Kehidupan Keshogunan dan Hubungannya dalam Masyarakat

BAB III ANALISIS SOSIOLOGIS TERHADAP NOVEL MUSASHI

3.1 Kehidupan Keshogunan dan Hubungannya dalam Masyarakat

Berikut adalah kehidupan para shogun dan hubungannya dengan masyarakat lain yang dapat dilihat melalui cuplikan berikut. Cuplikan 1 Sekalipun mesih memegang kekuasaan, Ieyasu secara resmi sudah mengundurkan diri dari kedudukan shogun. Selagi masih cukup kuat menguasai daimyo lain dan mempertahankan hak keluarga untuk berkuasa, Ia menyerahkan gelarnya kepada anak lelakinya yang ketiga, Hidetada. Ada desas-desus bahwa shogun baru akan segera mengunjungi Kyoto untuk menyatakan hormatnya kepada Kaisar, tapi semua tahu bahwa perjalanan ke barat itu akan lebih dari sekedar kunjungan kesopanan. Saingan terbesarnya yang potensial, Toyotomi Hideyori, adalah anak Hideyoshi, penerus Nobunaga. Hideyoshi telah berbuat sebisa-bisanya agar kekuasaan tetap berada di tangan keluarga Toyotomi sampai Hideyori cukup umur, tetapi pemenang di Sekigahara adalah Ieyasu. Hideyori masih bersemayam di Puri Osaka. Meskipun Ieyasu tidak menyingkirkannya, malahan mengizinkannya menikmati penghasilan tahunan yang besar jumlahnya, ia sadar bahwa Osaka merupakan ancaman besar…Sering orang mengatakan bahwa Hideyori memiliki cukup banyak puri dan emas hingga bisa membeli semua samurai tak bertuan atau ronin di negeri itu, jika ia mau. Musashi : 145-146 Universitas Sumatera Utara Analisis Dari cuplikan diatas dapat dilihat bagaimana hubungan antara Shogun Tokugawa, keluarga Kaisar, keluarga mantan penguasa, yaitu keluarga Toyotomi. Keluarga Toyotomi yang kalah dalam pertempuran Sekigahara masih tetap tidak mengakui kekuasaan Ieyasu. Mereka terus mengadakan perlawanan dalam Istana Benteng Osaka. Karena banyaknya pendukung keluarga Toyotomi yang mati dalam pertempuran, maka semakin banyak pula ronin samurai tak bertuan yang menunggu waktu untuk berperang membalas dendam terhadap keluarga Tokugawa. Dalam proses sosial, antara keluarga Tokugawa dan keluarga Toyotomi terdapat pertentangan politik. Biasanya pertentangan antara golongan- golongan dalam suatu masyarakat ataupun antara kelompok yang berkuasa. Pertentangan ini akan berakhir tetapi menimbulkan bentuk pertentangan lainnya, yaitu setelah keluarga Hideyoshi dikalahkan di Sekigahara, maka pendukung- pendukung Hideyoshi dan ronin-ronin pun terus mengadakan perlawanan terhadap pemerintahan Tokugawa. Walaupun demikian, Tokugawa tetap membiarkan keluarga Toyotomi mendapatlkan penghasilan tahunan hingga tahun 1614 Tokugawa benar-benar menghabisi seluruh keluarga Toyotomi pada Pertempuran Musim Panas di Osaka. Dalam hubungannya dengan Kaisar, keluarga Tokugawa membiarkan Kaisar memerintah di Kyoto. Kaisar tidak melakukan pekerjaan pemerintah. Tugas dan kewajiban Kaisar adalah menunjukkan kehormatan kepada nenek moyang dan memohon berkahnya untuk bangsa Jepang. Kaisar diakui sebagai dewa tertinggi di Jepang pada masa itu. Namun, Kaisar tetap dipandang sebagai sumber kekuasaan, shogun hanya hambanya saja. Kaisar pun dapat memberikan Universitas Sumatera Utara suatu gelar kehormatan kepada seseorang. Kaisar diberi penghasilan yang kecil ,tetapi mencukupi. Cuplikan 2 “Dia memang benar. Waktu aku mendengarkan dia bicara, aku jadi berpikir, apa Nobunaga, Hideyoshi, dan Ieyasu itu betul-betul orang besar. Aku tahu mereka tentunya orang penting, tapi apa indahnya menguasai negeri kalau menurut kita, kitalah satu-satunya orang yang berarti.” “Tapi Nobunaga dan Hideyoshi itu tak seburuk orang-orang lain. Paling tidak, mereka sudah memperbaiki istana kaisar di Kyoto dan mencoba membahagiakan rakyat. Biarpun seandainya mereka melakukan hal-hal itu hanya untuk membenarkan tindakannya sendiri terhadap diri sendiri dan orang-orang lain, mereka tetap patut mendapat pujian. Shogun- shogun Ashikaga jauh lebih buruk.” “Bagaimana buruknya?” “Kau pernah mendengar Perang Onin, kan?” “Hm.” “Ke-shogun-an Ashikaga begitu tidak cakap, sampai terus-menerus terjadi perang. Para prajurit selamanya saling berperang untuk memperebutkan lebih banyak wilayah. Rakyat biasa tidak mendapatkan kedamaian sedikit pun, dan tak seorang pun punya perhatian sungguh- sungguh terhadap negeri secara keseluruhan.” Musashi : 399 Universitas Sumatera Utara Analisis Cuplikan dialog di atas adalah dialog antara Otsu dan Jotaro. Mereka menilai penguasa-penguasa yang telah dan sedang menguasai negeri Jepang. Menjelang pertengahan abad keenam belas, ketika keshogunan Ashikaga ambruk, Jepang menyerupai medan pertempuran raksasa. Panglima-panglima perang memperebutkan kekuasaan, tapi dari tengah-tengah mereka muncul tiga sosok besar. Ketiga laki-laki itu sama-sama bercita-cita untuk menguasai dan mempersatukan Jepang. Namun, sifat mereka berbeda secara mencolok satu sama lain. Nobunaga adalah orang yang gegabah, tegas, brutal; Hideyoshi adalah orang yang sederhana, halus, cerdik, dan kompleks; sedangkan Ieyasu adalah orang yang tenang, sabar, dan penuh perhitungan. Sebenarnya siapa yang terbaik dari ketiga orang tersebut. Yang pertama Oda Nobunaga, merebut Kyoto dalan tahun 1568, pura-pura menyokong Ashikaga dan kemudian menaklukkan tuan-tuan yang lebih kecil di Jepang Tengah dan menghancurkan kekuasaan kuil-kuil Buddha yang besar-besar. Sesudah Nobunaga terbunuh dalam tahun 1582, kedudukannya diserahkan kepada jendralnya yang paling menonjol, yaitu Hideyoshi, yang berasal dari keluarga petani dan pada mulanya tidak mempunyai nama keluarga. Pada tahun 1590 Hideyoshi menetapkan kekuasaannya atas seluruh negara dengan membinasakan semua saingannya atau memaksa mereka menjadi anteknya. Setelah Hideyoshi meninggal, timbul perebutan kekuasaan di antara para daimyo dan akhirnya dimenangkan oleh Tokugawa Ieyasu dalam Perang Sekigahara. Universitas Sumatera Utara

3.2 Kehidupan Daimyo dan Hubungannya dalam Masyarakat