Orientasi Bangunan Ketebalan Bangunan Selubung Bangunan

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

6.1 Penerapan Tema pada Bangunan

6.1.1. Orientasi Bangunan

Tapak bangunan yang memanjang di sisi Timur-Barat menjadi suatu tantangan bagi konsep hemat energi. Bangunan sedapat mungkin diarahkan menghindari sinar matahari yang panas dengan tujuan utama untuk mengurangi jumlah panas yang masuk ke dalam bangunan melalui selubung bangunan, dan dengan demikian otomatis akan menekan penggunaan energi dalam pengkondisian udara dalam bangunan. Bangunan juga didesain agar dapat menjadi elemen shading bagi sisi bangunan lainnya, seperti terlihat dari gambar site plan berikut ini. Gambar 6.1 Site Plan Kantor Sewa Diponegoro Simulasi Pembayangan Waktu : 08.00 WIB Tanggal : 22 Mei 2009 Lokasi : Medan Software : 3Ds Max 2009 Gambar 6.2 Simulasi Pembayangan pada pukul 08.00 WIB Gambar 6.3 Simulasi Pembayangan pada pukul 10.00 WIB Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Ketebalan Bangunan

Bangunan dirancang tipis ±16 meter agar memaksimalkan pencahayaan alami di siang hari. Dengan demikian, dapat menekan penggunaan energi dalam pencahayaan. Shading bangunan pun dirancang berupa sirip vertikal agar membantu memperpanjang jangkauan sinar matahari ke dalam bangunan, tanpa meningkatkan panas yang masuk. Gambar 6.4 Simulasi Pembayangan pada pukul 12.00 WIB Gambar 6.5 Simulasi Pembayangan pada pukul 14.00 WIB Gambar 6.6 Simulasi Pembayangan pada pukul 16.00 WIB Gambar 6.7 Simulasi Pembayangan pada pukul 18.00 WIB Gambar 6.8 Shading Eksterior 1 Gambar 6.9 Shading Eksterior 2 Universitas Sumatera Utara

6.1.3. Selubung Bangunan

Selubung bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga panas yang masuk ke dalam bangunan dapat ditekan. Perancangan selubung bangunan dimulai dari pemilihan bahan bangunan beton yang kurang menyerap panas dan memiliki tenggang waktu pemanasan yang lebih panjang. Penggunaan kaca double glazed juga dioptimalkan dengan konstruksi dinding berongga yang memungkinkan udara panas untuk mengalir keluar sehingga tidak memanasi bagian dalam bangunan. Konstruksi dinding juga diinsulasi dengan insulasi warmcel yang berbahan 100 kertas daur ulang yang membantu mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan. Insulasi dari kertas daur ulang ini cocok diaplikasikan pada konstruksi dinding berongga di mana ada pergerakan udara breathing wall, sebab dengan penggunaan bahan insulasi ini maka tidak diperlukan lagi lapisan yang tahan kelembaban. Detil konstruksi dapat dilihat pada gambar berikut. Sebagian besar kaca jendela diberi shading eksternal berupa louvre. Hal ini dilakukan mengingat pemberian shading eksternal jauh lebih efektif dibandingkan shading internal. Dengan shading eksternal, cahaya matahari juga dapat dibiaskan lebih jauh ke dalam bangunan. Gambar 6.10 Detail Breathing Wall Universitas Sumatera Utara

6.1.4. Roof Garden