Struktur Organisasi Umum Pertimbangan dan Peraturan dalam Perencanaan Kantor

Kelompok kegiatan service : • Toilet • Klinik • Gudang • Mekanikal Elektrikal Kelompok kegiatan pelengkap merupakan fasilitas pelengkap dalam gedung perkantoran. Fasilitas ini dipengaruhi oleh potensi lingkungan dan site.

E. Struktur Organisasi Umum

Seiring dengan pertumbuhan suatu perkantoran, seorang manajer pengelola gedung tidak dapat bekerja sendiri untuk melakukan perencanaan dan pengembangan perusahaan. Maka dibentuklah suatu tim kerja yang dapat diekspresikan dalam bentuk bagan yang umum seperti bagan di bawah ini. Garis-garis penghubung dapat diartikan sebagai pendelegasian atas tugas dari atasan kepada tim yang dibentuknya. Gambar 2.3 Bentuk Umum Struktur Organisasi Pengelola Gedung Perkantoran Direksi Manager Sekretaris Kepala bagian teknik Kepala bagian umum Kepala bagian keuangan Kepala bagian pemasaran Ahli mekanikal elektrikal, dan bangunan Perencana keungan dan anggaran, akuntansi Administrasi, statistik Pemasaran, promosi dan iklan Universitas Sumatera Utara

F. Pertimbangan dan Peraturan dalam Perencanaan Kantor

Semua orang bekerja lebih baik apabila mereka diberi lingkungan dan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan mereka, dan juru tulis bukan perkecualian dalam kaidah ini. Akomodasi perkantoran harus ditata dan dilengkapi agar juru tulis dapat bekerja sepanjang hari tanpa pemborosan gerakan, tanpa gangguan, dan tanpa terpengaruh secara tidak perlu oleh keletihan mental yang dapat menyertai pekerjaan di belakang meja. 11 Tabel ini menawarkan beberapa tipe gedung kantor beserta kriteria umumnya mulai dari jumlah lantai sampai jenis sistem HVAC yang digunakan. Birolandschaft Traditional British New ’Broadgate’ type of British Traditional North American New North European Jumlah lantai 5 10 10 80 5 Luas lantai tipikal m 2 2000 1000 3000 3000 Kelipatan 200 Kedalaman tipikal m 40 13,5 18 dan 12 18 10 Jarak terjauh dari keliling bangunan 20 7 9 sampai 12 18 5 Efisiensi Ruang - 80 85 90 70 Jenis Core Semi-dispersed Semi- dispersed Compact Compact Dispersed Jenis HVAC Terpusat Minimal Lantai ke lantai Terpusat Setempat Tabel 2.3 Kriteria Perencanaan dan Desain bagi Beberapa Jenis Gedung Kantor Adapun jenis gedung kantor yang dipilih untuk Kantor Sewa Diponegoro adalah Traditional British, di mana jenis ini memiliki kedalaman bangunan yang paling rendah, sehingga dapat memaksimalkan pencahayaan alami yang sesuai dengan konsep hemat energi. 11 Mills Geoffry, Standingford Oliver, Appleby Robert C, Manajemen Perkantoran Modern, edisi ketujuh, Bina Rupa Aksara, 1991. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Perbandingan Jenis Layout Kantor. Layout bervariasi tergantung pada : derajat kedekatan, kepadatan pengguna, dan distribusi ruang Gambar 2.5 Tipikal Layout Open Plan Office Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Tipikal Layout Structured Open Plan Office Gambar 2.7 Group Space Gambar 2.8 Tipikal Layout Self-Regulatory Office Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Tipikal Layout Combi Office Gambar 2.10 Tipikal Layout Cellular Office Gambar 2.11 Jangkauan rata-rata orang yang duduk di kursi. Untuk menjangkau daerah luar, orang harus membungkuk, tapi tidak sampai berdiri Gambar 2.12 Meja dengan tempat untuk meletakkan kertas pada satu sisi Gambar 2.14 Meja dengan tempat untuk meletakkan kertas pada dua sisi Gambar 2.13 Dimensi meja untuk pekerjaan dasar : menulis dan mengetik Universitas Sumatera Utara Gambar 2.15 Meja dengan tempat untuk kertas, alat tulis, dan telepon Gambar 2.16 Kebutuhan ruang untuk laci meja kerja Gambar 2.17 Meja dengan tempat untuk kertas dan referensi Gambar 2.19 Kebutuhan ruang untuk unit filing lateral Gambar 2.18 Meja dengan tempat untuk kertas yang lapang Gambar 2.20 Kebutuhan ruang dan sirkulasi berbagai peralatan kantor Universitas Sumatera Utara Gambar 2.21 Layout dan ruang sirkulasi meja dan rak file Gambar 2.22 Layout meja dengan kursi dan rak file, serta jalur sirkulasinya Gambar 2.23 Layout meja kerja dengan meja tambahan dan jalur sirkulasi Gambar 2.24 Layout meja kerja dengan meja tambahan yang digunakan bersama beserta jalur sirkulasinya Gambar 2.25 Layout alternatif meja kerja dengan meja tambahan dan jalur sirkulasi Universitas Sumatera Utara Gambar 2.26 Layout meja kerja dengan meja tambahan bersama dan jalur sirkulasi Gambar 2.27 Meja gambar yang dapat dipindahkan untuk sirkulasi : luas 6 m 2 Gambar 2.28 Meja gambar dengan front reference : luas 7 m 2 Gambar 2.29 Meja gambar dengan back reference : luas 6,6 m 2 Gambar 2.30 Meja gambar dengan side reference : luas 7,1 m 2 Gambar 2.31 Kebutuhan ruang bagi pertemuan informal Universitas Sumatera Utara

G. Peranan dan Unsur-unsur dalam Pengadaan Bangunan