A. Penentuan tempat dan pemilihan sampel
Sampel jamu pahitan brotowali diambil dari 3 penjual jamu gendong keliling di wilayah Tonggalan Klaten Tengah. Wilayah Tonggalan yang merupakan salah satu
kelurahan yang terletak di wilayah Klaten Tengah dipilih sebagai tempat pengambilan sampel karena jumlah penduduk yang lumayan padat dan sebagian
besar penduduknya masih gemar mengkonsumsi jamu gendong keliling. Berdasarkan hasil survei peneliti pada bulan Maret 2015, jumlah total penjual jamu gendong
keliling di wilayah tersebut sebanyak 5 orang penjual. Peneliti memilih 3 penjual jamu gendong keliling yang paling ramai dan diminati oleh masyarakat, karena
semakin besar jumlah konsumen jamu maka semakin besar pula dampak buruk yang dapat ditimbulkan apabila jamu yang diproduksi mengandung cemaran bakteri
berbahaya bagi kesehatan. Penjual jamu yang dipilih tersebut rata-rata sudah berjualan jamu sejak 7 tahun yang lalu dan selalu ramai dikunjungi konsumen baik
dari dalam kota maupun luar kota, selama berjualan belum pernah ada komplain dari konsumen terkait jamu yang diproduksi selama ini. Jamu pahitan brotowali
merupakan salah satu jamu yang paling diminati oleh konsumen. Jamu pahitan brotowali dipilih karena memiliki khasiat seperti mengatasi pegal linu, mengontrol
kadar glukosa dalam darah bagi penderita diabetes, serta meningkatkan nafsu makan dan selalu habis terjual setiap harinya. Konsumen utama dari jamu pahitan brotowali
ini adalah ibu rumah tangga, pekerja berat seperti buruh bangunan, tukang kayu, serta anak-anak. Nilai ALT yang tinggi dan keberadaan bakteri Escherichia coli pada
sampel jamu pahitan brotowali dapat mengakibatkan penyakit demam serta diare berat sehingga berbahaya bila dikonsumsi.
B. Pengambilan sampel jamu pahitan brotowali
Sampel jamu pahitan brotowali diambil sebanyak satu kali pengambilan yaitu pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 06.00 WIB, sampel diambil dari 3 penjual jamu
gendong keliling yang berbeda dan masing-masing dari penjual jamu diambil 3 sampel jamu sebagai replikasi. Tujuan dari replikasi adalah untuk meminimalkan
kesalahan hasil penelitian yang dilakukan dan mendapatkan hasil yang representatif, karena dengan mengambil 3 sampel dari masing-masing penjual jamu diharapkan
dapat menggambarkan karakteristik keseluruhan dari jamu pahitan brotowali. Pada saat pengambilan sampel, jamu pahitan brotowali dipindahkan dari botol jamu ke
dalam botol kaca steril secara aseptis dan ditutup rapat. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada kontaminasi bakteri maupun pengotor lain yang berasal dari wadah pada
saat pengambilan sampel dan dapat mengganggu hasil penelitian. Setelah itu, botol kaca yang telah terisi sampel dimasukkan ke dalam coolbox yang bertujuan untuk
menghambat pertumbuhan berbagai kontaminan seperti bakteri patogen maupun non- patogen dan jamur yang mungkin tumbuh selama perjalanan dari tempat pengambilan
sampel menuju laboratorium.
C. Homogenisasi dan Pengenceran Sampel