalui indra yakni sentuhan yang memberikan kesan yang paling mendalam tentang kenyataan, dan demikian pula halnya dengan agama „tiada kepercayaan sebelum pengindraan‟. Sedangkan sesuatu yang tidak dapat diraba seperti matahari dan langit memberikan ide kepada manusia tentang infinite tak terbatas dan juga melengkapi materi ketuhanan. Namun, bagi Max Muller, tidak semestinya agama dimulai dengan mempertuhankan benda-benda alam, tetapi benda-benda itu memberikan perasaan adanya infinite dan bertindak sebagai simbol darinya. 11 Bahasa merupakan alat utama yang digunakan budaya untuk menyalurkan kepercayaan, nilai dan norma. Bahasa merupakan alat bagi orang-orang untuk berinteraksi dengan orang-orang lain dan juga sebagai alat untuk berpikir. Maka, bahasa berfungsi sebagai suatu mekanisme 11 Adeng Muchtar Ghazali, Antropologi Agama, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 73-77 untuk berkomunikasi dan sekaligus sebagai pedoman untuk melihat realitas sosial. 12 Kepercayaan dan nilai memberikan kontribusi bagi pengembangan dan isi sikap. Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang diperoleh dengan cara belajar untuk merespons suatu objek secara konsisten. Sikap dipelajari dalam suatu konteks budaya, lingkungan akan turut membentuk sikap untuk merespon perilaku. 13 b. Pandangan hidup Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta, dan masalah- masalah filosofis lainnya yang berkaitan dengan makhluk hidup. Pandangan dunia mampu membantu seseorang untuk mengetahui posisi dan tingkatannya di alam semesta. Pandangan dunia begitu kompleks, sehingga sulit untuk dilihat dalam suatu interaksi antarbudaya. Pandangan dunia sangat mempengaruhi budaya, dampaknya tak terlihat dalam hal-hal yang tampak nyata dan remeh seperti pakaian, isyarat, dan perbendaharaan kata. Pandangan dunia memengaruhi kepercayaan, nilai, sikap, penggunaan waktu, dan banyak aspek budaya lainnya. 12 Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antar Budaya Satu Perspektif Multidimensi, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cetakan ke-1, h. 28 13 Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cetakan ke-12, h. 27 c. Organisasi Sosial Cara suatu budaya dalam mengorganisasikan dirinya dan lembaga- lembaganya juga memengaruhi bagaimana anggota-anggota budaya mempersepsi dunia dan bagaimana anggota suatu budaya tersebut berkomunikasi. Keluarga dan sekolah merupakan dua lembaga yang paling penting dalam mengembangkan perilaku dan sikap anak dalam memelihara budaya. Keluarga meskipun organisasi sosial terkecil dalam suatu budaya, namun mempunyai peranan terpenting dalam mengembangkan kehidupan anak sampai dewasa nantinya. Sekolah juga organisasi sosial yang penting. Sekolah diberi tanggung jawab besar untuk mewariskan dan memelihara suatu budaya. Sekolah merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu dan juga masa depan. 14

3. Relasi antar Agama dengan Budaya

Agama dalam pengertian “Addien”, sumbernya adalah wahyu dari Tuhan.Sedang kebudayaan sumbernya dari manusia. Tuhan mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada umat dengan perantara malaikat. Tuhan mewahyukan firman-firman-Nya di dalam kitab suci. Prof. H. A. Gibb menulis dalam bukunya: “Wither Islam”, Islam adalah lebih daripada suatu cara-cara peribadatan saja, tetapi merupakan suatu kebudayaan dan peradaban yang lengkap. Untuk memberikan 14 Dedy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya, h. 28-29