kotoran seperti tanah maupun tanaman lain yang menempel pada batang brotowali. Air yang digunakan dalam pembuatan jamu adalah air matang sehingga air telah
direbus terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses pembuatan jamu. Proses pembuatan jamu diawali dengan merajang batang brotowali segar
hingga menjadi potongan-potongan kecil dan tipis, selanjutnya brotowali dimasukkan kedalam kuali tanah dan dicampur dengan air matang. Kuali tanah ditempatkan di
atas alu dengan api menyala, kemudian jamu diaduk hingga mendidih. Jamu direbus kurang lebih selama 15 menit. Jamu brotowali yang telah matang dibiarkan didalam
kuali terlebih dahulu hingga suam-suam kuku, setelah itu jamu dipindahkan kedalam botol kaca bening dan ditutup dengan sumbat plastik lalu disimpan pada tempat sejuk
dan kering. Jamu pahitan brotowali yang sudah matang akan di rebus kembali pada pagi harinya sebelum dijajakan kepada konsumen dengan tujuan agar jamu masih
hangat ketika dikonsumsi oleh konsumen.
H. Hipotesis
Jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong keliling di wilayah Tonggalan Klaten Tengah diduga memiliki nilai ALT yang masuk
kedalam range sesuai dengan ketentuan dari BPOM RI 2014 dan tidak adanya cemaran bakteri Escherichia coli.
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan rancangan deskriptif komparatif. Penelitian ini akan mendeskripsikan nilai ALT dan
mengidentifikasi keberadaan bakteri Escherichia coli dalam sampel jamu pahitan brotowali dari penjual jamu gendong keliling di wilayah Tonggalan Klaten Tengah
dibandingkan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu
Obat Tradisional.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Variabel utama a.
Variabel bebas : Cairan jamu pahitan brotowali dari penjual jamu gendong keliling di wilayah Tonggalan Klaten tengah.
b. Variabel tergantung : ALT dan keberadaan bakteri Escherichia coli.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali : Media pertumbuhan yaitu Plate Count
Agar PCA, suhu inkubasi 35 C, waktu inkubasi 24-48 jam untuk uji
ALT. Media selektif yaitu media E.coli Broth ECB, TBX Tryptone Bile X-Glucoronide, media glukosa, laktosa, manitol, maltosa, dan
sakarosa uji fermentasi karbohidrat, media Simmon Citrate Agar , Media MR-VP, suhu inkubasi 37-44
o
C, waktu inkubasi 24-48 jam untuk uji identifikasi E.coli.
b. Variabel pengacau tak terkendali : kualitas bahan jamu yang digunakan,
cara pembuatan jamu, cara dan waktu penyimpanan jamu setelah pembuatan.
3. Definisi Operasional
a. Jamu pahitan brotowali merupakan salah satu jenis obat tradisional
yang berupa cairan obat dalam. Bagian tanaman brotowali yang digunakan dalam proses pembuatan jamu pahitan brotowali adalah
batang yang masih segar. Jamu pahitan brotowali yang sudah matang memiliki warna coklat kehitaman. Sampel jamu pahitan brotowali
diambil dari penjual jamu gendong keliling di wilayah Tonggalan Klaten Tengah.
b. ALT adalah suatu metode kuantitatif untuk mengetahui jumlah cemaran
mikroba yang dilakukan dengan menghitung jumlah bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam jamu pahitan brotowali. Media yang
digunakan dalam uji ALT adalah Plate Count Agar PCA dengan metode yang mengacu pada Metode Analisis Mikrobiologi Tahun 2006
MA PPOMN nomor 96mik00. c.
Uji identifikasi Escherichia coli adalah serangkaian uji untuk mengidentifikasi bakteri E.coli yang terdapat pada jamu pahitan
brotowali, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya keberadaan E.coli pada jamu pahitan brotowali. Uji yang dilakukan antara lain uji
pengkayaan, isolasi, uji biokimia fermentasi glukosa, fermentasi laktosa, fermentasi manitol, fermentasi maltosa, fermentasi sukrosa, uji
indol, uji metil merah, uji voges proskauer, uji sitrat, serta uji konfirmasi keberadaan E.coli dengan pengecatan gram. Serangkaian uji
identifikasi E.coli
tersebut mengacu
pada Metode
Analisis Mikrobiologi Tahun 2006 MA PPOMN nomor 96mik00.
C. Bahan Penelitian