mewajibkannya melakukan pembayaran baik secara langsung maupun angsuran dalam jangka waktu tertentu tanpa disertai
tambahan pada saat pengembaliannya. Pembiayaan ini bersifat khusus dan bersumber dari sadaqah, infak, zakat atau modal
yang sengaja dialokasikan untuk tujuan sosial. Oleh karenanya, al-qardh dikenal sebagai pembiayaan dana talangan bagi
nasabah atau sebagai sumber dana talangan antar bank.
2.3.4 Prinsip-Prinsip Penilaian Pembiayaan
Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah, terdapat prinsip-prinsip penilaian pembiayaan yang harus dipenuhi oleh
pemohon pembiayaan karena terdapat unsur kepercayaan dan risiko yang harus dipertaruhkan. Untuk memperkecil risiko
pembiayaan yang mungkin terjadi, maka pembiayaan harus dinilai dengan memperhatikan Munawir dalam Hartati, 2005:
1. Character Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon
peminjam dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa peminjam dapat memenuhi kewajibannya. Bank
melakukan beberapa pendekatan untuk mengetahui karakter nasabah, diantaranya dengan mengenal dekat nasabah,
mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon debitur, dan mengumpulkan keterangan serta meminta pendapat dari
rekan-rekannya, pegawai, dan pesaing mengenai reputasi, kebiasaan pribadi, pergaulan sosial, dan lain-lain.
2. Capacity Penilaian terhadap kemampuan calon peminjam baik dalam
manajemen maupun keahlian pada bidang usaha yang dijalani. Hal-hal yang diperhatikan dalam penilaian, yaitu angka-angka
hasil produksi, angka-angka penjualan dan pembelian, perhitungan rugi laba perusahaan saat ini dan proyeksinya,
data-data finansial terdahulu yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Sehingga dapat mengukur kemampuan
nasabah untuk melaksanakan rencana kerjanya terkait dengan penggunaan pembiayaan tersebut.
3. Capital Penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh
calon peminjam dengan cara menganalisa posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh rasio
finansial dan penekanan pada komposisi modalnya. Untuk itu bank melakukan analisa rasio sehingga dapat mengetahui
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas dari calon peminjam, serta analisis neraca, minimal neraca dua tahun terakhir.
4. Collateral Penilaian terhadap jaminan yang diberikan oleh calon
peminjam untuk dapat meyakinkan, jika terjadi risiko kegagalan pembayaran maka jaminan dapat dipakai sebagai
pengganti dari kewajibannya. Untuk itu bank harus meneliti kepemilikian jaminan tersebut, mengukur stabilitas nilai
jaminan, memperhatikan kemampuan jaminan untuk dapat dijadikan uang dalam waktu relatif singkat tanpa terlalu
mengurangi nilainya, dan memperhatikan barang jaminan adalah benar-benar menjamin kepentingan bank sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku. 5. Condition
Penilaian terhadap kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat dan secara spesifik melihat keterkaitannya dengan
jenis usaha yang dijalani oleh calon peminjam. Bank memperhatikan keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi
perkembangan dan kondisi usaha, membandingkan dengan usaha sejenis lainnya didaerah dan lokasi lingkungannya, dan
prospek usaha di masa yang akan datang serta pengaruh kebijakan pemerintah terhadap prospek industri dimana usaha
calon peminjam termasuk didalamnya. 16
2.4. Risiko