Pengertian Pembiayaan Jenis-Jenis Pembiayaan

Tabel 3. Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvesional Bank Syariah Bank Konvensional Melakukan investasi-investasi yang halal saja Investasi yang halal dan haram Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa Memakai perangkat bunga Profit dan falah oriented Profit oriented Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan Hubungan dengan nasabah adalah hubungan debitur- kreditur Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa DPS Tidak ada dewan sejenis Sumber: Antonio, 2001

2.3. Pembiayaan Bank Syariah

2.3.1. Pengertian Pembiayaan

Menurut UU No.7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 tahun 1998, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Bank Indonesia 2007, menyebutkan bahwa pembiayaan syariah mengandung beberapa nilai dasar dalam pelaksanaannya, yaitu: 1. Keadilan, pembiayaan saling menguntungkan baik pihak yang menggunakan dana maupun pihak yang menyediakan dana. 2. Kepercayaan, merupakan landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan baik dalam menghitung margin keuntungan maupun bagi hasil yang menyertai pembiayaan tersebut. 11

2.3.2. Jenis-Jenis Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan pada bank syariah, yaitu Karim, 2003: 1. Pembiayaan Modal Kerja Syariah. Adalah pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. 2. Pembiayaan Investasi Syariah Adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk: a. Pendirian proyek baru, yaitu pendirian atau pembangunan proyek atau pabrik dalam rangka usaha baru. b. Rehabilitasi, yaitu penggantian mesin atau peralatan lama yang sudah rusak dengan mesin atau peralatan baru yang lebih baik. c. Modernisasi, yaitu penggantian secara keseluruhan mesin atau peralatan lama dengan mesin atau peralatan baru dengan teknologi yang lebih baik. d. Relokasi proyek yang sudah ada, yaitu pemindahan lokasi proyek atau pabrik secara keseluruhan termasuk sarana penunjang pabrik, seperti laboratorium. 3. Pembiayaan Konsumsi Syariah Adalah pembiayaan yang bertujuan memenuhi kebutuhan nasabah baik barang maupun jasa yang tidak dipergunakan untuk tujuan usaha dan umumnya bersifat perorangan.

2.3.3. Produk Pembiayaan